Benarkah Nyamuk Bisa Tularkan Virus Corona dari Satu Orang ke Orang Lain? Begini Jawaban Ahli

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nyamuk Aedes Aegypti. Betulkah nyamuk bisa menularkan virus Covid-19?

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Virus corona masih menjadi momok di seluruh dunia saat ini.

Pandemi virus corona ini telah menginjak angka lebih dari 13,5 juta jiwa terinfeksi per Rabu (15/7) malam.

WHO pun juga telah buka suara terkait penularan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan ini.

Awalnya WHO hanya mengumumkan jika virus ini menyebar lewat droplet, namun akhirnya WHO merevisi bahwa virus ini mampu menyebar lewat udara (airborne) .

Lantas muncul beberapa pertanyaan lain terkait penularan virus corona ini.

Satu di antaranya adalah, apakah virus corona atau Covid-19 mampu menyebar lewat gigitan nyamuk?

Baca: Berada di Lift Hanya Selama 30 Detik, Wanita di China Tularkan Virus Corona ke 71 Orang

Baca: Kasus Terkonfirmasi Pertama di Dunia, Bayi Terinfeksi Virus Corona Langsung dari Rahim

DBD, nyamuk Aedes Aegypti. (cosmos magazine)

Hal ini mengacu pada nyamuk yang sudah terbukti bisa menularkan virus zika.

Virus Zika ini masih dalam kelompok virus flavivirus yang berasal dari keluarga yang sama dengan virus penyebab demam berdarah (DB).

Baca: Beredar Kabar Sinar Matahari Bisa Bunuh Virus Corona, Ahli Beri Penjelasan Begini

Nyamuk, termasuk nyamuk aedes aegypti, dapat mengambil dan membawa virus zika dari manusia yang terinfeksi virus tersebut ke manusia lain.

Bahkan menjadi perantara penularan.

Jadi apakah mungkin jika nyamuk pun juga bisa menjadi perantara dan bisa menularkan Covid-19 dari satu orang ke orang lain ?

Dikutip Tribunnewswiki dari ProPublica, Joseph Conlon yang juga menjadi mantan ahli entomologi Angkatan Laut AS dan penasihat teknis untuk American Mosquito Control Association, buka suara menjawab pertanyaan ini.

Terdapat beberapa alasan, ujar Joseph, mengapa kita tidak mungkin terinfeksi Covid-19 dari nyamuk.

Baca: Uni Emirat Arab (UEA) Konfirmasi Tidak Ada Kematian akibat Covid-19 dalam 24 Jam Terakhir

Sebuah karya seni komputer dari coronavirus, dinamai sesuai dengan corona, atau mahkota, protein permukaan (titik-titik luar) yang digunakan untuk menembus sel inang.(ABC) (ABC)

Pertama, virus corona baru atau Covid-19 tidak banyak beredar di dalam darah.

Yang kedua adalah virus harus dicerna dan bertahan dari proses pencernaan.

Hal ini tidak mungkin terjadi dari nyamuk.

Kemudian, virus akan dipindahkan ke kelenjar ludah serangga untuk menginfeksi manusia.

"Ini adalah proses yang sangat rumit, dan ada sejumlah hambatan berbeda di sana," ujar Joseph Conlon.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat pun turut memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Baca: Berikut Rincian Penggunaan Dana Siap Pakai untuk Covid-19: Beli APD Rp 1,25 T, BNPB Rp 459 M

Ilustrasi Demam Berdarah yang disebabkan oleh Nyamuk Aedes aegypti (pixabay.com)

Dalam keterangan, tidak ada bukti manusia bisa tertular Covid-19 dari nyamuk.

Hal ini dikarenakan, virus corona diketahui menyebar dari kontak antara orang dengan orang lain.

CDC menjelaskan, orang bisa terinfeksi Covid-19 karena tetesan pernapasan ( droplet) ketika  orang terinfeksi batuk, bersin, maupun berbicara.

Oleh sebab itulah, menjaga jarak sosial dan mencuci tangan meupakan cara terbaik untuk menghindari Covid-19.

Walaupun begitu, Departemen Pertanian AS saat ini sedang melakukan penelitian untuk menguji lebih dalam, terkait bisakah penyebaran virus corona dari nyamuk.

Joseph berharap hasil dari penelitian tersebut akan secara resmi mendukung pernyataan WHO dan CDC mengenai masalah tersebut..

"Namun, kita tetap wajib mencegah gigitan nyamuk," ujardia lagi.

"Nyamuk menularkan beberapa penyakit lain dan mendatangkan masalah kekebalan yang mungkin akan membuat orang sangat rentan terhadap infeksi virus corona," tandas Joseph.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaka)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer