Pemerintah tak segan membawa oknum yang bandel ke ranah hukum.
Hal itu dilakukan demi menekan laju penularan virus corona di Korea Selatan.
Setidaknya, Polisi Korea Selatan telah merujuk 545 orang ke kejaksaan tuduhan melanggar aturan terkait penanganan wabah virus corona baru.
Jumlah tersebut terhitung sejak Februari lalu, seperti diberitakan Kontan, Selasa (14/7/2020).
Yonhap memberitakan sebanyak 1.207 orang diselidiki dengan dugaan meremehkan tindakan pengendalian virus corona.
Investigasi sedang berlangsung untuk 606 orang, sementara 56 lainnya telah diteruskan ke penuntutan tanpa ada dakwaan.
Baca: Beasiswa Pelatihan Bahasa Korea dari Korea Foundation, Dapat Uang Saku hingga Rp 12 Juta Per Bulan
Polisi Korea Selatan juga menyelidiki 506 orang karena diduga melanggar aturan isolasi diri.
Sebanyak 317 di antaranya sudah dirujuk ke penuntutan atas tuduhan tersebut, 7 orang ditangkap, dan 158 lainnya masih diselidiki.
Sementara untuk pelanggaran kecil, seperti keluar rumah sendirian dengan mobil pribadi atau berjalan sendiri di dekat rumah, selama masa isolasi juga akan terkena hukuman.
Polisi juga sudah memeriksa 530 orang dengan tuduhan melanggar larangan berkumpul.
Sebanyak 131 orang di antaranya telah dikenakan dakwaan dan 389 lainnya sedang diselidiki.
Sejak wabah virus corona melanda, otoritas kesehatan Korea Selatan melarang beberapa tempat berisiko tinggi untuk beroperasi.
Misalnya, bar, tempat karaoke, dan aktivitas penjualan dari pintu ke pintu.
Pihak yang memaksa untuk tetap beroperasi tentu akan mendapatkan hukuman.
Bahkan sebanyak 64 orang diperiksa lantaran diduga menghalangi survei epidemiologi dan memberikan keterangan palsu kepada petugas pemeriksa.
Sebanyak 18 orang sudah didakwa, 3 orang ditangkap, dan 23 lainnya masih diperiksa.
Perketat Kedatangan dari Empat Negara
Baca: Pihak Korea Utara Bongkar Kebiasaan Buruk Korea Selatan: Berhenti Ikut Campur Urusan Nuklir!
Kasus virus corona baru Korea Selatan kembali turun di bawah 40 pada hari ini, tetapi peningkatan yang terus-menerus pada infeksi lokal dan kasus impor memberi tekanan pada upaya-upaya negara itu untuk mengendalikan virus tersebut.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) merilis, ada 33 kasus baru, termasuk 14 infeksi lokal. Ini membuat jumlah kasus di Negeri Ginseng capai 13.512.
Penghitungan tersebut menandai penurunan tajam dari 62 kasus virus baru yang dilaporkan Senin (13/7/2020) dan 44 kasus Minggu (12/7/2020).
Kasus-kasus impor muncul sebagai satu lagi batu sandungan dalam perang virus corona di Korea Selatan. Hari ini pun masih ada 19 kasus impor tambahan yang dilaporkan.
Kasus-kasus yang datang dari luar negeri selalu naik dengan angka dua digit untuk hari ke-19 berturut-turut. Ini memunculkan kekhawatiran tentang peningkatan berkelanjutan dalam kasus-kasus tersebut.
Namun, untuk hari ini, jumlahnya turun dari laporan 43 kasus impor pada Senin (13/7), tertinggi dalam empat bulan.
Sejak Senin, Korea Selatan itu telah menetapkan kedatangan penumpang dari empat negara berisiko tinggi, Banglades, Pakistan, Kazakhstan, dan Kirgistan, untuk menyerahkan sertifikat yang menunjukkan mereka dinyatakan negatif terhadap virus corona.
Kasus impor, yang pernah menjadi sumber utama kasus virus di Korea Selatan, sebelum akhirnya jatuh ke angka satu digit di awal bulan lalu setelah adanya cek karantina yang diperkuat di bandara.
Tetapi kasus-kasus seperti itu telah memantul kembali ke angka dua digit sejak pertengahan Juni karena kasus-kasus virus global telah muncul kembali di tengah berkurangnya penguncian.
Baca: Masih Berstatus Perang Sejak 70 Tahun Silam, Korea Selatan Ingin Berdamai dengan Korea Utara
Infeksi kluster sporadis di seluruh negeri juga terus membebani upaya negara untuk menahan penyebaran Covid-19, dengan sebagian besar terkait dengan fasilitas keagamaan dan pengecer dengan skema door to door.
Seoul, yang padat penduduk menyumbang sebagian besar infeksi lokal di bulan lalu. Tetapi kini wabah virus terus menyebar dan dilaporkan sudah masuk wilayah lain di Negeri Ginseng itu.
Dari kasus-kasus yang ditularkan secara lokal, 11 kasus dilaporkan di wilayah Seoul dan sekitarnya.
Kasus-kasus yang diikat ke rumah sakit di Gwangmyeong, selatan Seoul, bertambah lima pada Senin siang.
Kota Gwangju, di barat daya melaporkan tidak ada kasus baru untuk pertama kalinya dalam 17 hari. Kota ini baru-baru ini muncul sebagai sarang baru wabah virus di luar Seoul. Kasus-kasus yang terkait dengan bisnis door to door di Gwangju mencapai 140.
Selain itu, ada dua kasus dilaporkan di Provinsi Jeolla Utara yang berada di wilayah barat daya negara itu dan satu kasus di provinsi Chungcheong Utara.
KCDC mengatakan, infeksi lokal baru-baru ini sedikit mereda di Seoul dan daerah metropolitan yang berdekatan, tetapi infeksi kluster terus meningkat di wilayah tengah dan barat daya.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul 'Langgar protokol virus corona, ratusan orang di Korea Selatan hadapi tuntutan jaksa' dan 'Corona di Korea: Kasus baru turun, pemerintah perketat kedatangan dari empat negara'