Anaknya yang bernama Nurhisma, merupakan murid kelas 2 SMPN 22 Kota Tangerang.
Ida mengaku jika anaknya tidak memiliki ponsel untuk proses belajar mengajar.
Anaknya harus meminjam handphone (hp) temannya agar bisa mengikuti pelajaran online yang dilaksanakan selama pandemi Covid-19.
"Enggak punya HP, pinjam HP temannya."
"Beliin pulsa untuk internetnya itu juga pinjam uang," ujar Ida saat dimintai keterangan oleh Wartakotalive di kediamannya, Rabu (15/7/2020).
Baca: Rumah Pindah Tempat dalam Semalam Mirip Kisah Roro Jonggrang Gegerkan Warga, Begini Cerita Aslinya
Demi sekolah anaknya, Ida setiap hari mengumpulkan plastik bekas untuk dijual.
Dalam sehari dirinya mendapatkan Rp 20.000 dari hasil menjual plastik sampah itu.
"Suami saya pemulung, kalau enggak kayak gini dapat uang dari mana lagi?"
Hitung - hitung bantu suami cari uang," ucapnya.
Ida dan keluarganya tinggal di rumah petakan dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing.
Rumah yang ditinggalinya ini milik mertuanya.
"Kalau beli pulsa, kami belum dapat bantuan dari pemerintah," ucap Ida.
Baca: Kisah Mpok Atiek Jalani Hari Tua dengan Pas-pasan, Bersyukur Bisa Makan dari Uang Sisa Tabungan
Baca: Kisah Wanita Perawat di Pulau Terluar Indonesia, Tak Ada Listrik dan Susuri Tebing demi Rawat Pasien
Kisah Ida ini juga membuat tetangganya sedih.
Eka (48), salah satu tetangga, kerap meminjamkan uang kepada Ida.
Memang pinjam uang, biasanya Rp 50.000 ya dikasih saja."
"Kadang juga mau nangis lihatnya. Kasihan kalau sampai pinjam ke rentenir kan," ungkap Eka.
Suami Ida, Mahdi (46), sehari-harinya berprofesi sebagai pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Tangerang.
Pasangan suami istri tersebut memiliki 2 anak, Nurhisma dan adiknya yang masih berumur 4 tahun.
Ia mengaku harus memulung bersama suaminya agar anak sulungnya tersebut bisa tetap belajar.
Baca: Komnas PA Minta Pemerintah Beri Subsidi Internet untuk Murid yang Kesulitan Belajar Online
Baca: Pembelajaran Jarak Jauh Masih Berlanjut, Berikut 7 Hal yang Harus Diperhatikan Guru dan Murid
Baca: Gelar Aksi Protes PPDB di Depan Gedung Kemendikbud, Orang Tua Murid Pakai Seragam Sekolah
Nurhisma, anaknya, mengaku kesulitan mengikuti pelajaran karena ia tidak mempunyai ponsel.
Sehingga ia harus meminjam temannya.
"Jangankan beli HP, beli beras saja susah," ujar Ida.
"Anak saya paling kalau belajar ke rumah temannya," ucap Ida.
Ida menyebut buah hatinya itu sering kali mendatangi rumah teman sekolahnya.
Nurhisma meminjam ponsel temannya itu untuk mengikuti pembelajaran daring.
Ia mengaku jika ia tidak tutup mata saat anaknya ikut belajar bersama temannya.
Untuk membalas budi, Ida pun membantu iuran pulsa internet untuk anaknya dan juga teman sang anak.
"Paling ngeluarin duit untuk bantu pulsa buat internet ke temannya," katanya.
Menurutnya, saat ini dirinya belum tersentuh bantuan pemerintah, khususnya dalam proses belajar mengajar online ini
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Seorang Ibu di Tangerang, Bantu Suaminya Jadi Pemulung & Berutang Demi Pulsa Anaknya Belajar Online