Agar Anak Bisa Belajar Online, Ibu di Tangerang Harus Pinjam HP dan Berutang Untuk Beli Pulsa

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ida, warga Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang yang bekerja sebagai pemulung.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang ibu bernama Ida (45) warga RT 03 RW 04 Kelurahan Kedaung Wetan, Neglasari, Tangerang harus pinjam uang sana sini agar anaknya bisa belajar secara online atau daring.

Anaknya yang bernama Nurhisma, merupakan murid kelas 2 SMPN 22 Kota Tangerang.

Ida mengaku jika anaknya tidak memiliki ponsel untuk proses belajar mengajar.

Anaknya harus meminjam handphone (hp) temannya agar bisa mengikuti pelajaran online yang dilaksanakan selama pandemi Covid-19.

"Enggak punya HP, pinjam HP temannya."

"Beliin pulsa untuk internetnya itu juga pinjam uang," ujar Ida saat dimintai keterangan oleh Wartakotalive di kediamannya, Rabu (15/7/2020).

Baca: Rumah Pindah Tempat dalam Semalam Mirip Kisah Roro Jonggrang Gegerkan Warga, Begini Cerita Aslinya

 

Demi sekolah anaknya, Ida setiap hari mengumpulkan plastik bekas untuk dijual.

Dalam sehari dirinya mendapatkan Rp 20.000 dari hasil menjual plastik sampah itu.

Ilustrasi sampah plastik (Pixabay.com)

"Suami saya pemulung, kalau enggak kayak gini dapat uang dari mana lagi?"

Hitung - hitung bantu suami cari uang," ucapnya.

Ida dan keluarganya tinggal di rumah petakan dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing.

Rumah yang ditinggalinya ini milik mertuanya.

"Kalau beli pulsa, kami belum dapat bantuan dari pemerintah," ucap Ida.

Baca: Kisah Mpok Atiek Jalani Hari Tua dengan Pas-pasan, Bersyukur Bisa Makan dari Uang Sisa Tabungan

Baca: Kisah Wanita Perawat di Pulau Terluar Indonesia, Tak Ada Listrik dan Susuri Tebing demi Rawat Pasien

Kisah Ida ini juga membuat tetangganya sedih.

Eka (48), salah satu tetangga, kerap meminjamkan uang kepada Ida.

Memang pinjam uang, biasanya Rp 50.000 ya dikasih saja."

"Kadang juga mau nangis lihatnya. Kasihan kalau sampai pinjam ke rentenir kan," ungkap Eka.

Suami Ida, Mahdi (46), sehari-harinya berprofesi sebagai pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Tangerang.

Pasangan suami istri tersebut memiliki 2 anak, Nurhisma dan adiknya yang masih berumur 4 tahun.

Ia mengaku harus memulung bersama suaminya agar anak sulungnya tersebut bisa tetap belajar.

Baca: Komnas PA Minta Pemerintah Beri Subsidi Internet untuk Murid yang Kesulitan Belajar Online

Baca: Pembelajaran Jarak Jauh Masih Berlanjut, Berikut 7 Hal yang Harus Diperhatikan Guru dan Murid

Baca: Gelar Aksi Protes PPDB di Depan Gedung Kemendikbud, Orang Tua Murid Pakai Seragam Sekolah

Halaman
12


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer