Tak Terima Solo Disebut Zona Hitam, Gubernur Ganjar Pranowo: ‘Yang Hitam Itu Bajumu’

Penulis: saradita oktaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di Kantornya, Selasa (14/7/2020).(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)


Daftar Isi


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak setuju jika Kota Solo disebut zona hitam.

Penyebutan ini disinyalir karena ada lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Solo sebanyak 25 orang.

Akan tetapi Ganjar Pranowo geram akan sebutan tersebut.

Dia mengatakan bahwa penyebutan kota Solo sebagai zona hitan dianggap tidak berdasar.

Gubernur Jawa Tengah itu juga menilai penyebutan tersebut sengaja disampaikan oleh orang-orang yang tidak suka dengan Solo.

Baca: Jokowi Tunjuk Prabowo Pimpin Proyek Lumbung Pangan Nasional, Jubir Menhan hingga DPR Beri Respon

Baca: Masuk Zona Hitam, Wali Kota Solo Larang Pemilik Kos Terima Warga Baru, Ini Sanksi jika Melanggar

"Zona hitam ki jarene sopo to? (Zona hitam itu katanya siapa sih?)

Yang ngomong siapa? Mungkin pengamat atau lagi benci?

Kok banyak yang bilang zona hitam. Mungkin yang hitam itu bajumu!" ujar Ganjar saat ditemui di kantornya, Semarang, Selasa (14/7/2020).

Sebelumnya diberitakan bahwa jumlah kasus positif Covid-19 di Solo, Jawa Tengah mengalami peningkatan pada Minggu (12/7/2020).

Penambahan angka positif ini terjadi setelah ditemukannya 25 tenaga medis yang terpapar Covod-19 di RSUD dr Moewardi Solo.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di Kantornya, Selasa (14/7/2020).(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

Para tenaga medis yang diketahui merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) itu sebagian besar orang tanpa gejala (OTG) dan telah menjalani karantina.

Ganjar menegaskan lonjakan kasus itu tidak lantas membuat Solo dikategorikan sebagai zona hitam penyebaran Covid-19.

"Kan sudah kita kontrol. Dari Moewardi dan UNS sudah kita lakukan 3T.

Kok masih banyak yang bilang zona hitam?" ujarnya.

Sebagai informasi, kasus positif Covid-19 di Kota Solo mencapai 64 orang.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Tribun Jateng/Fajar Baharuddin Ahmad)

Baca: Istilah ODP, PDP, dan OTG pada Kasus Covid-19 Resmi Dicoret Menkes Terawan, Apa Gantinya?

Baca: Ratas Covid-19 Berlangsung Tegang, Jokowi Tolak Dengarkan Laporan Menterinya: Tolong, Tidak Usah

Dari jumlah itu, 22 pasien masih dirawat, 37 orang dinyatakan sembuh, dan 5 orang meninggal dunia.

Jumlah kasus di Solo ini lebih sedikit dibanding Kota Salatiga, yakni 92 kasus dengan perincian 19 pasien masih dirawat dan 73 orang sembuh.

Sedangkan kasus positif Covid-19 tertinggi di Jateng masih ditempati Kota Semarang saja yang belum disebut zona hitam.

Total kasus positif Covid-19 di Kota Semarang saat ini telah mencapai 2.565 orang.

Perinciannya, 847 orang masih menjalani perawatan, 1.457 orang dinyatakan sembuh, dan 261 orang meninggal dunia.

Wali Kota Solo larang pemilik kos untuk menerima penghuni kos baru di Kota Solo. (Kompas.com/Labib Zamani)

Wali Kota Solo larang pemilik kos terima tamu dari luar kota

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo melarang pemilik kos untuk menerima anak kos baru.

Hal ini lantaran kasus positif Covid-19 di Kota Solo mengalami kenaikan.

Pemilik kos tidak diperbolehkan menerima penghuni kos baru untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

"Tidak boleh, kita berhenti dulu untuk menerima warga dari luar," kata Rudy kepada TribunSolo.com Selasa (14/7/2020).

"Nanti kalau sudah ada vaksin, sudah ada obatnya, silahkan, kami tidak akan melarang pengusaha kos-kosan, tapi untuk sekarang tidak boleh," tambahnya.

Baca: Indonesia Masuk Daftar 10 Negara dengan Kasus Covid Terbanyak di Asia, Peringkat Berapa?

Baca: Hasil Studi: Pasien Sembuh dari Covid-19 Bisa Kehilangan Kekebalannya dalam Beberapa Bulan

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO)

Hal ini tetap berlaku meski calon penghuni kos membawa surat keterangan sehat.

Rudy tidak mengizinkan adanya penerimaan penghuni kos baru di Kota Solo.

"Sementara waktu tidak menerima apalagi kondisi Solo kembali diguncang 25 tenaga kesehatan positif Covid-19," ujarnya.

Rudy menegaskan apabila ditemui pemilik kos yang nekat menerima penghuni baru, ada sanksi yang akan diberikan.

"Kalau masih seperti itu, izin kos-kosannya dicabut," tegas dia.

"Nanti ada peninjauan dan sidak dari Satpol PP untuk penegakan Perda, kalau masih menerima warga kos baru sekalian dicabut izin kosnya," pungkasnya.

(Tribunnewswiki.com/SO/Afitria/Kompas.com/Riska Farasonalia/Tribunsolo.com/Adi Surya Samodra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ganjar Geram Solo Disebut Zona Hitam: Yang Hitam Itu Bajumu!", dan  di Tribunsolo.com dengan judul Solo Zona Hitam, Pemilik Kos Tak Boleh Terima Warga Baru, Wali Kota Solo Rudy : Nekat Izin Dicabut





Sumber :




Penulis: saradita oktaviani

Berita Populer