Video tersebut diambil saat Wapres Ma'ruf Amin sedang melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (8/7/2020).
Dalam video tersebut terlihat mobil merk Mercedes Benz S-600 Guard diisi bensin menggunakan jeriken di pinggir jalan.
Sempat jadi perbincangan publik karena mobil tersebut kehabisan bensin, Sekretariat Wakil Presiden Mohammad Oemar pun membantah tudingan tersebut.
Ia mengaku jika di daerah tersebut sulit menemukan SPBU yang memiliki bahan bakar minyak (BBM) yang sesuai dengan kriteria mobil.
"Pengisian BBM dari jeriken dilakukan karena tidak adanya SPBU yang memiliki bahan bakar minyak (BBM) sesuai kriteria mobil VVIP."
"Dan bukan karena mobil tersebut kehabisan BBM," jelas Kepala Setwapres Mohammad Oemar lewat keterangan resmi Setwapres, Sabtu (11/7/2020).
Dalam setiap rangkaian VVIP, kata Oemar, selalu disiapkan BBM cadangan dalam jeriken di mobil teknisi.
"Saat diperlukan pengisian BBM dan tidak tersedia BBM yang sesuai dengan spesifikasi mobil VVIP di SPBU setempat, maka digunakan BBM cadangan yang telah disiapkan."
"Adapun mobil dinas yang terlihat tengah diisi BBM berfungsi sebagai kendaraan VVIP cadangan dalam rangkaian resmi," paparnya.
Dalam video berdurasi 8 detik yang beredar di media sosial, terlihat mobil dinas wapres tengah diisi bahan bakar melalui jeriken yang dihubungkan selang berwarna bening.
Baca: Mobil Dinas Jokowi Mercedes Benz S600 Guard, Anti Peluru dan Ledakan, Bisakah Dibeli Semua Orang?
Baca: Ini Spesifikasi dan Harga Jeep Wrangler Rubicon, yang Bakal Jadi Mobil Dinas Bupati Karanganyar
Baca: Viral Video Mobil Dinas Jokowi Terjebak Macet hingga Tak Bisa Bergerak Sama Sekali
Mobil RI 1 yang ditumpangi Presiden Jokowi bermerek Mercedes-Benz S600 dinilai sudah tidak layak karena kerap mogok.
Mobil yang telah berusia lebih dari 10 tahun tersebut dinilai sudah melebihi waktu yang ditentukan untuk dipakai.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, mobil Mercedes-Benz S600 Guard yang digunakan Presiden Jokowi sudah melebihi waktu yang ditentukan.
"Mobil itu kan mobil khusus, contohnya anti peluru dan lain-lain. Dan elektroniknya itu ada umurnya."
"Jadi ada umur 10 tahun ya sudah (harus diganti). Kalau sudah 10 tahun kalau diperbaiki sulit," ujar Heru di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Menurut Heru, penggantian mobil kepresidenan yang baru pada saat ini wajar, karena usianya sudah melebihi 10 tahun.
Dan dari saran pabrikan, mobil tersebut akan sulit diperbaiki jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Baca: Bupati Karanganyar Dapat Mobil Dinas Jeep Rubicorn, Harganya Fantastis Capai Rp 2,1 M
Baca: Diantar Bekerja oleh Raul Lemos, Krisdayanti Pamer Naik Mobil Mewah Senilai Rp 1,53 Miliar
Baca: Deretan Mobil Mewah Bamsoet, Ketua MPR RI 2019-2024: Fortuner hingga Rolls Royce Berharga Milyaran
"Kami bertahap (pengadaannya), tentu kami mehami keuangan negara juga harus diprioritaskan untuk yang lain. Besok kan beli mungkin dua, tahun depan tambah dua," paparnya.