Kepada wartawan, Bolsonaro mengatakan dirinya hanya mengalami gejala ringan dan "baik-baik saja".
Namun, meski dinyatakan positif terkena Covid-19, Bolsonaro justru menanggalkan maskernya dan mengatakan ingin berjalan-jalan.
Keinginan Bolsonaro tidak terpenuhi karena ada saran medis.
"Saya baik-baik saja, seperti biasa. Saya malah ingin jalan-jalan di sini, tapi tidak bisa karena saran medis," tutur Bolsonaro dikutip dari Daily Mail, saat dia berbicara ke wartawan di luar istana kepresidenan di Brasilia.
Untuk pengobatan, Bolsonaro mengaku telah meminum hidroksiklorokuin.
Obat anti malaria ini sebelumnya digembar-gemborkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tetapi belum terbukti ampuh menyembuhkan Covid-19.
Bolsonaro yang berjuluk "Tropical Trump" ini juga coba menenangkan para pendukungnya, dengan berkata bahwa hasil pemindaian X-ray menunjukkan paru-parunya bersih.
Dia dinyatakan positif virus corona dalam tes keempatnya pada Selasa (7/7/2020).
Baca: Alasan di Balik Tingginya Kasus Covid-19 di Brazil, dari Meremehkan hingga Politisasi
Baca: Demonstrasi Anti-Lockdown Bermunculan di Amerika Serikat dan Brazil, Pemimpin Negara Ikut Bergabung
Bolsonaro mengatakan mulai merasa tidak sehat pada Minggu (5/7/2020) dan kondisinya memburuk keesokan harinya.
Presiden itu dilaporkan merasa letih, sakit, dan demam 38 derajat Celsius.
Sebelumnya ia sudah tiga kali menjalani tes pada Maret, dan semua hasilnya negatif. Tes pertama dilakukan setelah bertemu Trump.
Sebab seusai pertemuan tersebut, sejumlah delegasi yang menghadiri pertemuan langsung positif virus corona, termasuk Sekretaris Presiden Brasil Fabio Wajngarten.
Namun, tak satu pun dari Trump atau Bolsonaro yang ikut terinfeksi.
Bolsonaro dikenal sebagai figur yang kontroversial dalam penanganan pandemi Covid-19 di "Negeri Samba".
Pada akhir Maret ia mengunggah dua twit yang mencemooh penerapan kebijakan social distancing oleh pejabat-pejabatnya.
Dua unggahan itu langsung dihapus Twitter, dan dicantumkan pemberitahuan berisi alasan mengapa diturunkan.
Kemudian pada pertengahan April, Bolsonaro menyebut Covid-19 sebagai "flu ringan", dan mengabaikan saran pakar kesehatan.
Ia tidak mengindahkan anjuran mengenai pembatasan sosial, dan justru memutuskan turun ke jalan untuk menyapa para pendukungnya.
Baca: Gara-gara Covid-19, Pelajar Asing Tak Diizinkan Masuk AS Jika Sekolah Terapkan Pembelajaran Daring
Baca: Corona Matikan Konser Musik: Mick Jagger, Paul McCartney hingga Ed Sheeran Minta Bantuan ke Negara
Tak lama berselang setelahnya, tepatnya pada Senin (20/4/2020), presiden berusia 65 tahun ini ikut berdemo menentang lockdown bersama para pendukungnya.
Saat ikut terjun di tengah lautan demonstran, Bolsonaro tak memakai masker dan terlihat batuk.
Bulan Juni lalu, Bolsonaro mendapat ancaman dari hakim bahwa dia bakal didenda jika terus mengabaikan protokol kesehatan dengan tak memakai masker.
Tingginya penularan membuat demonstrasi merebak dalam beberapa pekan terakhir, dengan Jair Bolsonaro dituding tak becus menangani pandemi.
Keputusannya menolak lockdown dengan alasan fokus memulihkan ekonomi negara membuat publik di seantero Negeri "Samba" terpecah.
Hakim mengancam Bolsonaro bakal didenda jika terus mengabaikan peraturan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19.
Hakim Federal Renato Borelli menyatakan Presiden Brasil 65 tahun itu bakal dikenai denda 2.000 reais, atau sekitar Rp5,4 juta.
Dilansir Daily Mirror Selasa (23/6/2020), denda itu akan dikenakan setiap kali Jair Bolsonaro tidak menerapkan aturan pencegahan.
Pemimpin sayap kanan tersebut menuai kemarahan setelah hadir dalam aksi politik, dan mengabaikan aturan pencegahan di tengah tingginya infeksi.
Pemimpin yang berkuasa sejak 1 Januari 2019 itu selalu berargumen, lockdown dan pembatasan sosial hanya akan berakibat pada kehancuran ekonomi.
Sama seperti Presiden AS Donald Trump, Bolsonaro juga memaksakan pemberian obat anti-malaria seperti klorokuin untuk mengobati virus corona.
Namun, sorotan yang paling besar adalah fakta bahwa dia tidak pernah memakai masker menyusul serangkaian demonstrasi di Brasilia.
Dikutip BBC, dalam salah satu unjuk rasa, dia terlihat batuk tanpa menutupi mulutnya, atau bersin dan kemudian menyalami perempuan.
Kewajiban mengenakan masker di kawasan Distrik Federal, baik itu di transportasi atau perkantoran, diterapkan Gubernur Ibaneis Rocha pada 30 April.
Karena itu, Hakim Borelli menetapkan bahwa Bolsonaro yang merupakan Presiden Brasil sekali pun tidak boleh merasa lebih tinggi dari aturan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Positif Corona, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Lepas Masker dan Ingin Jalan-jalan"