Pengendara ojol itu bernama Mulyadi (43), sedangkan pelakunya berinisial AK (23)
AK terlihat naik pitam di video tersebut dan tampak mengenakan kaus biru dan celana pendek.
Ia kemudian menendang perut Mulyadi menggunakan kaki kanan hingga pengendara ojol itu terjungkal dan jatuh beserta sepeda motornya.
Pelaku lalu pergi begitu saja dari lokasi, sedangkan korban mengalami luka lecet dan sakit di bagian yang ditendang.
Aksi penganiayaan itu terjadi pada Jumat (3/7/2020) sekitar 11.00 WIB di Jalan Cempaka, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru.
Baca: Jalani Tes Urine, Pria yang Tendang Driver Ojol di Pekanbaru Ternyata Positif Narkoba
Menurut Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, pemicu penganiayaan pengemudi ojol itu adalah perselisihan di jalan.
Saling klakson berujung tendangan hingga sang pengemudi ojol terjungkal dan jatuh beserta motornya.
"Waktu itu pelaku mengendarai mobil jalannya terhalang oleh pengendara ojol pada saat mau mendahului," kata Nandang, Minggu (5/7/2020).
Pelaku membunyikan klakson, bermaksud agar pengemudi ojol menepi dan dirinya bisa lewat. Namun, korban membalas dengan membunyikan klakson sepeda motornya.
Pelaku kemudian menyalip dan mengadang korban lantaran tak terima dengan aksi adu klakson itu.
"Pelaku turun dari mobil dan memaki-maki korban. Setelah itu, pelaku menendang korban hingga korban terjatuh. Sepeda motornya juga ikut terjatuh," sebut Nandang.
Pengemudi ojol bernama Mulyadi itu tak melawan ketika ditendang hingga terjungkal. Pelaku lalu pergi begitu saja.
Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka lecet di tangan kirinya.
Tak hanya itu, korban juga merasakan sakit pada bagian rusuk akibat ditendang oleh tersangka menggunakan kaki kanan.
Bukan hanya menendang, rupanya pelaku juga mengancam akan menembak pengemudi ojol itu.
"Pada saat itu tersangka turun dari mobil dan memaki-maki korban. Nah, di situ lah ada kata-kata pengancaman akan menembak korban. Padahal, sebenarnya tersangka memang tidak membawa senjata apa pun," ungkap dia.