Pembukaan kembali Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) tersebut dimulai pada 19 Juni 2020.
Sebelumnya kebun binatang yang berlokasi Jebres, Surakarta tersebut tutup mulai 13 Maret 2020 bertepatan dengan status kejadian luar biasa (KLB) di Solo.
Bonbin terbesar di Solo Raya tersebut tercatat sudah libur selama 3 bulan lebih.
Pembukaan tersebut sesuai dengan keputusan dari Pemerintah Kota Surakarta.
Selama pembukaan diterapkan protokol kesehatan kepada para pengunjung yang datang di Taman Satwa Jurug.
Baca: Ratusan Gajah Mati Misterius, Peneliti: Ini Bencana Konservasi, Negara Gagal Lindungi Satwa Berharga
Baca: Miliki Taman Satwa dengan Hewan Berstatus Dilindungi, Mahasiswa Pontianak Terancam Penjara 5 Tahun
Namun tak semua pengunjung dapat masuk ke taman satwa ini.
Ada pembatasan umur untuk pengunjung yang akan masuk ke Taman Jurug.
"Pada tanggal 19 Juni dibuka kembali oleh Wali Kota Solo. TSTJ bisa buka kembali dengan protokol kesehatan saat new normal," Nonot Harwanto, Manager Pemasaran Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) saat ditemui TribunnewsWiki di kantornya pada Sabtu (4/7/2020).
Dijelaskan Nonot, bahwa saat dibuka awalnya untuk pengunjung berumur 18-60 tahun.
Setelah dua hari akhirnya taman Jurug dibuka untuk anak-anak usia 5 tahun ke atas mulai 21 Juni 2020.
Namun saat 22 Juni 2020, ditemukan kasus baru anak-anak 12 tahun positif Covid-19 di Solo.
Akhirnya sesuai dengan keputusan Wali Kota, Taman Jurug bisa dibuka untuk pengunjung umur 15-60 tahun.
Untuk protokol kesehatan disiapkan tempat cuci tangan di depan dan di banyak area taman Jurug, bilik antiseptik, alat pengukur suhu badan untuk pengunjung dan hand sanitizer, ukur suhu badan pengunjung hingga semua petugas memakai masker dan face shield.
Nonot juga menjelaskan bahwa kini Taman Jurug masih terus promosi agar pengunjung semakin banyak yang datang.
"Dulu sebelum pandemi dalam seminggu pengunjungnya 3 ribu sampai 4 ribu, tapi setelah baru dibuka sekitar 150 orang saja," imbuh Nonot.
Karena baru dibuka, Taman Jurug aktif mempromosikan pembukaannya melalui Instagram hingga bekerjasama dengan Radio.
Meski sudah dibuka selama dua minggu sejak 19 Juni 2020, namun pengunjung di Taman Jurug Solo masih minim.
Dalam sehari kunjungan hanya 100-150 orang.
Pengunjung terlihat ramai hanya saat hari Minggu.
Dari pantauan TribunnewsWiki pada Sabtu (4/7/2020), tak banyak terlihat wisatawan yang mengunjungi Taman Jurug.
Hanya terlihat beberapa muda-mudi yang berfoto bersama satwa yang ada di kandanganya.
Baca: Seorang Pria di Jerman Kepergok Bawa Kabur Balita 2 Tahun saat Ibunya Asyik Ngobrol di Taman
Pengunjung pun ada yang merasa tidak nyaman saat suasana Taman Jurug sepi dibanding sebelum pandemi.
Intan (21) yang merupakan pengunjung memberikan keterangan bahwa ia lebih menyukai Taman Jurug saat sebelum pandemi.
"Sekarang saat pandemi sepi. Sepi malah tidak enak dibanding saat rame," kata Intan kepada TribunnewsWiki, Sabtu (4/7/2020).
Intan juga menjelaskan bahwa ia mengunjungi Jurug saat pandemi karena ingin melihat satwa.
Selain itu tak banyak penjual yang menjajakan makanannya di Taman Jurug.
Pedagang yang masih berjualan pun tidak menargetkan pembeli dari pengunjung, melainkan karyawan dan pawang yang bekerja di Taman Jurug.
"Ini (warung) biasanya dibuka semua, tapi sekarang pada tutup. Biasanya jualan komplit, tapi sekarang hanya es sama gorengan," kata Miman (47), penjual di Taman Jurug.
Baca: Jadi Korban Prank Kebakaran, Petugas Damkar Solo Mengaku Tak Kapok