Akhir-akhir ini Kim Jong Un sangat jarang tampil di publik.
Diberitakan NK News, Jumat (3/7/2020), Kim Jong Un hanya muncul tujuh kali dalam tiga bulan terakhir, April-Juni 2020.
Padahal, rata-rata jumlah penampilan Kim pada bulan yang sama antara 2012-2019 adalah 46 kali.
Hal ini membat publik terus bertanya-tanya mengenai apa yang terjadi sebenarnya di Korea Utara.
"Saya kira dia mungkin sakit dan mungkin mendapatkan perawatan," kata Fyodor Tertitskiy, seorang profesor di Kookmin University dan kontributor NK News.
Baca: Kim Jong Un Pimpin Rapat Politbiro, Bahas Langkah Pemerintah untuk Antisipasi Covid-19
"Itu satu-satunya penjelasan logis ... Kita harus ingat dia melewatkan kunjungan 15 April ke Mausoleum, dan dia tidak akan melakukannya kecuali dia punya alasan yang sangat serius."
Asumsi lain yang beredar luas, Kim tengah menghindari penampilan di publik karena ketakutan dengan Covid-19.
Meskipun media pemerintah Korea Utara terus-menerus mengklaim bahwa negara tersebut tidak memiliki satu pun kasus COVID-19, kebanyakan pengamat percaya bahwa itu tidak mungkin benar.
Beberapa berspekulasi bahwa Kim menjaga profil agar tidak terjangkit virus itu sendiri.
Jumat lalu, pemerintah Jepang menyebut kekhawatiran COVID-19 sebagai salah satu faktor potensial di balik pertikaian DPRK baru-baru ini.
Saking Jarangnya Muncul, Kim Jong Un Dikabarkan Meninggal
Baca: Kutuk Kim Yo Jong Sebab Tak Mau Berunding, Korea Selatan Sebut Adik Kim Jong Un Sangat Kasar
Kim Jong Un dilaporkan hadir dalam sebuah acara pembukaan pabrik pupuk.
Bahkan dirinya memotong pita di acara itu, seperti diberitakan BBC dari kantor berita KCNA, Sabtu (2/5/2020).
KCNA menyebut kemunculan Kim Jong Un disambut sorak sorai.
Ini merupakan kali pertama Kim muncul di media pemerintah lagi sejak 12 April.
Tak heran selama masa tersebut banyak spekulasi yang muncul, mulai dari kesehatan yang memburuk hingga kabar kematian.
Kim didampingi oleh beberapa pejabat senior Korea Utara, termasuk saudara perempuannya, Kim Yo Jong, tambah KCNA.
Namun, hingga berita ini ditulis laporan tersebut belum bisa dikonfirmasi dan tidak ada gambar dokumentasi yang bisa menjadi bukti.
Jika kabar ini terbukti benar, maka berita mengenai kematian Kim Jong Un bisa dibantah.