India Resmi Teken Pembelian 33 Jet Tempur dari Rusia Seharga Rp 35,2 Triliun

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jet tempur SU-30SM dan MiG-29 milik Rusia terbang dalam sebuah parade militer, (24/6/2020). India akan segera memiliki 21 unit MiG-29 dan 12 unit Su-30 MKI baru yang dibeli dari Rusia.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Di tengah konflik dengan China, India akan segera memiliki 33 unit jet tempur yang dibeli dari Rusia.

Kementerian pertahanan negara itu sudah resmi meneken pembelian jet tempur dan peningkatan kemampuan untuk 59 unit lainnya.

Total pembelian tersebut mencapai $2,4 miliar atau setara sekitar Rp35,2 triliun.

Unit jet tempur baru yang dibeli terdiri atas 21 unit MiG-29 dan 12 unit Su-30 MKI. Sementara itu 59 unit MiG-29 yang sebelumnya sudah dimiliki India kini mengalami peremajaan dan peningkatan performa.

Aktivitas belanja India ini bisa dibilang sangat menarik.

Saat ini India memang sedang dihadapkan pada situasi panas dengan China yang sudah berani bermain nuklir.

Bukan cuma pembelian armada tempur baru, pihak kementerian juga menyetujui pengembangan sistem rudal lokal untuk ketiga angkatan yang ada. 

Khusus untuk angkatan darat, mereka juga akan mendapatkan perbaikan di sektor kendaraan tempur serta tambahan amunisi.

"Ada kebutuhan untuk memperkuat angkatan bersenjata dalam rangka melindungi perbatasan kita," ungkap Kementerian Pertahanan India dalam sebuah pernyataan resmi.

Baca: Angkatan Laut Jepang dan India Gelar Latihan Militer Bersama, Peringatan untuk China?

Baca: Konflik China dengan India Baru Permulaan, Laksamana AS Sebut Tiongkok Ingin Kuasai Kutub Utara

Jet tempur MiG-29 milik Angkatan Udara India (IAF) yang belum lama ini diperbarui dengan penambahan instrumen terbaru. (AFP / SAM PANTHAKY)

Lebih lanjut, mereka juga menyampaikan pesan dari Perdana Menteri Narendra Modi yang hendak mewujudkan India yang mandiri.

Pengumuman mengenai pembelian puluhan unit armada tempur ini dilakukan tidak lama setelah Narendra Modi menghubungi Vladimir Putin lewat panggilan telepon.

Dalam obrolan singkat para kepala negara tersebut, Putin turut mengucapkan selamat dengan hangat kepada Modi karena tahapan reformasi konstitusi di India telah usai.

Dengan itu Modi kini punya kesempatan untuk kembali memimpin India sampai tahun 2026 mendatang.

Angkatan Laut Jepang dan India Gelar Latihan Militer Bersama, Peringatan untuk China?

Latihan bersama oleh angkatan laut India dan Jepang di Samudra Hindia pada akhir pekan mengindikasikan kedekatan kedua negara dalam menghadapi apa yang mereka anggap sebagai ancaman bersama dari China, kata para analis, Minggu (28/6/2020).

Latihan militer bersama ini dilakukan di tengah memanasnya hubungan India dengan China dan Jepang dengan China.

Jepang dan India diketahui rutin melakukan latihan militer bersama.

Namun, kali ini keduanya melakukan saat India dan China bersitegang.

Baru-baru ini, tentara India dan China terlibat dalam bentrokan ‘berdarah’ di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan, dan akibatnya 20 tentara India terbunuh dalam peristiwa tersebut.

New Delhi dan Beijing saling menyalahkan atas bentrokan yang memakan korban jiwa di Himalaya.

Dilansir oleh South China Morning Post, Senin (29/6/2020), Duta Besar Tiongkok untuk India Sun Weidong mengatakan pasukan India bertanggung jawab atas bentrokan itu karena mereka telah "melewati Garis Kontrol Aktual" yang bertindak sebagai perbatasan de facto.

Kemudian sebagai tanggapan, Duta Besar India untuk China Vikram Misri memperingatkan "riak dan dampak" dalam hubungan diplomatik karena China berusaha mengubah status quo di darat dengan paksa.

Baca: Jepang Awasi Aktivitas Membahayakan yang Dilakukan China di Laut Perbatasan India-Hong Kong

Baca: AS Berencana Tempatkan Rudal Jarak Menengah di Jepang, China: Kami Tak Akan Tinggal Diam

Sementara itu, Jepang dan China terlibat dalam perang kata-kata atas langkah Jepang untuk mengubah status administrasi Kepulauan Senkaku, yang diklaim dan disebut oleh China sebagai Kepulauan Diaoyu.

Kementerian Luar Negeri China menyebut langkah Jepang sebagai "provokasi serius terhadap kedaulatan wilayah China".

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Jepang Taro Kano menanggapi bahwa Tokyo akan memantau niat, bukan hanya kemampuan yang dimiliki Beijing.

Latihan militer bersama Angkatan Laut India dan Jepang. (Twitter/@jmsdf_pao_eng)

Langkah Komunikasi Strategis

Angkatan laut dari kedua negara, Jepang dan India, sama-sama mengumumkan kegiatan latihan bersama yang mereka lakukan di Samudra Hindia pada Sabtu kemarin (27/6/2020).

Hindustantimes melaporkan, latihan gabungan ini digambarkan oleh Pasukan Bela Diri Maritim Jepang sebagai manuver yang dirancang untuk "mempromosikan saling pengertian" dan terdiri dari empat kapal perang, dua dari masing-masing negara.

Latihan gabungan antara angkatan laut India dan Jepang kini lebih sering dilakukan.

Namun, untuk waktunya sendiri sekarang ini akan disesuaikan dengan pertikaian militer antara India dan China di Ladakh.

"Kami menggunakan latihan untuk komunikasi strategis," kata Wakil Laksamana Pradeep Chauhan, direktur jenderal Yayasan Maritim Nasional.

“Angkatan laut itu tidak di sana untuk tujuan pertempuran tetapi untuk memberi sinyal,” tambahnya.

"Kita harus dekat dengan teman-teman kita dan orang China tahu ada tangga eskalasi langsung antara Jepang dan Amerika Serikat," kata Wakil Laksamana.

Kapal pelatihan angkatan laut India INS Rana dan INS Kulush bergabung dengan JS Kashima dan JS Shimayuki.

Kedutaan Jepang di New Delhi mengatakan ini adalah latihan ke 15 dalam tiga tahun.

"Isi dari latihan ini adalah pelatihan taktis dan pelatihan komunikasi," kata juru bicara kedutaan Toshihide Ando.

“Tanpa skenario khusus,” lanjutnya.

Wakil Laksamana Chauhan mencatat bahwa penempatan Angkatan Darat India adalah merupakan “spesifik sektor”.

Namun, India juga perlu memberikan tekanan di seluruh teater militer.

Latihan-latihan seperti ini mengingatkan Beijing bahwa militer India dapat dengan cepat menghadapi angkatan laut Tiongkok di Samudera India, dan bahwa rencana semacam itu sudah siap.

"Mereka masih jauh dari penyebaran kapal induk di Samudera Hindia," tambahnya.

(Tribunnewswiki.com/Ami/Tyo/Kontan/Prihastomo Wahyu Widodo)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "India segera boyong 33 jet tempur Rusia senilai lebih dari Rp 35 triliun"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer