Sujud yang dilakukannya di depan para dokter yang tergabung dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut ternyata membuat Risma trending di Twitter.
Tidak sedikit warganet yang menanggapi baik aksi wali kota tersebut.
Namun, banyak pula yang mempertanyakan maksud dari aksi yang dilakukannya tersebut.
Bahkan, warganet di Twitter juga sempat menyarankan Risma untuk mundur jadi Wali Kota kalau sudah tidak kuat.
"Pemimpin kalau sudah nggak sanggup, mundur aja bu," tulis @AN_ferdian82.
Cuitannya tersebut kemudian mendapat banyak tanggapan dan perdebatan di kalangan warganet Twitter.
Sebuah akun bernama @anita_sari25 kemudian membalas tulisan tersebut dengan pembelaan atas bu Risma.
"Anda warga Surabaya bukan? Coba tanya mayoritas warga Surabaya rela nggak kalo bu Risma mundur?" jawabnya.
Setelah itu banyak warganet yang memberikan komentar yang berujung perdebatan.
Baca: Iuran BPJS Kesehatan Alami Kenaikan Mulai Hari Ini, Simak Besarannya hingga Cara Turun Kelas
Baca: Risma Bersujud dan Minta Maaf kepada Dokter, Ketua DPRD Surabaya Beri Tanggapan
Baca: Walikota Risma Sujud dan Nangis di Kaki Dokter Dengar Kabar Rumah Sakit Overload Pasien Covid-19
@slametmaulana55: saya sependapat dengan masnya. seharusnya beliau yang memberi komando ke bawahnya agar menjalankan apa yang ditugaskan pemimpin nya
@KenArok58122516: Tipikal bu risma kalau bisa dikerjakan sendiri ya dikerjakan sendiri lgsg turun lapangan. Jadi ga usah menjelekan seseorang. Apa anda bisa ?? Koreksi diri aja.
@bananaitupisank: beliau ngasih komando kok, bahkan ke desa2 sendiri juga sering datengin lgsg, tp emg warga sby aja banyak yg menyepelekan covid jd ya seenaknya sendiri bertingkah seolah olah gaada covid :)
@AldiAlfitra: Sy bukan orang sby tp eneg liat drama2 nya
@mrs_saktiwibowo: Bukan orang surabaya Kok komen.
@athallahzaki2: Langsung kicep dianya gan
@ajitelerzz: dee wong pedalaman gan
@anita_sari25: Coba dibantuin dong, mba. Biar gak kaya orang kelimpungan terus
Sebelum melakukan sujud tersebut, Risma kala itu sedang melakukan audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan para direktur rumah sakit di Surabaya.
Pertemuan tersebut dilakukan di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).
Kemudian, Risma tiba-tiba sujud di hadapan seorang dokter.
Dilansir dari Wartakotalive.com, kala itu Risma juga meraih kaki seorang dokter dan meminta maaf.
"Mohon maaf Bapak .. mohon maaf," ucap Risma dengan suara parau dan memegangi kaki dokter ini.
Risma yang semula memimpin pertemuan tiba-tiba beranjak saat salah seorang dokter ahli paru senior dari RS Dr Soetomo menceritakan overload nya RS-RS karena virus Corona atau Covid-19.
Dokter itu mengenalkan diri bernama dr Sudarsono.
Ia pun mengatakan jika edukasi tentang bahayanya penyebaran virus corona harus ditingkatkan karena kini banyak RS di Surabaya yang overload.
Rumah sakit yang overload tersebut di antaranya adalah RSU dr Soetomo Surabaya.
Risma kemudian mengatakan jika pihaknya terus melakukan koordinasi dengan rumah sakit dalam kasus Covid-19 ini.
"Nuwun sewu saya tiap hari koordinasi dengan rumah sakit. Itu data kita ada rumah sakit kosong itu," kata Risma.
"Mari kami mengajak konsolidasi dan koordinasi dengan Surabaya. Faktanya memang Surabaya banyak. Selain itu, Saya melihat di jalan jalan banyak warga dan ABG yang nongkrong di Warung," ucap dr Sudarsono.
Mendengar ungkapan ini, Risma merespons bahwa semua camat dan lurah sudah dikerahkan.
Baca: Kasus Covid-19 di Surabaya Tembus 5.414, Ketua DPD HIPAKAD Jatim Minta Risma Tak Hanya Teriak-teriak
Baca: Jokowi Berikan Tenggat Waktu 2 Minggu untuk Jatim Turunkan Angka Covid-19, Begini Tanggapan Risma
Baca: Wali Kota Surabaya Risma Pingsan saat Pimpin Rapat Virtual, Diduga Kelelahan
Jika pihaknya dituduh tak berkoordinasi, Risma membantah.
Sebab, pihaknya terus melakukan komunikasi.
Hanya saja, Risma mengatakan saat ingin memberikan bantuan APD saja ke RSU dr Soetomo, pihaknya ditolak.
Risma mengungkapkan, tak ada yang ingin warganya terpapar.
Segala upaya dilakukan Pemkot, termasuk harus lembur hingga dini hari.
Pertemuan yang dilangsungkan di tenda posko dapur umum tenda pemkot itu pun terhenti sesaat begitu melihat Risma bersujud setelah pernyataan dr Sudarsono tersebut.
Risma beranjak dan berjalan ke arah dr Sudarsono dan seketika itu juga, Risma bersujud.
Dua tangan Risma meraih dan merangkul dokter ahli Paru, dr Sudarsono di lantai tenda itu.
Saat ini pertemuan Pemkot Surabaya, IDI dan seluruh direktur RS di Surabaya masih berlangsung.
Pertemuan ini dilakukan untuk mencari solusi atas permasalahan di setiap RS dalam penanganan pasien Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Netizen Sarankan Wali Kota Risma Mundur Terkait Aksi Sujud di Depan Dokter, Pendukungnya Tak Rela