Keduanya, selain hendak pesta seks bersama 2 pria, juga ikut pesta sabu-sabu dengan dua pria yang mem-booking mereka.
Petugas dari Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, menangkap keempat orang ini dalam satu kamar.
Mereka diciduk polisi saat pesta sabu-sabu di kamar sebuah hotel di kawasan Perak Barat, Surabaya.
Keempat diamankan di Mapolrestabes Surabaya.
Keempat tersangka itu adalah, SH (30), DT (32), warga Kecamatan Socah Bangkalan, serta dua perempuan PSK AAS (27), warga Medokan Ayu dan RMA (24), warga Benowo.
Baca: Dua Perempuan di Serang Diciduk Tanpa Busana saat Akan Pesta Seks Kedua: Jual Jasa Paket Threesome
Baca: Politisi Ini Terciduk Hubungi PSK Online Lewat Aplikasi Kencan Tinder saat Sidang Parlemen
Kanit Idik III Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, Iptu Eko Julianto, mengungkapkan, saat digerebek keempatnya sedang asyik mengonsumsi sabu-sabu dalam kamar hotel.
"Kondisinya masih pakaian lengkap, namun sudah dalam pengaruh narkotika jenis sabu," kata Eko, Senin (29/6/2020).
Dari penggerebekan itu, polisi menemukan seperangkat alat isap sabu, sebuah pipet kaca berisi sisa sabu, dan satu poket sabu seberat 0,33 gram.
Penyidikan polisi mengarah jika kedua tersangka pria, SD dan DT yang mengaku kerap melakukan pesta sabu-sabu di dalam kamar hotel.
"Tersangka mengakui sering pesta sabu di hotel dan mengajak wanita BO-an," tambahnya.
Syarif mengaku, memesan PSK itu melalui aplikasi Michat.
Di sana, negoisasi dilakukan sampai kesepakatan harga.
"Rata-rata satu cewek tarifnya Rp 800 ribu. Itu kalau di sini mau nemenin nyabu ya minta tambahan tips. Jadi negonya di kamar," kata tersangka.
Diakui pula, setiap perempuan yang dipesannya tak selalu mau diajak nyabu bareng.
Namun, hal itu tak membuat dua pria tersebut menyerah untuk cari perempuan BO yang mau diajak pesta sabu.
Baca: BIKIN GEGER, Video Seks di Mobil PBB Direkam Warga Perlihatkan Adegan Perempuan di Atas Pria
Baca: Diduga Cemburu Unggah Foto Seksi, Pasangan Sesama Jenis Ditemukan Tewas Penuh Luka Tusuk
Di Karawang, Jawa Barat, OS (28), seorang pekerja seks komersial (PSK) yang sedang melakukan 'expo' di Karawang, tewas secara mengenaskan karena dibunuh oleh tamu prianya di kamar Hotel Omega, Karawang.
OS ditemukan tewas dalam keadaan tanpa busana dan tangan terikat.
'Expo' adalah istilah untuk PSK yang membuka layanan seks di luar kota asal.
Biasanya, PSK yang 'expo' akan membuka kamar hotel dan di sanalah ia melayani beberapa tamu pria hidung belang di kamar tersebut.
Korban hari itu melayani tiga pria di kamar hotel yang sudah dibookingnya sejak pagi.
Insiden terjadi saat OS bercinta dengan pria ketiga atau terakhir hari itu.
Baca: Kenal di Facebook, Tukaran Nomor WA, Lalu Booking Hotel: Paginya Ditemukan Tewas Tanpa Busana
Baca: Perwira Polres Temanggung Bantah Berzina: Kalo Mau, Ngapain Ngajak Anak, Lagian Dia Juga Sedang Haid
Mojang cantik Karawang itu tewas dibunuh pelanggannya, Ridwan Solihin (28) setelah terjadi keributan.
Korban mengata-ngatai pelaku secara kasar karena terlalu lama bercinta.
Belakangan diketahui Ridwan tahan lama di atas ranjang karena ia meminum vitamin dan menggunakan tisu magic sebelum bercinta dengan OS.
Setelah lebih dari sepekan buron, Ridwan Solihin berhasil dibekuk petugas Reskrim Polres Karawang.
Pelaku ditangkap di tempat kerjanya di sebuah proyek perumahan di Bekasi.
Baca: Dibuai Hawa Nafsu, Kakek Tua 60 Tahun Diamuk Massa Karena Remas Dada Perempuan
Baca: Berkasih di Facebook, Seorang Pria di Merangin Ditipu Rp 141 Juta, Pelaku Ternyata Laki-laki
Ridwan Solihin bekerja sebagai buruh bangunan di proyek tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok wanita tanpa busana ditemukan tewas di kamar 211 Hotel Omega, Karawang, Jawa Barat, Senin (7/10/2019) lalu.
Saat ditemukan, terdapat luka bintik-bintik di wajah korban.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) Polisi menduga korban tewas dengan cara dibekap.
"Korban dibunuh dengan cara dibekap menggunakan tangan dan handuk, diikat, kemudian dililit dengan selimut. Peristiwa ini terjadi pada pukul 24.00 WIB," kata Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra dikutip dari Kompas.com (grup Surya.co.id), saat rilis kasus tersebut, di Mapolres Karawang, Selasa (15/10/2019.
Setelah membunuh, Ridwan Solihin mengambil ponsel dan uang Rp 250 ribu milik korban.
Dalam pemeriksaan, Ridwan Solihin mengakui semua perbuatannya.
Kepada penyidik pelaku menjelaskan korban merupakan teman kencannya.
Dikutip dari Kompas.com dengan judul : "Terungkapnya Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Hotel Omega", perkenalan korban dengan pelaku berawal melalui media sosial Facebook.
Dari perkenalan itu keduanya semakin akrab dan menjalin komunikasi lewat WhatsApp (WA).
Pelaku dan O kemudian membuat janji bertemu di Hotel Omega Karawang.
Pada hari yang telah disepakati, OS check in pada pukul 17.00 WIB, Minggu (6/10/2019).
Sebelum berkencan dengan pelaku, OS diketahui telah 'menemani' dua tamu lainnya di kamar tersebut.
"Kemudian tersangka masuk ke kamar sekira pukul sebelas malam," kata Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra di tempat yang sama.
Ridwan dan OS berada kemudian berhubungan badan.
Namun, di tengah hubungan badan keduanya, terjadi keributan.
Pelaku marah dan tak terima karena merasa direndahkan korban.
"Karena terlalu lama (hubungan badan), korban protes.
Korban mengeluarkan kata-kata yang membuat pelaku sakit hati. Pelaku tak terima," ujar Bimantoro.
Ridwan Solihin mengaku ke polisi meminum vitamin dan menggunakan tisu magic sebelum berkencan dengan OS.
"Pelaku mengonsumsi obat kuat dan memakai sejenis tisu," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Bimantoro Kurniawan saat jumpa pers di Mapolres Karawang, Selasa (16/10/2019).
Polres Karawang menggelar rekonstruksi.
Rekonstruksi kasus kematian wanita yang ditemukan tewas tanpa pakaian di kamar Hotel Omega berlangsung, Kamis (17/10/2019).
Dari rekonstruksi ditemukan fakta-fakta baru.
Dari rekonstruksi tersebut, korban OS (28) sempat melawan saat dibekap dengan cara menggigit tangan kanan pelaku, Ridwan Solihin alias Emen.
"Saat ini pun bekas gigitannya masih ada," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Bimantoro Kurniawan, usai rekonstruksi kasus itu di Hotel Omega, Kamis (17/10/2019).
Hanya saja, perlawanan OS sia-sia karena tidak bisa mengimbangi kekuatan Ridwan.
Ia kemudian memposisikan korban tertelungkup dan menutupi wajah (tubuh bagian atas) dengan bantal dan selimut.
Tangan OS diikat ke belakang dengan tali bra.
"Dibekap selama 15 menit hingga lemas," kata Bimantoro.
Waktu kematian korban Bimantoro mengatakan, hasil otopsi korban menunjukkan kesesuaian dengan dugaan waktu kematian korban, yakni sekitar pukul 23.00 WIB hingga 24.00 WIB, Minggu (6/10/2019).
OS yang bekerja sebagai PSK online itu ditemukan tewas dalam keadaan tanpa pakaian dalam kamar 211 Hotel Omega, Karawang, pada 7 Oktober 2019.
Sebagian artikel ini tayang di suryamalang.com dengan judul PSK Online Surabaya Tak Hanya Layani Hubungan Badan, Tapi Bisa untuk Aktivitas Lain, Akibatnya Dibui