Buntut Panjang Konflik di Himalaya, India Larang TikTok dan 58 Aplikasi China Lain Masuk Negaranya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - India resmi melarang penggunaan aplikasi dari China, termasuk TikTok dan UC Browser

TRIBUNNEWSWIKI.COM - India secara resmi membatasi kehadiran aplikasi asal China di negaranya.

Total, Kementerian Teknologi Informasi India melarang 59 aplikasi China.

Beberapa di antaranya yaitu Tiktok Bytedance, UC Browser, Alibaba, dan WeChat Tencent.

Pemerintah mengatakan aplikasi itu bisa merugikan kedaulatan India.

“Aplikasi tersebut merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum”, kata Kementerian Teknologi Informasi dikutip Kontan dari Reuters, Senin (29/6/2020).

Baca: Gara-gara Pengguna TikTok, Kampanye Donald Trump Jadi Sepi: Borong Tiket Tapi Tak Datang Ke Acara

Logo TikTok (Forbes)

Sebelumnya intelijen India sudah mendorong pemerintah untuk memblokir aplikasi asal China.

Diberitakan Hindustan Times, hal itu bisa mengganggu keamanan nasional.

Kebijakan ini diambil India sebagai buntut panjang konflik di perbatasan Himalaya beberapa waktu silam.

Dampak Konflik Terhadap Ekonomi India

FOTO: Terlihat banyak orang turun di jalanan di kota-kota di India. Mereka membakar bendera China dan merusak barang-barang elektronik buatan China (Dibyangshu SARKAR / AFP)

Baca: Buntut Tewasnya 20 Tentara India, Ormas Hindu Munnani Bakar Bendera China dan Rusak Smartphone

Konflik kedua negara telah merembet ke ranah ekonomi.

Seruan boikot produk China semakin nyaring di seantero India.

Dilansir dari Indian Express, Minggu (21/6/2020), pemerintah India tengah berupaya menekan Beijing dengan mendorong warganya melakukan boikot pada barang-barang buatan dari China.

Wacana memulai perang dagang dengan China juga mulai disuarakan publik India.

Menteri Persatuan India, Ramdas Bandu Athwale, meminta masyarakat tak pergi ke restoran yang menjual makanan China tanpa pengecualian, meski pemiliknya maupun kokinya adalah seorang warga negara India.

Seruan boikot juga menggema untuk mencegah warga India membeli barang elektronik dari pabrikan China.

Kendati demikian, memboikot produk China di India dianggap banyak kalangan malah akan merugikan ekonomi nasional negara itu. Ini karena India begitu bergantung pada barang impor dari Tiongkok.

Sepanjang tahun 2019-2020, perdagangan dengan China berkontribusi sebesar 10,6% dari seluruh neraca perdagangan India, atau yang terbesar kedua setelah perdagangan dengan Amerika Serikat (AS).

Sebaliknya bagi China, perdagangan dengan India hanya menyumbang 2,1%, sehingga tak terlalu siginifikan pengaruhnya bagi China.

Bagi India, China juga merupakan partner dagang vital.

Sebaliknya bagi China, India tak memegang peran terlalu siginifikan dan komoditas impor dari India masih bisa digantikan negara lain.

Masyarakat lapisan kelas bawah India, terancam paling terdampak dengan kebijakan perang dagang terhadap luar negeri, termasuk dengan China. (AFP)

Baca: Pertemuan Trilateral India, China, Rusia Siap Digelar 23 Juni 2020 Bahas Konflik Perbatasan

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer