Jokowi Jengkel dengan Kinerja Menteri Kabinet, Dua Kementerian Ini Jadi Sasaran Kekesalan Presiden

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Presiden Jokowi kesal dengan kinerja menteri Kabinet Indonesia Maju

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Joko Widodo  tak bisa menutupi kekesalannya pada menteri Kabinet Indonesia Maju.

Jokowi terang-terangan mengatakan kejengkelannya dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020), yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (18/6/2020).

"Saya lihat, kita ini seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis," kata Jokowi.

Sontak video itu pun sempat trending di YouTube.

Satu di antara kementerian yang menjadi sorotan Jokowi adalah Kementerian Kesehatan.

Ia menuturkan, anggaran Kementerian Kesehatan mencapai Rp 75 triliun.

Namun, mantan Wali Kota Solo ini menyayangkan minimnya penyerapan.

"Tapi anggaran baru terpakai sebesar 1,53%," kata Jokowi dengan nada tinggi.

ILUSTRASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kesiapan penerapan prosedur standar tatanan baru atau new normal pada Selasa, (26/5/2020) pagi di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Dalam foto, Jokowi terlihat didampingi oleh oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Idham Aziz. Rencananya, sebanyak 340.000 anggota TNI-Polri akan dikerahkan untuk melakukan pengawasan di 1.800 titik obyek keramaian. (KOMPAS/Agus Suparto)

Baca: Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Jokowi Imbau Pemprov Jatim Tak Buru-buru Terapkan New Normal

Padahal anggaran yang tepat sasaran akan sangat dibutuhkan masyarakat dalam kondisi seperti ini, ungkap Jokowi.

Selain Kemenkes, Kementerian Sosial juga menjadi sasaran kemarahan Jokowi.

Presiden menyorot bantuan sosial yang belum berjalan optimal.

Diberitakan sebelumnya, nada bicara Presiden dalam rapat kali ini memang sesekali meninggi.

Jokowi memberi penekanan-penekanan pada pembicaraannya.

Bahkan ia terang-terangan merasa jengkel.

ILUSTRASI - Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers seusai meninjau salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). Presiden Jokowi meninjau persiapan prosedur pengoperasian mal yang berada di wilayah zona hijau wabah COVID-19. TRIBUNNEWS/REPUBLIKA/Edwin Dwi Putranto/Pool (TRIBUNNEWS/REPUBLIKA/Edwin Dwi Putranto/Pool)

Baca: Jokowi Ingatkan Gubernur Jatim Tak Serampangan Buat Kebijakan: Minta Masukan Epidemologi dan Pakar!

Mantan Wali Kota Solo itu melihat masih ada pejabatnya yang seakan biasa-biasa saja.

Padahal, kata Jokowi, harusnya semua elemen bisa memahami jika hari ini tengah menghadapi krisis.

"Saya lihat, kita ini seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis," kata Jokowi dikutip Tribunnews.com.

Jokowi mengatakan, semua pimpinan lembaga negara bertanggung jawab terhadap nasib 267 juta penduduk Indonesia.

Ia meminta agar ke-34 menterinya memiliki perasaan dan pengorbanan yang sama di tengah pandemi Covid-19.

"Tolong digarisbawahi dan perasaan itu tolong sama. Ada sense of crisis yang sama," ujar Jokowi.

Apalagi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyampaikan, pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi minus 6 hingga 7,6 persen.

Sementara menurut Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi dunia bisa minus hingga 5 persen.

Dengan hal tersebut, seharusnya para menteri tidak menganggap kondisi ini biasa-biasa saja bahkan normal.

Sayangnya, yang dilihat Jokowi, sejumlah menteri masih menganggap ini adalah hal normal.

ILUSTRASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika meninjau kesiapan penerapan prosedur standar tatanan baru atau new normal pada Selasa, (26/5/2020) pagi di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Rencananya, sebanyak 340.000 anggota TNI-Polri akan dikerahkan untuk melakukan pengawasan di 1.800 titik obyek keramaian. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Baca: Masa New Normal, 3 Lokasi Ini Berpotensi Jadi Titik Penularan Covid-19, Salah Satunya Kantor

Mantan Gubernur Jakarta itu juga menyinggung kerja para menterinya yang menurutnya, masih biasa-biasa saja.

"Lha, kalau saya lihat, bapak, ibu, dan saudara-saudara masih ada yang melihat ini sebagai sebuah masih normal, berbahaya sekali. Kerja masih biasa-biasa saja," kata dia.

Menurut Jokowi, saat ini dibutuhkan kinerja yang ekstra luar biasa, termasuk dalam pengambilan keputusan atau kebijakan.

"Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja, menganggap ini sebuah kenormalan. Apa-apaan ini?" ujar Jokowi.

Jokowi juga meminta para menteri tidak memakai hal standar pada suasana krisis seperti sekarang ini sebab, manajemen krisis sudah berbeda.

Bahkan Jokowi tak sungkan untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) dan Peraturan Presiden (Perpres) apabila dibutuhkan dalam situasi saat ini.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jengkel dengan Kinerja Para Menteri di Tengah Krisis Pandemi, Jokowi: Nggak Ada Progress Signifikan

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur) (Tribunnews.com/Sri Juliati)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer