Siap Dukung PSSI, Pemerintah Bebaskan Timnas Latihan di Mana Saja: Ikuti Shin Tae-yong

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Pelatih Tim Nasional Indonesia Senior, Shin Tae-yong saat memimpin latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020). Latihan ini menjadi bagian dari persiapan Timnas Indonesia Senior menghadapi lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Thailand (26 Maret) dan Uni Emirat Arab (31 Maret).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Konflik antara PSSI dan Shin Tae-yong kini mulai menemui titik terang.

Pemerintah buka suara dan siap mendukung PSSI, di mana pun latihan Timnas Indonesia diselenggarakan.

Hal itu disampaikan oleh Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, seperti diberitakan BolaSport.com, Jumat (26/6/2020).

Ia mengatakan PSSI tak perlu ragu soal anggaran yang diperlukan.

"PSSI tidak perlu ragu masalah backup anggaran dari Kemenpora," kata Gatot S Dewa Broto kepada awak media.

"Kan Presiden seperti kutipan Pak Menteri (Menpora) ingin prestasi yang terbaik," ucap pria asal Yogyakarta tersebut.

ILUSTRASI Timnas - Aksi penyerang timnas U-16, Brylian Aldama saat mencoba melewati para pemain timnas U-16 Thailand. (Bolasport.com)

Baca: Shin Tae-yong dan Indra Sjafri Saling Tuding, Ini Prestasi Mereka, Siapa Paling Pantas Latih Timnas?

Pemerintah pasti akan membantu, selama PSSI bisa menjustifikasi berupa rincian ke Kemenpora, tegas Gatot.

Ia menekankan pentingnya mengapa harus melakukan TV di negara tersebut, siapa saja yang berangkat, berapa anggarannya, dan berapa lama durasinya.

"Kalau cuman abal-abal ya ditembak sama BPK (Badan Pengawas Keuangan). Jadi tidak usah ragu-ragu dan tidak usah khawatir," kata Gatot S Dewa Broto.

Namun hingga hari ini PSSI belum menyampaikan laporan ke Kemenpora.

Padahal butuh waktu untuk merealisasikan anggaran dari APBN.

"Kami menunggu sampai hari ini (kemarin). Masalahnya PSSI itu masih belum memahami sepenuhnya pola anggaran APBN."

"Sedangkan kami butuh secepatnya dengan justifikasi, pola tata kelola penggunaan APBN yang benar," ucap Gatot S Dewa Broto.

Ia mengatakan Presiden Jokowi juga sudah merestui kebijakan ini.

"Presiden bilang, mau latihan dimana saja, ikuti."

"Itu menjadi komitmen presiden yang jadi arahan kepada saya."

"Mau dimana saja dan berapa lama silahkan," kata Menpora, Zainudin Amali.

Konflik Shin Tae-yong dan PSSI

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berpose dengan Shin Tae-yong dan Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto serta Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria pada sesi perkenalan pria asal Korea Selatan tersebut sebagai pelatih baru Timnas Indonesia di Stadion Pakansari, Kab Bogor, Sabtu (28/12/2019). (KOMPAS.com/Farahdilla Puspa)

Baca: Ditanya Soal Buruknya Kualitas Timnas, Fakhri Husaini Singgung Banyak Klub Hanya Jago Kandang

Drama dalam sepak bola Indonesia kembali terjadi.

Kali ini giliran Pelatih Timnas Shin Tae-yong yang bersitegang dengan PSSI.

Secara terbuka, dirinya mengkritik asosiasi sepak bola Indonesia itu.

Satu di antara persoalan yang dipermasalahkan Shin adalah hadirnya Indra Sjafri sebagai Direktur Teknik Timnas Indonesia.

Padahal, menurutnya, Coach Indra tidak ada dalam susunan kepelatihan.

Selain itu, pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu menuding Indra Sjafri tak disiplin karena sempat pulang untuk menghadiri pernikahan anak Coach Rahmad Darmawan.

Berikut ini klarifikasi Indra Sjafri, yang diberitakan ulang TribunnewsWiki.com dari laman resmi PSSI 'Indra Sjafri: Publik Harus Tahu, Ini Masalah Harga Diri Bangsa', Sabtu (20/6/2020).

Baca: Indra Sjafri

Indra Sjafrie melatih timnas U-23. (instagram @indrasjafri_coach)

Akhir Desember 2019, Indra bertemu Shin Tae Yong di Hotel Mulia, Jakarta.

Saat itu, Selesai Mengikuti Sea Games di Manila, Indra Sjafri diminta PSSI mendampingi Shin, karena memang dalam kontrak dipersyaratkan ada pelatih lokal di timnas, agar nantinya ada transformasi ilmu kepelatihan.

“Shin setuju saya menjadi salah satu bagian tim kepelatihan timnas. Bahkan saat saya meminta tambahan satu nama pelatih lokal lagi, yang kemudian saya rekomendasikan Nova Arianto, dia juga setuju,” papar Indra, Sabtu 20 Juni 2020.

PSSI secara resmi memperkenalkan Shin Tae Yong sebagai pelatih timnas, didampimngi Indra Sjafri pada 28 Desember 2019.

Pengenalan itu bersamaan dengan perhelatan final Liga 1 Putri di Stadion Pakansari, Bogor.

Selanjutnya, Shin Tae Yong bersama Indra Sjafri, Nova Arianto, Gong Oh Kyun dan tiga pelatih lain dari Korsel kemudian memimpin Training Centre (TC) Timnas U-19 di Cikarang, Jawa Barat.

TC dimulai sejak 13 Januari 2020 dan diikuti 52 pemain.

Jumlah 52 pemain tersebut kemudian dipangkas menjadi 28 pemain U-19.

Selanjutnya, menjalani pemusatan latihan di Chiang Mai, Thailand, sejak 21 Januari – 1 Februari 2020.

“Selama waktu itu, tidak pernah satu detikpun saya tidak mendampinggi Timnas U-19. Semua kegiatan saya ikuti, berlatih bersama dan menyemangati para pemain,” tutur Indra.

Suasana latihan perdana timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong di Stadion Madya, Jumat 14 Februari 2020 (KOMPAS.com/M. HAFIDZ IMADUDDIN)

Baca: Shin Tae-yong

Pesawat Thai Airways yang ditumpangi timnas mendarat pukul 17.55 WIB di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu, 1 Februari 2020.

Saat pulang dari Thailand itulah, Indra meminta izin kepada staf timnas untuk meninggalkan tim terlebih dahulu.

Coach Indra Sjafri akan menghadiri resepsi pernikahan anak Rahmad Darmawan, koleganya sesama pelatih nasional.

Petang hari itu, putri sulung Rahmad, Febia Aldina Darmawan dipersunting oleh pemain PS Tira Persikabo, Herwin Tri Saputra, di Gedung Menara 165, Jakarta Selatan.

Indra sempat menunggu Shin Tae Yong menyelesaikan proses imigrasi.

Lantaran Shin tak kunjung keluar, Indra minta izin kepada dua staf timnas untuk pergi dulu menghadiri resepsi Coach RD.

“Bagi orang dengan adat ketimuran seperti kita, datang ke acara seperti ini sangat penting sebagai bagian menghormati undangan dari kolega atau sahabat yang sudah dianggap sebagai kerabat,” kisahnya.

Shin memimpin rapat evaluasi TC Timnas U-19, termasuk menentukan nama-nama pemain untuk TC Timnas Senior di bulan yang sama, di Kantor PSSI, Senin, 3 Februari 2020.

Kala itu, Indra sempat mendengar kabar bahwa Shin marah karena kepergiannya lebih awal di hari Sabtu malam.

Merasa tak enak, Indra menyampaikan permohonan maaf kepada sang pelatih kepala.

“Saya meminta maaf langsung kepada Shin atas kejadian itu, yang diterjemahkan oleh Yoo Jae Hoon, mantan kiper Persipura yang menjadi salah satu ahli bahasanya,” kata Indra.

Meski telah mengutraakan maaf, Shin Tae Yong menegaskan bahwa Indra Sjafri tak boleh lagi ada di ruangan.

Nama Indra pun tak tercantum dalam susunan tim yang dipersiapkan untuk mengikuti pelatnas timnas senior di Jakarta.

“Shin minta saya keluar ruangan. Saya pun ikuti permintaannya. Saya ke luar ruangan dan merenung di sana,” urai pelatih yang mengantarkan timnas U-19 Juara Piala AFF 2013, timnas U-22 Juara Piala AFF 2019 serta medali perak Sea Games Manila 2019.

Baca: Pelatih Timnas Shin Tae-yong Kecewa Sikap PSSI Berubah: Tolong Kerja samanya, Pelatih Bukan Pesulap

Indra menerima perlakuan Shin yang mengusirnya dari ruangan rapat Kantor PSSI, meski ia sudah minta maaf secara baik-baik.

“Jadi tidak benar kalau saya dikatakan tidak mendampingi dirinya sejak awal perkenalan di Hotel Mulia, lalu disebut mangkir dan juga tidak pernah meminta maaf. Bohong semua itu,” kata Indra yang per 18 Februari 2020 diangkat menjadi Direktur Teknik PSSI.

Karena itu, Indra mengaku semakin heran saat 21 Februari 2020, Timnas Senior kalah 1-4 dalam ujicoba melawan Persita Tangerang di Stadion Madya, Shin Tae Yong malah menyalahkan dirinya. Shin mengatakan para pemain timnas senior bukan pilihannya, tapi merupakan pilihan Indra Sjafri.

“Bagaimana mungkin saya dibilang menjadi penentu pemilihan pemain, sementara saat rapat penentuan pemain saya sudah diusir keluar?” kata Indra.

Sebelum Shin mengungkapkan ceritanya kepada media Korea, Indra mengaku hubungannya baik-baik saja.

“Saya sampaikan bahwa 100 persen saya mendukung pekerjaannya di PSSI, termasuk mengusulkan agar pemain mendapatkan tambahan nutrisi dan vitamin saat program virtual training, Tapi tiba-tiba dia membuat berita yang tidak perlu dan banyak bohongnya,” ungkap Indra.

Menurut pelatih kelahiran Sumatera Barat, 2 Februari 1963 ini, apa yang disampaikannya bukan semata mencari siapa yang benar atau salah.

“Kita harus tegaskan bagaimana duduk perkara sebenarnya. Agar publik tahu lengkap dan tidak sepotong-potong. Ini juga soal harga diri bangsa kita diperlakukan seperti ini,” kata Indra.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer