Khofifah Akan Kerahkan Semua Daya Upaya Tangani Covid-19 di Jatim, Jokowi Beri Waktu 2 Minggu

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, mengungkapkan bahwa pihaknya siap mengerahkan segala upaya untuk mencegah penularan Covid-19 di Jawa Timur.

Presiden Jokowi pun memberi waktu 2 minggu pada Gubernur Jawa Timur untuk menjalankan upanya tersebut.

Khofifah menjelaskan bahwa ia akan berupaya semaksimal mungkin menekan angka penularan Covid-19 di Jawa Timur.

"Sejak awal, kami sangat serius dalam menangani ini (Covid-19). Semua daya upaya akan kami kerahkan untuk menekan angka penularannya," ungkap Khofifah usai rapat koordinasi bersama Presiden Joko Widodo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6) dikutip dari Kontan.com.

Khofifah menerangkan, selama ini seluruh kebijakan yang dikeluarkan Pemprov Jatim diambil dengan terlebih dahulu melihat data dan fakta di lapangan.

Masukan dari para pakar epidemiologi juga dijadikan pertimbangan dalam setiap pengambilan kebijakan.

Baca: Jokowi Ingatkan Gubernur Jatim Tak Serampangan Buat Kebijakan: Minta Masukan Epidemologi dan Pakar!

Baca: Kalahkan Jakarta dan Jawa Timur, Sulsel Jadi Provinsi dengan Tambahan Kasus Baru Covid-19 Tertinggi

Sebelumnya saat kunjungan Presiden ke Posko Gugus Tugas Provinsi Jatim, Jokowi memberi waktu dua minggu bagi Pemprov Jatim untuk menurunkan laju penularan Covid-19.

"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," ungkapnya.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi juga memberikan sejumlah instruksi lainnya terkait penanganan tersebut.

Di antaranya adalah intruksi agar diadakannya tes masif di Jatim.

Selain itu juga dilakukan pelacakan secara agresif, perawatan, dan isolasi mandiri terhadap pasien tanpa keluhan yang harus terus dilakukan dengan ketat.

Lebih lanjut Khofifah membeberkan fakta bahwa tingkat kedisiplinan masyarakat Jatim dalam penerapan protokol kesehatan menurut survei IKA FKM UNAIR masih kurang maksimal.

Inilah yang menurut pakar merupakan salah satu penyebab munculnya klaster baru dan terus bertambahnya jumlah pasien Covid-19 di Jatim.

Berdasarkan temuan survei tersebut didapati fakta bahwa masih banyak pasar tradisional dan tempat cangkrukan yang sebagian besar belum menggunakan masker dan belum menjaga jarak yg aman.

Serta, saat Idul Fitri imbauan untuk bersilaturahmi sementara agar dilakukan secara virtual pun juga dampaknya kurang maksimal.

Bagi mereka silaturahmi tanpa bertemu dianggap kurang afdol.

Baca: Dinyatakan Sembuh dari Corona, Pasien asal Bandung ini Disambut dan Diarak Keliling Kampung

Khofifah mengungkapkan, menuntaskan pandemi ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri. Butuh sinergitas bersama seluruh elemen masyarakat agar rantai penularan Covid-19 ini bisa diputus.

"Termasuk di level pemerintahan itu sendiri. Dari pusat, hingga ke level Provinsi dan berlanjut ke Kabupaten/Kota hingga desa harus linier. Tidak bisa beda-beda dan sendiri-sendiri," tegasnya.

"Selain itu, butuh dukungan yang kuat pula dari semua elemen masyarakat. Mulai dari forkopimda, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, ulama, pengusaha, dan juga media. Intinya tidak bisa sendiri-sendiri," tambah dia.

Selain mengunjungi Posko Gugus Tugas Jatim di Gedung Negara Grahadi, Presiden Jokowi lantas berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi.

Di Banyuwangi, Presiden Jokowi meninjau Pasar Pelayanan Publik.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) bersama Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan (kiri) saat meninjau penindakan pelanggar PSBB di Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (2/5/2020) tengah malam.(KOMPAS.COM/A. FAIZAL) (KOMPAS.COM/A. FAIZAL)

Kedatangan Presiden Joko Widodo ke Jatim juga diikuti oleh sejumlah menteri diantaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menseskab Pramono Anung, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Whisnutama dan juga Kepala BNPB Doni Monardo.

Sementara itu, Sebanyak 10.545 kasus positif Covid-19 tercatat di Jawa Timur hingga Kamis (25/6/2020). Rinciannya, 3.236 pasien sembuhdan 764 meninggal.

Kota Surabaya menjadi wilayah terbanyak yang memiliki kasus Covid-19 di Jawa Timur yaitu sebanyak 5.157 (48,9 %) sementara Surabaya Raya 7.053 (66,9%).

Baca: Jokowi Ingin Laju Penularan Covid-19 di Jatim Turun dalam 2 Minggu, Khofifah Keluhkan Kedisiplinan

(Kontan/Barly Halim)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Farid)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Khofifah siap kerahkan seluruh daya upaya untuk turunkan angka penularan corona



Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer