Bolsonaro yang juga dijuluki Donald Trump dari Negeri Tropis itu sering kali terlihat abai dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Ia pun kerap menolak untuk patuh dalam regulasi yang dibuat untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19.
Padahal Brasil kini menjadi negara paling terdampak Covid-19 di dunia setelah Amerika Serikat (AS).
Total kasus infeksi di sana mencapai 1,1 juta dengan memakan korban 51 ribu pasien.
Tingginya penularan membuat demonstrasi merebak dalam beberapa pekan terakhir.
Ditambah dengan kelakuan Jair Bolsonaro tak patuh protokol kesehatan serta dituding tak becus menangani pandemi yang merebak di negaranya.
Keputusannya menolak lockdown dengan alasan fokus memulihkan ekonomi negara membuat publik di seantero Negeri "Samba" terpecah.
Baca: Berambisi Terjun ke Politik, Meghan Markle Dikabarkan Ingin Calonkan Diri Jadi Presiden AS
Baca: Brasil Putuskan Berhenti Mempublikasikan Angka Kematian Akibat Covid-19 di Negaranya, Apa Alasannya?
Baca: Terinspirasi Donald Trump, Presiden Brasil Ancam Keluar dari WHO karena Tak Tahan Terus Diintervensi
Hakim kini mengancam Bolsonaro bakal didenda jika terus mengabaikan peraturan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19.
Hakim Federal Renato Borelli menyatakan, Presiden Brasil 65 tahun itu bakal dikenai denda 2.000 reais atau sekitar Rp 5,4 juta.
Melansir dari pemberitaan Daily Mirror Selasa (23/6/2020), denda itu akan dikenakan setiap kali Jair Bolsonaro tidak menerapkan aturan pencegahan.
Pemimpin sayap kanan tersebut menuai kemarahan setelah hadir dalam aksi politik, dan mengabaikan aturan pencegahan di tengah tingginya infeksi.
Pemimpin yang berkuasa sejak 1 Januari 2019 itu selalu berargumen, lockdown dan pembatasan sosial hanya akan berakibat pada kehancuran ekonomi.
Ikuti jejak Donald Trump, Bolsonaro pun juga memaksa pasien diberi obat anti-malaria seperti klorokuin untuk mengobati virus corona.
Namun yang menjadi sorotan dari warga Brasil adalah kelalaian sang presiden dalam penerapan protokol kesehatan.
Yakni fakta bahwa dia tidak pernah memakai masker hingga menyusul serangkaian demonstrasi di Brasilia.
Baca: Rocky Gerung Kerap Kritik Jokowi, Abdul Somad Tertawa Dengar RG saat Ditanya Andai Jadi Presiden
Baca: Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Sistem Kesehatan di Sao Paulo Brasil Terancam Runtuh dalam 2 Pekan
Baca: KPK Menemukan Masalah di 4 Aspek Kartu Prakerja, Staf Khusus Presiden: Tanya Kemenko Perekonomian
Kemudian dalam salah satu unjuk rasa, dia terlihat batuk tanpa menutupi mulutnya, atau bersin dan kemudian menyalami perempuan.
Kewajiban mengenakan masker di kawasan Distrik Federal, baik itu di transportasi atau perkantoran, diterapkan Gubernur Ibaneis Rocha pada 30 April.
Karena itu, Hakim Borelli menetapkan bahwa Bolsonaro yang merupakan Presiden Brasil sekali pun tidak boleh merasa lebih tinggi dari aturan.