Konflik Kian Memanas, Militer Korea Utara Ancam Ubah Perbatasan Jadi Benteng Pertahanan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - (FILES) Dalam file ini foto diambil pada 9 September 2018, tank Tentara Rakyat Korea (KPA) ikut serta dalam parade militer di lapangan Kim Il Sung di Pyongyang. Tentara Korea Utara sepenuhnya siap untuk mengambil tindakan terhadap Korsel, kata media pemerintah pada 16 Juni 2020 dalam keributan verbal terbaru dari Pyongyang, beberapa hari setelah saudara perempuan pemimpinnya mengancam gerakan militer terhadap Seoul.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Korea Utara mengancam akan menjadikan perbatasan antar-Korea sebagai benteng.

Hal itu disampaikan oleh Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA).

Merek amengatakan telah mempelajari rencana untuk memasuki kembali zona demiliterisasi di bawah pakta antar-Korea, seperti diberitakan Kontan, Rabu (24/6/2020).

Setelahnya, mereka akan mengubah garis depan menjadi benteng.

Diberitakan sebelumnya, diam-diam militer Korea Utara terus bergerak.

Kontan memberitakan militer Korsel melihat dua moncong artileri Korut dalam keadaan terbuka dan mengarah ke Korsel.

Hal itu memunculkan kekhawatiran akan terjadinya perang, meski tak ada rincian artileri jenis apa yang dimaksud.

Akan tetapi, pihak Korea Selatan tak telalu ambil pusing.

Menurut sumber Yonhap di Pemerintahan Korea Selatan, moncong artileri Korut terbiasa dibuka dan ditutup.

ILUSTRASI - Rudal milik Korea Utara. Pentagon mengatakan pasukan nuklir AS siap bila harus menghadapi Korea Utara (Tribun Kalteng/Daily Mail)

Baca: Paket Selebaran hingga Drama Korea Masuk Korea Utara, Loyalis Kim Jong Un Siap Balas Dendam

Alih-alih bersiap perang, hal itu bisa saja dilakukan untuk merawat artileri.

Menrutnya, buka tutup moncong artileri bisa dilakukan untuk menghilangkan kelembaban.

"Tapi, (moncong artileri) itu adalah kegiatan yang sering dibuka dan ditutup oleh militer Korea Utara. Ada kemungkinan moncong terbuka untuk menghilangkan kelembaban atau untuk pekerjaan ventilasi," ujar sumber yang tak disebutkan namanya itu.

Pergerakan militer Korea Utara tak berhenti di situ.

Kim Jong Un mengirim tentara dalam kelompok kecil ke pos-pos penjagaan yang ada di Zona Demiliterisasi.

Mereka melakukan pembersihan semaksemak dan pemeliharaan jalan di perbatasan.

"Pos penjagaan dan kotak pengintaian jelas merupakan fasilitas untuk keperluan militer," kata sumber itu, Minggu (21/6/2020).

Meski demikian, Korea Selatan tetap melakukan pengawasan.

"Jadi, wajar kalau ada gerakan militer di balik itu (pengiriman tentara untuk pembersihan semak-semak). Tapi, kami terus mengawasi mereka".

Analis: Korut Hanya Cari Perhatian Amerika Serikat

Presiden AS Donald Trump (kanan) bertemu pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (kiri) pada pertemuan AS-Korea Utara di Singapura, Juni 2018. (AFP/Saul Loeb)

Baca: Kutuk Kim Yo Jong Sebab Tak Mau Berunding, Korea Selatan Sebut Adik Kim Jong Un Sangat Kasar

Banyak pihak menilai, aksi militer Korut tampaknya bertujuan untuk merebut kembali perhatian pemerintah AS yang belakangan terganggu oleh masalah dalam negeri.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer