Kini pemerintahannya telah memasang pengeras suara di zona demiliterisasi untuk melakukan propaganda balasan, seperti diberitakan Kontan, Selasa (23/6/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, paket propaganda anti-Korut telah membuat Kim Jong Un geram.
Paket tersebut biasanya berupa selebaran, beras, hingga flashdisk yang berisi drakor.
Propaganda itu dikirim oleh pembelot Korea Utara dari perbatasan Korea Selatan, dengan menggunakan balon udara atau dihanyutkan di sungai.
Pemerintahan Kim mengecam aksi ini dan tengah merencanakan balas dendam.
Baca: Kutuk Kim Yo Jong Sebab Tak Mau Berunding, Korea Selatan Sebut Adik Kim Jong Un Sangat Kasar
Sekitar 20 pengeras suara propaganda di daerah-daerah di sepanjang perbatasan antar-Korea, sekitar setengahnya di Zona Demiliterisasi, menurut sumber Yonhap di militer Korea Selatan.
Korea Utara pertama kali terlihat memasang kembali pengeras suara di dalam Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea pada Minggu (21/6) dalam serangkaian aksi yang meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
Korea Utara bisa memasang lebih banyak, karena sebelumnya telah mengoperasikan sekitar 40 pengeras suara.
Pyongyang kemungkinan akan melanjutkan siaran melalui pengeras suara, bersama dengan pengiriman selebaran anti-Seoul, setelah mendapatkan persetujuan dari Komisi Militer Pusat Partai Buruh yang berkuasa.
Selain pengeras suara, Korut tengah bersiap untuk mengirim selebaran balasan ke Korea Selatan.
Kantor Berita Korea Utara menyebut, warga telah siap mendukung distribusi selebaran propaganda anti-Korsel ke perbatasan.
Kantor berita tersebut mengklaim selebaran yang akan dikirim ke Korea Utara bahkan 'setinggi gunung.'
"Setiap tindakan harus ditanggapi dengan reaksi yang tepat dan hanya ketika seseorang mengalaminya sendiri, seseorang dapat merasakan betapa menyinggungnya," katanya.
Baca: Viral Driver Ojol Disebut Mirip Aktor Korea Ji Chang Wook, Kini Banjir Endorse setelah Main TikTok
Sebelumnya, pembelot Korea Utara disebut lebih dulu menyebarkan propaganda anti-Korut.
Selanjutnya, Pyongyang meledakkan kantor penghubung antar-Korea.
Hal itu sebagai bentuk ketidaksenangan Korut atas Korea Selatan karena membiarkan selebaran propaganda anti-Korut.
Kementerian unifikasi Korea Selatan, yang bertanggung jawab untuk dialog antar-Korea, mengatakan pada hari Sabtu bahwa serangan terencana Korea Utara "sangat disesalkan."
Mereka mendesak untuk segera mengesampingkan gagasan itu.
Baca: Bertanggung Jawab Atas Buruknya Hubungan dengan Korea Utara, Menteri Korea Selatan Mundur
Sebelumnya, satu kelompok pembelot Korea Utara mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah membatalkan rencana untuk membuang ratusan botol plastik.
Botol yang diisi dengan beras, obat-obatan, dan masker itu rencananya akan dilarung ke laut dekat perbatasan pada hari Minggu.
Nantinya, botol itu diharapkan hanyut melewati perbatasan dan sampai ke Korea Utara.
Sementara pembelot lain telah mengirimkan paket makanan, uang dolar, radio mini, dan USB yang berisi drama Korea serta siaran berita terbaru.
Paket itu biasanya biasanya dikirim dengan balon udara atau dalam botol yang dilarung di sungai.
Kedua negara memang masih saling perang informasi.
Awalnya Korea Selatan memang memiliki program resmi untuk menjatuhkan selebaran propaganda di zona demiliterisasi.
Meski harusnya sudah berakhir pada 2010, selebaran serupa kembali mencuat akhir-akhir ini.