Arab Saudi Kembali Gelar Ibadah Haji, Hanya untuk Orang yang Tinggal di Negaranya

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan umat muslim melakukan thawaf mengelilingi Kabah usai shalat subuh di Masjidil Haram, Makkah, Kamis (11/7/2019).

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Setelah berbulan-bulan meniadakan ibadah haji, Pemerintah Arab Saudi kini memutuskan tetap menggelarnya kembali.

Akan tetapi ibadah haji tahun ini akan dibatasi.

"Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memutuskan ada pelaksanaan ibadah haji tahun 1441 H/2020 M," tulis keterangan resmi Kedutaan Besar RI di Riyadh yang dikutip dari Kompas.com, Selasa (23/6/2020).

Pembatasan jumlah jamaah yang dapat mengikuti ibadah haji adalah dikarenakan pandemi virus corona yang tengah terjadi di berbagai belahan dunia.

Pelaksanaan ibadah haji dapat diikuti oleh ekspatriat yang telah bermukim di Arab Saudi dengan jumlah yang sangat terbatas.

"Keputusan tersebut mempertimbangkan masih adanya pandemi dan resiko penyebaran virus corona di seluruh negara," imbuh keterangan tersebut.

Pembatasan jumlah jamaah dilakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan dengan menerapkan seluruh langkah pencegahan penyebaran virus corona demi melindungi setiap orang dari resiko terjangkitnya Covid-19.

Ribuan umat muslim melakukan thawaf mengelilingi Kabah usai shalat subuh di Masjidil Haram, Makkah, Kamis (11/7/2019). (Tribunnews/Bahauddin R Baso/ MCH 2019)

Dikutip dari Aljazeera, ibadah haji ini akan dimulai pada akhir Juli 2020.

Lebih dari dua juta orang melakukan ziarah tahunan di kota suci Mekah setiap tahun, termasuk banyak yang bepergian dari luar negeri.

Ibadah haji, suatu keharusan bagi umat Islam yang bertubuh sehat setidaknya sekali seumur hidup mereka.

Akan tetapi di tengah pandemi, ibadah haji merupakan sumber penularan potensial yang besar karena terdapat jutaan peziarah ke situs-situs keagamaan yang padat.

Otoritas di Arab Saudi telah memutuskan untuk mengizinkan sejumlah warga dan penduduk yang sudah di Kerajaan untuk melakukan haji tahun ini, Selasa (23/6/2020). (saudigazette.com)

Tak adanya ibadah haji merupakan suatu kehilangan besar pendapatan bagi kerajaan itu, yang sudah terhuyung-huyung dari guncangan  akibat pelambatan yang disebabkan oleh virus dan anjloknya harga minyak.

Awal bulan ini, Indonesia muncul sebagai salah satu negara pertama yang menarik diri dari ziarah setelah menekan Riyadh untuk kejelasan.

Berdasarkan kuota, seharusnya ada 221.000 calon jemaah haji asal Indonesia yang berangkat, terdiri atas 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus.

Tahun lalu Arab Saudi dipadati peziarah sebanyak 2,5 juta.

Suasana pemberangkatan calon jemaah haji Kloter o2 asal Cianjur, Jawa Barat di Asrama Haji Kantor Kemenag Cianjur, Sabtu (06/07/2019) (KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN) (Kompas.com)

Akan tetapi tahun ini diperkirakan hanya setengah bahkan kurang dari setengah jumlah tersebut.

Mengingat ibadah haji tahun ini sangat dibatasi.

Dilansir dari Worldometers, hingga 23 Juni tercatat terdapat 161.005 kasus positif Covid-19 di Arab Saudi.

Dari jumlah tersebut, 105.175 kasus telah dinyatakan sembuh dan 1.307 kasus dinyatakan meninggal dunia.

(Tribunnewswiki.com/SO/Kompas.com/Dani Prabowo)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terbatas, Arab Saudi Tetap Gelar Ibadah Haji Tahun Ini"



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer