Arab Saudi Tetap Gelar Ibadah Haji 2020 Namun Secara Terbatas, Hanya Orang-orang Ini yang Diizinkan

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan umat muslim melakukan thawaf mengelilingi Kabah usai shalat subuh di Masjidil Haram, Makkah, Kamis (11/7/2019).

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Arab Saudi pada Senin (22/6/2020) mengumumkan bahwa akan mengizinkan pelaksanaan ibadah haji 2020 dengan jumlah jamaah yang dibatasi.

Dilansir oleh South China Morning Post, hanya warga negara lain yang sudah berdomisili di Arab Saudi yang diizinkan untuk melaksanakan ibadah haji 2020.

Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah modern Arab Saudi bahwa umat Islam di luar negara itu dilarang melakukan ibadah haji, yang pada tahun lalu telah menarik sebanyak 2,5 juta peziarah.

"Diputuskan untuk mengadakan ziarah tahun ini dengan jumlah yang sangat terbatas, dengan kebangsaan yang berbeda di kerajaan itu," kata kantor resmi Saudi Press Agency mengutip pernyataan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

"Keputusan ini diambil untuk memastikan haji dilakukan dengan cara yang aman dari perspektif kesehatan masyarakat, dan sesuai dengan ajaran Islam,” lanjutnya.

Suasana pemberangkatan calon jemaah haji Kloter o2 asal Cianjur, Jawa Barat di Asrama Haji Kantor Kemenag Cianjur, Sabtu (06/07/2019) (KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN) (Kompas.com)

Keputusan itu muncul ketika Arab Saudi berjuang untuk menahan lonjakan besar dalam infeksi Covid-19, yang kini telah meningkat menjadi lebih dari 161.000 kasus, dan merupakan tertinggi di Teluk dengan lebih dari 1.300 kematian.

Meskipun ada lonjakan kasus Covid-19, Arab Saudi pada Minggu (21/6/2020) memutuskan untuk mengakhiri jam malam virus corona di seluruh kerajaan dan mencabut pembatasan pada bisnis, termasuk bioskop dan tempat hiburan lainnya.

Pengumuman untuk mengadakan haji terbatas kemungkinan akan mengecewakan jutaan peziarah muslim di seluruh dunia yang sudah menginvestasikan tabungan mereka dan menanggung daftar tunggu yang panjang untuk melakukan perjalanan ke Tanah Suci.

Baca: Masih Pandemi Covid-19, Arab Saudi Pertimbangkan Gelar Ibadah Haji 2020 dengan Batasi Kuota Jamaah

Tapi kemungkinan ini akan menenangkan para peziarah domestik, yang takut pelaksanaan Haji akan dibatalkan seluruhnya untuk pertama kalinya dalam sejarah baru-baru ini.

"Arab Saudi telah memilih opsi teraman yang memungkinkannya menyelamatkan muka di dunia Muslim sambil memastikan mereka tidak dipandang berkompromi pada kesehatan masyarakat," kata Umar Karim, seorang pengunjung tamu di Royal United Services Institute di London.

“Tetapi ada banyak pertanyaan yang tidak terjawab, seperti: Berapa jumlah jamaah haji yang akan diizinkan? Apa kriteria untuk seleksi mereka? Berapa banyak Saudi, berapa banyak non-Saudi? " imbuhnya.

Pihak berwenang Saudi mengatakan kementerian haji akan mengadakan konferensi pers pada hari Selasa (23/6/2020) untuk menyempurnakan rincian.

Liga Muslim Dunia yang bermarkas di Saudi mengatakan pihaknya mendukung langkah pemerintah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para peziarah, menurut media pemerintah.

Ibadah Haji yang diperlemah akan mewakili kehilangan besar pendapatan bagi kerajaan itu, yang sudah terhuyung-huyung dari guncangan kembar akibat pelambatan yang disebabkan oleh virus corona dan anjloknya harga minyak.

Ziarah Umrah sepanjang tahun yang lebih kecil sudah ditangguhkan pada bulan Maret.

Baca: Pelaksanaan Haji 2020 Dibatalkan, Begini Cara Ajukan Refund Dana Haji, Dilakukan Secara Offline

Baca: Ibadah Haji 2020 Dibatalkan, Beragam Respon dari Calon Jemaah, Kecewa hingga Pasrah

Bersama-sama, mereka menambahkan 12 miliar USD ke ekonomi Saudi setiap tahun, menurut angka pemerintah.

"Ini merupakan tahun yang sangat sulit, dengan Arab Saudi menghadapi penurunan pendapatan dari semua sektor - minyak, pariwisata, konsumsi domestik, dan sekarang umrah dan haji," kata Karen Young, seorang sarjana di American Enterprise Institute.

Haji skala penuh dengan jutaan peziarah tidak mungkin dilaksanakan setelah pihak berwenang menyarankan umat muslim pada akhir Maret untuk menunda persiapan karena wabah Covid-19 yang menyebar dengan cepat.

Awal bulan ini, Indonesia, negara dengan jumlah pemeluk agama Islam terpadat di dunia, mengumumkan peniadaan ibadah haji 2020.

Kemudian, Malaysia, Senegal, dan Singapura mengikuti untuk memberikan pengumuman serupa.

Selain membatasi jumlah jamaah, Arab Saudi juga memberlakukan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Archieva Prisyta

Berita Populer