Hal itu karena kedua negara memiliki perjanjian bilateral, seperti diberitakan BBC.com, Sabtu (20/6/2020).
Perjanjian itu memiliki sejarah panjang.
Konflik India-China yang saling klaim perbatasan telah melahirkan Garis Kontrol Aktual (LAC) sepanjang lebih dari 3.440 kilometer.
Selanjutnya, mereka membuat perjanjian pada tahun 1996.
Dalam perjanjian itu, berbunyi, "tidak ada pihak yang akan menembak ... melakukan operasi ledakan atau berburu dengan senjata atau bahan peledak dalam jarak dua kilometer dari Garis Kontrol Aktual".
Kronologi Kejadian
Setidaknya, 20 tentara India terbunuh dalam sebuah insiden Senin (15/6/2020) malam waktu setempat.
Diberitakan BBC, peristiwa ini terjadi di Lembah Galwan, bagian dari wilayah Ladakh yang menjadi sengketa kedua negara.
China menuduh pasukan India melewati perbatasan dua kali.
Hal inilah yang menyebabkan kedua kelompok tentara saling bentrok.
Meski demikian, kedua belah pihak bersikeras tak melibatkan senjata api.
Baca: Pesawat Militer AS Terbang di Langit Taiwan, Jubir Kementan China: Ini Sangat Salah dan Berbahaya
Para pejabat di India memberikan keterangan, dalam pertempuran yang terjadi hanya menggunakan tangan kosong, batang besi, atau batu.
Dikabarkan juga ada tentara Tiongkok yang menjadi korban.
Akan tetapi hingga berita ini ditulis belum ada konfirmasi resmi.
Demi meredakan situasi yang memanas, Tentara India mengatakan kedua belah pihak telah menggelar pertemuan.
Mengapa Tentara India dan China Bersitegang?
Baca: AS dan China Memanas, Amerika Serikat Kerahkan 3 Kapal Induk dan Jet Tempur di Perairan Indo-Pasifik
China dan India telah terlibat dalam perdebatan panjang mengenai perbatasan kedua negara di pegunungan Himalaya.
Wilayah yang disengketakan berupa pegunungan yang sebagian besarnya tak berpenghuni.
Singkat cerita, kedua negara menyepakati gencatan senjata.