Deretan Fakta Gempa Pacitan Sebesar 5,0 Magnitudo, Terasa Sampai Yogyakarta

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi gempa

TRIBUNNEWSWIKI - Gempa berkekuatan 5,0 magnitudo terjadi pagi tadi, Senin (22/6/2020) pukul 02.30 WIB di wilayah Pacitan, Jawa Timur.

Guncangan tersebut diketahui berada dari daerah selatan di Pacitan yang terasa hingga ke wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Banyak warga yang panik dan sempat berhampuran keluar rumah.

Sementara itu, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), titik pusat gempa berada di 9.11 LS,110.85 BT (107 km barat daya Pacitan).

Meskipun terasa sampai ke daerah lain, Kepala Stasiun Geofisika I BMKG Yogyakarta Agus Riyanto mengatakan, dalam gempa di Selatan Kota Pacitan kali ini termasuk tergolong kegempaan menengah.

Gempa tektonik

Dari hasil analisa BMKG, titik pusat gempa tektonik tersebut 91 kilometer selatan Kota Pacitan dengan kedalaman 93 kilometer.

Meskipun mencapai 5,0 magnitudo namun pergerakan subduksi atau aktivitas tektonik gempa tersebut mengarah ke bawah, sehingga tidak menimbulkan potensi adanya Tsunami.

"Beruntungnya pergerakan subduksi atau aktivitas tektonik dari sumber gempanya itu turun atau ke bawah. Sehingga tidak menimbulkan Tsunami," Katanya saat dikonfirmasi oleh Tribunjogja.com, Senin (22/6/2020).

Baca: Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Dirasakan hingga Yogyakata, Warga Gunungkidul Panik dan Lari

Baca: Fenomena Cacing Tanah Muncul ke Permukaan di Solo Dikaitkan Pertanda Gempa, Berikut Penjelasan BMKG

Baca: Gempa Bumi Yogyakarta 2006

Warga panik

Saat gempa tersebut terjadi, sejumlah warga yang berada di wilayah Kota Yogyakarta mengaku panik dan berhamburan keluar rumah.

Dilansir dari Kompas.com, seorang warga dari Kecamatan Pakualaman, Yogyakarta mengaku gempa yang dialami sampai ke daerahnya cukup kuat.

"Iya gempa cukup kuat, sampai kaget," kata Lia, warga Kecamatan Pakualaman, Yogyakarta.

Hal serupa juga dirasakan sejumlah warga di Gunungkidul, DIY.

"Kami sampai keluar rumah, di sini cukup kuat," ucap Deta, warga Kapanewon Playen, Gunungkidul melalui pesan singkat.

Kemudian seorang warga Gamping, Sleman bernama Yanto mengatakan, gempa terasa cukup lama.

Bahkan kaca jendela ikut bergetar sehingga membuat seluruh anggota keluarganya keluar rumah.

"Terasa lama. Tadi keluar semua. Kaca jendela gerak-gerak," kata dia.

Gempa yang besar dari arah Pacitan tersebut disebabkan karena besarnya kekuatan sumber gempa.

Menurut Supervisor Pusat Gempa Regional VII, Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta, Budi Nugroho, hal itu disebabkan karena kedalaman kekuatan gempa berada pada kategori menengah antara 60 hingga 300 kilometer dan kekuatan pada kategori lebih dari dan sama dengan 5.

Baca: Viral, Terjebak di Dalam KRL karena Ketiduran, Penumpang ini Minta Tolong Lewat Twitter

Baca: Bukannya Membantu, Ratusan Ekstensi di Google Chrome Diam-diam Pantau Pengguna, Bisa Curi Password!

Baca: Jelang Pilkada, Mendagri Imbau Masyarakat Kritisi Kepala Daerah yang Tak Efektif Tangani Covid-19

"Semakin dalam dan besar kekuatan sumber gempa maka area yang merasakan semakin luas," kata Budi.

Menurutnya, energi besar yang dihasilkan akan mengalami proses pemantulan dan pembiasan gelombang berulang kali.

Tak pengaruhi aktivitas Gunung Merapi

Sedangkan menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, gempa di Pacitan tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Merapi.

Seperti yang diketahui, sebelum gempa, Merapi mengalami erupsi sebanyak dua kali.

"Tidak memengaruhi aktivitas Gunung Merapi," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/06/2020).

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Seputar Gempa Pacitan 5,0 Magnitudo, Kaca Rumah Bergetar dan Warga Yogya Panik



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer