Setelah 12 tahun berlalu, Clift Sangra akhirnya membeberkan alasan tak ditulisnya tanggal kematian Suzanna di batu nisan.
Sosok Suzanna sendiri sangat melekat dengan kesan horor, hingga sempat dijuluki sebagai ratunya film horor.
Meski cukup terkenal di zamannya, namun Suzanna rupanya tetap menjadi sosok yang tertutup dan juga misterius.
Hingga di akhir hayatnya, Suzanna tetap meninggalkan teka-teki soal makamnya.
Baca: FILM - Java Heat (2013)
Baca: Film – Hwayi: A Monster Boy (2013)
Hal ini lantaran tidak tertulisnya tanggal kematian Suzanna di makamnya.
Dilansir oleh tayangan Rumpi No Secret (19/9/2018) di atas makam berkeramik cokelat tersebut hanya tertulis nama lengkap Suzanna dan tanggal lahirnya saja.
Jika diperhatikan sekilas, makam Suzanna terbilang paling besar di antara makam yang lain.
Diketahui Suzanna dimakamkan dalam satu liang lahat bersama sang putra, Ari Adrianus dan kakaknya Irene Beatrix Van Osch.
Bersama Feni Rose, Clift Sangra membeberkan beberapa fakta terkait kematian Suzanna yang masih menyisahkan teka-teki.
Clift Sangra menjelaskan, jila Suzanna telah memberikan beberapa wasiat jika suatu saat nanti dirinya meninggal.
Baca: Chord Kunci Gitar Red Hot Chili Peppers - Snow (Hey Oh), Hey Oh Listen What I Say Oh
Baca: Chord Kunci Gitar Linkin Park - Nobodys Listening, Try to Give You Warning But Everyone Ignores Me
Satu diantaranya adalah meminta agar ketika meninggal, pemakamannya berlangsung secara tertutup.
Selain itu, ada satu lagi wasiat yang akhirnya menjadi jawaban atas teka-teki makam Suzanna tanpa adanya tanggal kematian.
Diungkap oleh Clift Sangra, Suzanna rupanya sudah meminta dibuatkan makam, dua tahun sebelum meninggal dunia.
Bahkan Suzanna menuliskan sendiri rancangan makan untuk dirinya nanti.
Di sebuah kertas HVS, Suzanna menggambarkan bagaimana tempat peristirahatannya yang terakhir.
Dua tahun sebelum Suzanna meninggal, itu makam sudah dibangun.
Permintaan Suzanna dua tahun sebelum meninggal, "Minta tolong bikinin kuburan buat saya seperti ini," ungkap Clift di depan Feni Rose.
"Dia minta kertas HVS, dia gambar, 'saya mau di atasnya ada keramik warna coklelat, di bawahnya batu-batu kali, tulisannya seperti ini," tambahnya.
Saat itu Clift Sangra lantas melaksanakan seperti apa yang diinginkan istrinya, Suzzanna Martha Frederika van Osch.