Keluhkan Tenaga Medis Tak Diperhatikan Pemerintah, Kepala Puskesmas di NTT Dicopot dari Jabatannya

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis mengambil sample darah pedagang saat Rapid Test virus corona atau Covid-19 di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/4/2020). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten menggelar screening test virus corona atau Covid-19 diantaranya di sejumlah pasar.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Berujar sesuatu di sosial media atau di media massa bagi ASN tentu harus berhati-hati.

Bukannya dilarang mengekspresikan pendapat atau pemikirannya, melainkan terkait adanya kode etik serta moral kepatuhan terhadap kebijakan lembaga bagi mereka yang menjabat ASN.

Curhatan atau kritikan di media massa dari seorang ASN pun berujung tak mengenakan, seperti terjadi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bupati Kabupaten Nagekeo, Yohanes Don Bosco Do mencopot Kepala UPTD Puskesmas Nangaroro, Kecamatan Nangaroro, Maria Marselina Ngola dari jabatannya, Rabu (17/6/2020) lalu.

Alasan pencopotan, disinyalir lantaran Marselina mengeluh di media massa terkait pemerintah yang tidak memerhatikan tenaga medis Covid-19 yang bertugas di Puskesmas Nangaroro.

Petugas melakukan rapid test corona terhadap pedagang dan pembeli di Pasar Kobong Semarang, Jumat (22/5/2020) malam. (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)

"Kesalahan fatal perilaku seorang pemimpin."

"Sangat tidak pantas pemimpin melakukan itu," kata Don Bosco pada Sabtu (20/6/2020), dikutip dari laman Kompas.com berjudul Ini Isi Curhat yang Buat Kepala Puskesmas Dicopot dari Jabatannya.

Don mengatakan, keputusan mencopot Marselina agar menjadi pelajaran bagi aparatur sipil negara (ASN) lainnya di Kabupaten Nagekeo.

Baca: Bukan Tangkal Covid-19, Konsumsi Dexamethasone Secara Sembarangan Justru Menurunkan Imunitas Tubuh

Baca: Hacker Sebut Bisa Jual Data Pasien Tes Covid-19, Achmad Yurianto: Kita Serahkan ke Pihak Berwajib

Baca: Kalahkan Jakarta dan Jawa Timur, Sulsel Jadi Provinsi dengan Tambahan Kasus Baru Covid-19 Tertinggi

Selain dicopot, Marselina juga dipindahkan.

"Ini harus menjadi pelajaran."

"Saya sudah bilang dengan Marselina akan ambil sikap tegas terhadapnya."

"Saya copot dan pindahkan, tetapi saya tidak lupa."

"Sebagai pejabat pembina kepagawaian, Marselina lakukan kesalahan fatal," kata Don.

Ilustrasi PNS. (Warta Kota/Andika Panduwinata)

Sebelumnya diberitakan, Kepala UPTD Puskesmas Nangaroro Marselina dicopot dari jabatannya karena mengeluh di media massa terkait pemerintah yang disebutnya tidak memerhatikan tenaga medis di Puskesmas Nangaroro.

Menurut Bupati Kabupaten Nagekeo Yohanes Don Bosco Do, hal tersebut tidak pantas dilakukan oleh Marselina.

Update Covid-19 di Indonesia

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia hingga Sabtu (20/6/2020), masih terus bertambah.

Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Sabtu pukul 12.00 WIB, ada 1.226 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total ada 45.029 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Baca: Inilah 9 Tips Aman Gowes di Jalanan Kota saat Pandemi Virus Corona

Baca: PM India Narendra Modi Menyebut Aktivitas Yoga sebagai Perisai Pelindung dari Virus Corona

Baca: Isu Komersialisasi Tes Corona, Seorang Ibu Kehilangan Anak di Kandungan, Tak Kuat Bayar Swab Test

Kolase pengusiran tiga perawat RSUD Bung Karno Solo dari indekos mereka di kawasan Grogol Sukoharjo, Jumat (24/4/2020).(instagram @rsudbungkarno) (instagram @rsudbungkarno)

"Kami dapatkan konfirmasi positif sebanyak 1.229 orang, sehingga akumulasinya 45.029 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu sore.

Adapun penambahan kasus tertinggi ada di provinsi Jawa Timur 395 kasus baru.

Berikutnya, DKI Jakarta dengan 180 orang.

Kemudian, Sulawesi Selatan dengan 112 kasus baru, Jawa Tengah dengan 98 kasus baru dan Kalimantan Selatan 83 kasus baru.

Dalam data yang sama, menunjukkan ada penambahan 534 pasien yang sembuh setelah terpapar Covid-19.

Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Dengan demikian, hingga saat ini total ada 17.883 pasien Covid-19 yang dianggap sembuh.

Namun, masih ada kabar duka dengan masih adanya angka kematian pasien Covid-19.

Ada 56 pasien Covid-19 yang meninggal setelah mereka sempat dinyatakan positif virus corona. "Sehingga totalnya ada 2.429 orang," ujar Yurianto.

(Tribunnewswiki.com/Ris)



Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer