India Kembali Tolak Klaim China Atas Status Kedaulatan Lembah Galwan di Ladakh, Himalaya

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

India kembali tolak klaim China atas status Lembah Galwan di Ladakh, Himalaya

TRIBUNNEWSWIKI.COM - India kembali menolak klaim China atas status kedaulatan Lembah Galwan di Ladakh, perbatasan Himalaya.

Melalui Kementerian Luar Negeri, India menolak pernyataan Kemenlu China mengenai kedaulatan dan penyebab bentrokan pada Senin malam (15/6).

India justru menyalahkan China yang membangun infrastruktur di sisi Garis Kontrol Aktual (LAC).

Juru Bicara Kemenlu India, Anurag Srivastava mengatakan posisi kedaulatan Lembah Galwan "jelas secara historis".

Ia menambahkan, "Upaya pihak China mengajukan klaim berlebihan dan tanpa kendali terkait Garis Kontrol Aktual jelas tak dapat diterima. (Klaim) mereka tak sesuai dengan posisi China secara historis".

Baca: Buntut Tewasnya 20 Tentara India, Ormas Hindu Munnani Bakar Bendera China dan Rusak Smartphone

Baca: Suasana Pemakaman Kolonel Santosh Babu, Pimpinan Batalion India yang Tewas oleh Tentara China

Baca: Pertemuan Trilateral India, China, Rusia Siap Digelar 23 Juni 2020 Bahas Konflik Perbatasan

Baca: Pemimpin Oposisi Rahul Gandhi Sebut PM Narendra Modi Telah Serahkan Wilayah India ke China

Lebih jauh lagi, Srivastava menyatakan bentrokan 15 Juni sebagai hasil dari "tindakan kekerasan" dari prajurit China yang tak mau diusik membangun infrastruktur di sisi Garis Kontrol Aktual India.

Padahal, lanjut Srivastava, kedua belah pihak telah sepakat selama pertemuan pada 6 Juni terkait usaha de-eskalasi dan pelepasan batas LAC yang melibatkan adanya timbal-balik.

"Kedua belah pihak sepakat menghormati dan mematuhi LAC dengan tidak melakukan kegiatan apa pun untuk mengubah status quo. Namun, pihak China berangkat dari pemahaman ini berusaha untuk membangun infrastruktur tepat di seberang garis LAC. Ketika upaya ini dicegah (oleh tentara India), pasukan China mengambil tindakan kekerasan pada 15 Juni 2020 yang secara langsung memakan korban," kata Srivastava.

Sebelumnya, selama percakapan melalui telepon dengan wakil China, Wang Yi pada 17 Juni, Menteri Luar Negeri India, S. Jaishankar telah protes keras atas peristiwa yang mengarah pada kekerasan 15 Juni.

Pihak China menuduh tentara India melakukan provokasi dengan melintasi perbatasan dan melakukan serangan.

Baca: PM India Narendra Modi Menyebut Aktivitas Yoga sebagai Perisai Pelindung dari Virus Corona

Baca: Konflik India-China: Massa Nasionalis India Marah, Bakar Foto Presiden Xi Jinping

Baca: Bersiap Hadapi China, India Siagakan Sukhoi SU-30MKI hingga Helikopter Apache

Baca: India Percepat Beli 12 Sukhoi & 21 Jet Tempur dari Rusia, Batalkan Tender dengan China, Siap Perang?

Apa Klaim China?

Jubir Kemenlu China, Lijian Zhao menyebut tentara India menyeberang ke wilayah China dan melakukan serangan, sehingga memicu konflik fisik.

"Pasukan garis depan India bahkan dengan kejam menyerang para perwira dan prajurit China yang pergi ke sana untuk melakukan negosiasi, sehingga memicu konflik fisik yang sengit dan menyebabkan korban," katanya, dikutip dari BBC News.

Sebagai informasi, pada Jumat malam (19/6), China mengklaim Lembah Galwan berada di kedaulatan LAC China.

China menyebut bahwa pasukannya telah berpatroli di daerah tersebut selama bertahun-tahun.

Baca: PM Narendra Modi: India Ingin Damai, Tapi Siap Perang Jika China Provokasi

Baca: India Gelar Pemakaman Tentara yang Tewas dalam Bentrokan dengan China

Baca: Menteri Urusan Pangan India, Ram Vilas Paswan Serukan Boikot Produk China

Baca: Ini Identitas 20 Tentara India yang Tewas dalam Bentrokan dengan China di Perbatasan Himalaya

Komando Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dalam pernyataan Selasa mengklaim wilayah Galwan dengan mengatakan, "Kedaulatan Lembah Sungai Galwan selalu menjadi milik kita."

China mengklaim India secara sepihak dan terus-menerus membangun jalan, jembatan, dan fasilitas lainnya di LAC.

"India telah melangkah lebih jauh melewati LAC dan melakukan provokasi," kata Zhao.

India Tak Terima

"Dia (India) dengan tegas menolak tuduhan (China) yang tidak berdasar itu yang berasal dari kesalahpahaman antara komandan senior (militer). Ia (Jaishankar) juga menggarisbawahi bahwa China musti menilai kembali apa yang telah dilakukannya dan segera mengambil langkah perbaikan," kata Srivastava, dikutip dari Hindustan Times, (20/6/2020).

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer