Abaikan Protokol Kesehatan, Acara Pernikahan di Semarang Jadi Sarang Covid-19: Ada yang Meninggal

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pernikahan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pandemi Covid-19 benar-benar patut diwaspadai, terutama terkait kegiatan dengan dihadiri banyak orang.

Mulai dari resepsi pernikahan, konser musik hingga sekolah pun ditiadakan total atau dilakukan dengan protokol yang khusus.

Penularan Covid-19 dapat terjadi dengan cepat, terlebih apabila masyarakat tidak kompak dan solid melakukan protokol kesehatan yang ketat.

Seperti peristiwa di Jawa Tengah misalnya.

Warga Kota Semarang, Jawa Tengah nekat menggelar pesta pernikahan dengan melanggar ketentuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).

Akibatnya, pesta pernikahan tersebut justru berakhir duka dan nestapa setelah satu per satu kerabat sakit hingga meninggal dunia akibat Covid-19.

Berdasarkan keterangan Pemkot Semarang, banyak di antara mereka yang rupanya terkonfirmasi positif Covid-19 usai dilakukan contact tracing.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi mengemukakan, peristiwa ini terjadi sekitar pertengahan Juni 2020.

FOTO: Ilustrasi Pernikahan (Unsplash - Samantha Gades / @srosinger3997)


Baca: Keluhkan Tenaga Medis Tak Diperhatikan Pemerintah, Kepala Puskesmas di NTT Dicopot dari Jabatannya

Baca: Ingin Menikah Saat Pandemi Covid-19, Resepsi Sesuai Aturan New Normal di Malang Ini Bisa Dicontoh

Baca: Bukan Tangkal Covid-19, Konsumsi Dexamethasone Secara Sembarangan Justru Menurunkan Imunitas Tubuh

Ada warga Semarang yang menggelar pernikahan.

Namun, tutur Hendi, pernikahan itu dilakukan tak sesuai prosedur seharusnya di tengah pandemi.

"Kejadian empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang," kata Hendi pada Sabtu (20/6/2020).

Acara pernikahan yang seharusnya berakhir bahagia justru menjadi duka.

Sebab setelah pesta pernikahan itu, satu per satu keluarga sakit, kritis hingga ada yang meninggal dunia.

"Tersiar kabar ibu salah seorang pengantin meninggal dunia."

"Kemudian menyusul ayahnya sakit kritis positif Covid-19," tutur Hendi.

Tak berhenti sampai di situ, kasus keluarga yang meninggal masih berlanjut hingga pemerintah melakukan tracing.

"Terus anak atau adiknya yang pengantin juga meninggal. Lalu kita tracing," ujar dia.

Ilustrasi resepsi atau acara pernikahan. (istimewa via Tribuncirebon)

Dari hasil tracing itu pun ditemukan, ternyata takmir masjid di tempat pelaksanaan acara pernikahan juga tertular Covid-19.

Hendi mengatakan, awalnya dari pesta pernikahan itu ditemukan lima orang positif Covid-19.

Setelah penelusuran jejak atau contact tracing diperluas, masih banyak yang terinfeksi.

Halaman
12


Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer