Bahkan lompatan eks bomber Real Madrid ini melebihi rata-rata yang mampu dilakukan pemain NBA.
Terkait hal ini Peneliti Olahraga dan Terapi Fisik, Dr Rapjal Brar, memberikan penjelasan, seperti diberitakan BolaSport.com, Jumat (12/6/2020).
Menurut Dr Rapjal, Ronaldo memiliki dua teknik lompatan.
Lompatan Satu Kaki
Baca: Ronaldo Gagal Ekseskusi Penalti, Pelatih Juventus Sebut Fisik dan Mental CR7 Sulit Langsung Optimal
Sebelum melompat, Ronaldo biasanya mempersiapkan detail kecil.
Ia mempersiapkan ayunan lengan yang terkordinasi dan tentunya lekukan kaki yang bisa memberikan tenaga untuknya melompat.
Cara ini terbukti bahwa lompatan satu kakinya mampu membuatnya melayang 2,56 meter.
Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata pemain NBA.
Teknik lompatan selanjutnya adalah lompatan dua kaki.
Teknik ini seperti yang dia tunjukan ketika menghadapi Wales di Euro 2016.
Otot lutut dan pinggul jadi kunci agar Ronaldo bisa melompat dengan sempurna mengikuti kerja gaya pegas.
Lompat 2,56 Meter ketika Lawan Sampdoria
Baca: Pandemi Virus Corona Buat Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Kompak di Luar Lapangan
Juventus mengalahkan Sampdoria dalam lanjutan Liga Italia, di Stadion Luigi Ferraris, Rabu (18/12/2019) waktu setempat.
Satu di antara hal menarik dari pertandingan tersebut ialah gol yang dilesatkan CR7.
Pasalnya, megabintang eks Real Madrid ini melompat setinggi 2,56 meter ketika menanduk bola.
Selain itu, ia melayang di udara selama 1,5 detik.
Menanggapi catatan tersebut, Cristiano Ronaldo mengaku tak menyangka.
"Saya tidak tahu saya melayang cukup lama di udara," kata Cristiano Ronaldo dikutip Bolasport dari Daily Mail.
Ronaldo sendiri merasa senang dengan hasil positif yang ditorehkan Juventus.
"Saya sangat senang dengan kemenangan ini," kata Cristiano Ronaldo.
"Pertandingan yang sangat sulit. Sampdoria bermain dengan begitu bagus."
"Gol saya sangat bagus."
"Saya senang bisa membantu tim meraih tiga poin."
"Saya ingin membantu Juventus mendapatkan trofi baru," ucap Ronaldo lagi.
Tentunya ada beberapa faktor pendukung bagi Ronaldo agar dirinya mampu melompat secara sempurna.
Faktor tersebut mulai dari keberanian dan mentalitasnya sebagai pesepak bola papan atas dunia.
Tentu saja latihan menjadi faktor yang paling menentukan untuk mengalahkan lompatan para pemain bertahan.
Dengan latihan, Ronaldo bisa membuat kinerja tubuhnya sehebat mesin.
Cristiano Ronaldo yang merupakan bintang Juventus sekaligus kapten tim nasional Portugal, menjadi pesepak bola profesional pertama yang menyandang status triliuner.
Menurut laporan terbaru Forbes, Ronaldo menghasilkan total 650 juta dollar AS (sekitar Rp 9,146 triliun) selama berkarier di lapangan hijau dalam 17 tahun terakhir.
Sisa kekayaannya yang bernilai miliaran dollar AS itu berasal dari aktivitas endorsement serta merek fesyen dan gaya hidup miliknya CR7.
Tidak hanya itu jaringan hotel dengan nama yang sama, hingga museum sendiri yang berlokasi di kota asalnya Funchal, Madeira juga ikut menjadi penyumbang kekayaannya.
Mantan pemain Real Madrid dan Manchester United itu menjadi atlet ketiga yang pernah mencapai tonggak bersejarah ini, setelah petinju Floyd Mayweather, yang memperoleh status triliunernya kembali pada 2017.
Sementara atlet pertama yang pernah mencapai status ini adalah pemain golf Tiger Woods.
Woods mencapai angka miliaran dollar AS pada awal 2009.
Dalam daftar tahunan para atlet dengan bayaran tertinggi di dunia, petenis Roger Federer menempati posisi pertama dengan 106 juta dollar AS (sekitar Rp 1,49 triliun) dalam pendapatan sebelum pajak.
Baca: Bantu Tanggulangi Covid-19, Anak Angkat Cristiano Ronaldo asal Indonesia Lelang Jersey Asli Ayahnya
Baca: Para Pesepak Bola yang Dulu Bergelimang Harta, tetapi Kini Bangkrut, dari Ronaldinho sampai Maradona
Baca: Pandemi Virus Corona Buat Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Kompak di Luar Lapangan
Pada saat yang sama, Federer menjadi petenis pertama yang mencapai puncak daftar.
Federer pun diikuti oleh Ronaldo dan Messi, keduanya berada di daftar teratas tahun lalu, dengan bayaran masing-masing 105 juta dollar AS (sekitar Rp 1,48 triliun) dan 104 juta dollar AS (sekitar Rp 1,46 triliun).