Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka baru akan diizinkan jika situasi Jakarta sudah benar-benar aman dari Covid-19.
Diberitakan Tribunnews.com, mantan Mendikbud ini mengatakan situasi di Jakarta belum aman untuk peserta didik.
"Kami di DKI baru akan membuka sekolah setelah benar-benar aman, dan saat ini belum aman untuk anak-anak. Karena itu, kami belum berencana membuka sekolah di Jakarta untuk kegiatan belajar mengajar," kata Anies Baswedan di kanal Youtube Pemprov DKI, Selasa (16/6/2020).
Anies mengatakan pihaknya tetap memprioritaskan keselamatan warga.
Karenanya ia lebih mengedepankan unsur kehati-hatian dan keamanan.
Baca: Penanganan Covid-19: Anies Dianggap Cari Panggung, Yunarto Wijaya Bandingkan dengan Ganjar Pranowo
Setidaknya siswa di Jakarta masih harus belajar dari rumah hingga Juli 2020.
Setelahnya, Pemprov akan memutuskan kebijakan berikutnya.
"Jadi kami masih berencana untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar dari rumah. Nanti setelah bulan Juli, kita lihat situasinya seperti apa," katanya.
"Kami selalu mengatakan bahwa lebih baik aman, lebih baik berhati-hati daripada menyesal di kemudian hari," ujar Anies Baswedan.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengumumkan pembukaan sekolah tatap muka, Senin (15/6/2020).
Diberitakan Tribunnews,com, Nadiem Makarim mengatakan pembukaan sekolah tatap muka baru bisa dimulai untuk jenjang menengah.
"Hanya diperkenankan bagi SMA, SMK, dan SMP, jadi hanya yang level lebih menengah situ," ujar Nadiem dalam konferensi pers resmi.
Sementara itu, SD baru bisa dibuka setidaknya dua bulan setelah pembukaan SMP dan SMA.
Baca: Mendikbud Nadiem Makarim Akan Berikan Mekanisme dan Syarat Pembukaan Sekolah Pekan Depan
"Jadi SD saat ini belum boleh dipersilakan membuka harus menunggu dua bulan lagi. Jadinya untuk yang paling awal pun hanya SMP ke atas yang boleh," tutur Nadiem..
Jenjang PAUD akan dimulai pada bulan kelima tahun ajaran 2020/2021.
Perlu ditegaskan, pembukaan hanya dilakukan di daerah zona hijau.
"6 persen zona hijau yang kami persilakan pemerintah daerah melakukan pembelajaran tatap muka dengan protokol ketat," ujar Nadiem Makarim.
Panduan Pelaksanaan Sekolah
Baca: Kabar Gembira, Ridwan Kamil Gratiskan Iuran Bulanan Sekolah SMA/SMK di Jawa Barat