Anies Belum Izinkan Sekolah Tatap Muka, Siswa di Jakarta Masih Belajar dari Rumah hingga Juli 2020

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(ILUSTRASI Anies Baswedan belum izinkan sekolah tatap muka) --- Gubernur Jakarta Anies Baswedan potong tunjangan kerja daerah (TKD) ASN sebesar 25 persen untuk penanganan Covid-19. Minta ASN untuk bersikap ksatria dan mengerti.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan pihaknya belum berniat membuka sekolah.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka baru akan diizinkan jika situasi Jakarta sudah benar-benar aman dari Covid-19.

Diberitakan Tribunnews.com, mantan Mendikbud ini mengatakan situasi di Jakarta belum aman untuk peserta didik.

"Kami di DKI baru akan membuka sekolah setelah benar-benar aman, dan saat ini belum aman untuk anak-anak. Karena itu, kami belum berencana membuka sekolah di Jakarta untuk kegiatan belajar mengajar," kata Anies Baswedan di kanal Youtube Pemprov DKI, Selasa (16/6/2020).

Anies mengatakan pihaknya tetap memprioritaskan keselamatan warga.

Karenanya ia lebih mengedepankan unsur kehati-hatian dan keamanan.

ILUSTRASI - Anies Baswedan (Tangkap Layar YouTube Pemprov DKI Jakarta)

Baca: Penanganan Covid-19: Anies Dianggap Cari Panggung, Yunarto Wijaya Bandingkan dengan Ganjar Pranowo

Setidaknya siswa di Jakarta masih harus belajar dari rumah hingga Juli 2020.

Setelahnya, Pemprov akan memutuskan kebijakan berikutnya.

"Jadi kami masih berencana untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar dari rumah. Nanti setelah bulan Juli, kita lihat situasinya seperti apa," katanya.

"Kami selalu mengatakan bahwa lebih baik aman, lebih baik berhati-hati daripada menyesal di kemudian hari," ujar Anies Baswedan.

Nadiem Makarim: Sekolah di Zona Hijau Boleh Kembali Belajar Tatap Muka

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengumumkan pembukaan sekolah tatap muka, Senin (15/6/2020).

Diberitakan Tribunnews,com, Nadiem Makarim mengatakan pembukaan sekolah tatap muka baru bisa dimulai untuk jenjang menengah.

"Hanya diperkenankan bagi SMA, SMK, dan SMP, jadi hanya yang level lebih menengah situ," ujar Nadiem dalam konferensi pers resmi.

Sementara itu, SD baru bisa dibuka setidaknya dua bulan setelah pembukaan SMP dan SMA.

ILUSTRASI - Nadiem Anwar Makarim (kanan) memberikan keterangan saat berkeliling Kantor Kemendikbud usai serah terima jabatan (sertijab), di Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Eks CEO Gojek, Nadiem Makarim ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud Dikti) pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Warta Kota/Ricky Martin Wijaya (Warta Kota/Ricky Martin Wijaya)

Baca: Mendikbud Nadiem Makarim Akan Berikan Mekanisme dan Syarat Pembukaan Sekolah Pekan Depan

"Jadi SD saat ini belum boleh dipersilakan membuka harus menunggu dua bulan lagi. Jadinya untuk yang paling awal pun hanya SMP ke atas yang boleh," tutur Nadiem..

Jenjang PAUD akan dimulai pada bulan kelima tahun ajaran 2020/2021.

Perlu ditegaskan, pembukaan hanya dilakukan di daerah zona hijau.

"6 persen zona hijau yang kami persilakan pemerintah daerah melakukan pembelajaran tatap muka dengan protokol ketat," ujar Nadiem Makarim.

Panduan Pelaksanaan Sekolah

ILUSTRASI - Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca: Kabar Gembira, Ridwan Kamil Gratiskan Iuran Bulanan Sekolah SMA/SMK di Jawa Barat

Halaman
1234


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer