6 Jenis Makanan yang Tak Boleh Dipanaskan Ulang karena Hasilkan Zat Racun, dari Nasi hingga Telur

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasi adalah salah satu jenis makanan yang tidak boleh dipanaskan ulang karena bisa menyebabkan keracunan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejumlah orang sering memanaskan makanan sisa agar tidak mubazir dan menghemat uang.

Memanaskan makanan sisa juga lebik praktis karena tidak perlu memasak makanan baru.

Namun, kebiasaan memanaskan makanan tidak bagi kesehatan tubuh.

Ketika dipanaskan ulang, beberapa jenis makanan makanan bisa menghasilkan zat beracun.

"Tidak semua jenis makanan bisa kita panaskan ulang, terutama makanan yang berprotein tinggi," ucap ahli nutrisi Lokendra Tomar.

Berikut enam makanan yang tidak bisa dipanaskan ulang:

1. Sayuran dengan nitrat yang tinggi

Beberapa jenis sayuran seperti bayam atau sayuran berdaun hijau, wortel, lobak, atau bahkan seledri mengandung nitrat yang tinggi.

Ketika dipanaskan kembali, sayuran kaya nitrat ini memproduksi zat beracun yang bersifat karsinogenik.

Bayam mengandung zat besi dalam jumlah besar, sehingga memanaskannya kembali dapat mengoksidasi zat besi yang ada dalam bayam.

Oksidasi zat besi menghasilkan radikal bebas berbahaya yang menyebabkan banyak penyakit, termasuk infertilitas dan kanker.

Bayam (healthline.com)

2. Nasi

Menurut Badan Standar Makanan Inggris, nasi yang dipanaskan ulang bisa menyebabkan keracunan.

Nasi yang disimpan terlalu lama biasanya mengandung bakteri Bacillus Cereus.

Jika dipanaskan, bakteri ini dapat menghasilkan spora yang beracun.

Setelah nasi dipanaskan dan ditinggalkan pada suhu kamar, setiap spora yang dikandungnya dapat berlipat ganda dan bisa menyebabkan keracunan makanan saat dikonsumsi.

Nasi putih (pixabay.com)

3. Telur

Telur merupakan sumber protein tinggi yang bisa menyebabkan keracunan serius ketika dipanaskan berulang.

Ketika telur sudah dimasak, kita harus segera mengonsumsinya.

Telur yang kaya protein ini juga mengandung banyak nitrogen.

Jika dipanaskan, nitrogen bisa menghasilkan zat karsinogenik.

Telur (nutraingredients.com)

4. Ayam

Menyantap ayam saat panas memang terasa nikmat.

Namun, memanaskannya berulang bisa menghasilkan zat beracun.

Ayam mengandung protein yang bisa mengganggu pencernaan saat dipanaskan ulang.

Daging ayam (iStock)

5. Kentang

Kentang adalah makanan yang kaya akan vitamin B6, kalium dan vitamin C.

Jika dipanaskan berulang-ulang, nutrisi tersebut bisa menghasilkan Clostridium Botulinum yang menyebabkan keracunan serius.

Kentang yang dibiarkanterlalu lama dalam suhu ruangan juga bisa menghasilkan bakteri Clostridium Botulinum dalam jumlah tinggi.

Untuk menghindari pertumbuhan bakteri tersebut, simpan kentang dalam lemari es atau buang kentang jika tidak dikonsumsi dalam satu hingga dua hari.

Kentang (wideopeneats.com)

6. Jamur

Seusai dimasak, jamur harus segera dimakan dan tidak boleh disimpan terlalu lama atau dipanaskan kembali.

Jamur mengandung protein dan mineral tinggi yang jika dipanaskan kembali akan menghancurkan struktur protein tersebut.

Jika dikonsumsi, jamur tersebut akan menyebabkan masalah pencernaan.

Jamur yang dipanaskan ulang juga akan menghasilkan racun yang mengandung nitrogen teroksidasi dan radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan.

Perut Buncit Sebabkan Stroke hingga Kanker, Ini 5 Jenis Makanan yang Bisa Singkirkan Lemak di Perut

Riset membuktikan bahwa mengurangi lemak di area perut dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh.

Riset yang diterbitkan JAMA pada tahun 2019 ini membuktikan wanita dengan berat badan ideal, namun memiliki perut banyak lemak di perut berisiko mengalami kematian dini.

Ilustrasi perut buncit.

Baca: Stroke

Baca: Diabetes

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membuang lemak di area perut.

Selain olahraga, makanan tertentu juga bisa membantu kita mengurangi lemak di perut.

Melansir laman Health, inilah lima jenis makanan yang ampuh mengusir lemak dari perut:

1. Alpukat

Alpukat kaya akan lemak baik, serat, antioksidan, vitamin dan mineral—termasuk kalium, mineral yang mendukung fungsi jantung dan membantu mengatur tekanan darah.

Buah ini juga berfungsi sebagai diuretik alami yang membantu mengeluarkan kelebihan natrium dan cairan tubuh.

Riset juga membuktikan bahwa alpukat mampu mengurangi jumlah lemak di area perut.

Baca: Dikira Buncit Karena Alkohol, Pria Ini Ternyata Hamil dan Mengandung Seorang Bayi

Baca: Tips Olahraga Terbaik, Ampuh Bakar Lemak Tubuh Turunkan Berat Badan

Riset tersebut meneliti 111 orang dewasa yang dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama mengonsumsi satu alpukat segar setiap hari, sementara kelompok kedua mengonsumsi jumlah kalori yang sama dengan kelompok pertama, namun tanpa alpukat.

Setelah tiga bulan, kelompok yang rutin mengonsumsi alpukat mengalami pengurangan lemak di area perut.

Namun, hal yang sama tidak dialami oleh kelompok kedua.

2. Kacang-kacangan

Ilustrasi kacang-kacangan. (pixabay.com)

Kacang juga mengandung lemak sehat, protein, antioksidan, serat, dan beragam vitamin dan mineral.

Kabar baiknya lagi, kacang juga mengandung banyak magnesium yang baik untuk kesehatan mental dan meningkatkan kualitas tidur.

Banyak riset membuktikan orang yang teratur mengonsumsi kacang, termasuk kacang almond, kacang mede, atau kenari, memiliki indeks massa tubuh dan tekanan darah yang lebih rendah.

Mereka juga memiliki ukuran pinggang lebih kecil, yang merupakan indikator akumulasi lemak perut.

3. Lentil

Ilustrasi lentil.

Baca: Ternyata Biji Buah Sirsak Punya Beragam Manfaat, Penolak Serangga hingga Basmi Kutu Kepala

Baca: Perbedaan Mencolok 6 Bentuk Buah Zaman Dulu dengan Sekarang, Penuh Biji dan Kulitnya Tajam

Selain bebas gluten, lentil kaya akan mineral, vitamin, antikosidan dan serat.

Satu cangkir lentil umumnya mengandung 14 gram serat yang membantu melancarkan pencernaan dan menurunkan kolesterol.

Manfaat tersebut juga membantu untuk menurunkan kadar lemak di area perut.

4. Biji-bijian utuh

Ilustrasi biji-bijian utuh. ((Tribunnews/Jeprima))

Penelitian dari Dramingham Heart telah membuktikan manfaat biji-bijian utuh dalam menurunkan jumlah lemak perut.

Riset yang melibatkan lebih dari 2.800 peserta itu membuktikan asupan biji-bijian membantu menurunkan lemak perut subkutan dan visceral.

Namun, konsumsi biji-bijian olahan—seperti roti putih, nasi, dan pasta—dapat meningkatkan lemak perut.

5. Salmon

Ilustrasi Daging Ikan Salmon (Kompas.com/Shutterstock)

Vitamin D penting untuk sejumlah fungsi, termasuk kekebalan, membantu kepadatan tulang, serta meningkatkan kesehatan mental.

Penelitian juga menunjukkan kadar vitamin D yang rendah dapat meeningkatan lemak tubuh total dan lemak perut visceral pada wanita, serta meningkatkan lemak perut visceral pada pria.

Salmon adalah makanan yang kaya akan vitamin D.

Empat ons salmon mengandung vitamin D sekitar 80 persen dari rekomendasi asupan harian.

Dengan mengonsumsi salmon, asupan vitamin D tubuh terjaga dan membantu kita menghempas lemak yang menumpuk di perut.

(Tribunnewswiki.com/Ron/Tyo/Kontan/Ariska Puspita Anggraini)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Ini enam jenis makanan yang tidak boleh dipanaskan ulang"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer