Bill Gates Sering Dituduh Menjadi Sosok di Balik Teori Konspirasi Virus Corona, Berikut Alasannya!

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bill Gates sudah Prediksi Adanya Virus Corona tahun 2018

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Virus corona masih menyita perhatian dunia, terkait perkembangan penyebaran maupun vaksinnya.

Ditengah berita tersebut, munjul sebuah tudingan teori konspirasi di balik pandemi Covid-19 ini.

Tuduhan teori konspirasi ini menyeret beberapa tokoh dunia, satu diantaranya adalah nama Bill Gates.

Dilansir Tribunnewswiki dari BBC, Jumat (5/6/2020), berdasarkan sebuah studi oleh The New York Times dan Zignal Labs, teori-teori yang menghubungkan Bill Gates dengan virus corona disebutkan sebanyak 1,2 juta kali di televisi maupun media sosial antara Februari dan April 2020.

Hal tersebut dilatarbelakangi oleh salah satu pidato Bill Gates pada 2015 silam.

Dalam pidatonya Bill Gates memperingatkan adanya virus di masa depan.

Baca: Kabarnya Diringkus di India terkait Vaksin Covid-19, Berikut Fakta Kabar Bill Gates Sebenarnya

Dalam foto ini, foto pendiri Microsoft AS, Wakil Ketua Yayasan Bill & Melinda Gates, Bill Gates, berfoto bersama pada tanggal 9 Oktober 2019, di Lyon, Prancis timur tengah, selama konferensi pendanaan Global Fund to Fight AIDS, TBC dan Malaria. Microsoft pada hari Jumat mengumumkan bahwa salah satu pendiri Bill Gates telah meninggalkan dewan direksi untuk mencurahkan lebih banyak waktu untuk filantropi.JEFF PACHOUD / AFP (JEFF PACHOUD / AFP)

"Jika ada yang membunuh lebih dari 10 juta orang selama beberapa dekade ke depan, itu kemungkinan merupakan virus yang sangat menular daripada perang," tutur Bill Gates kepada audiens.

Akibat dari pidatonya tersebut, muncul tudingan teori konspirasi.

Sebagian menuduhnya menjadi pemimpin kelas elit global.

Sedangkan sebagian lainnya meyakini bahwa Bill Gates memimpin upaya untuk mengurangi populasi dunia.

Lalu, mengapa Bill Gates yang menjadi sasaran di balik tudingan teori konspirasi pandemi virus corona atau Covid-19 inii? 

Masih mengutip dari pemberitaan BBC, ilmuwan politik di University of Miami dan penulis buku mengenai teori konspirasi, Profesor Joseph Uscinski yakin bahwa semua itu karena Bill merupakan orang kaya dan terkenal.

"Teori konspirasi adalah tentang menuduh orang-orang kuat melakukan hal-hal buruk. Teori-teori itu pada dasarnya sama, hanya namanya saja yang berubah," sebut Joseph.

"Sebelum Bill Gates, ada George Soros dan keluarga Koch bersaudara, keluarga Rothchild, dan Rockefeller yang bernasib sama," ujarnya menambahkan.

Joseph menuturkan, tuduhan orang kaya dan perusahaan besar yang bersekongkol untuk menciptakan suatu bencana maupun petaka seharusnya tidak mengejutkan.

Hal inilah yang sudah menjadi amunisi teori konspirasi sejak lama.

Walaupun begitu, dia berpikir bahwa teori konspirasi seperti itu tidak bisa menghapuskan fakta jika banyak orang masih menyukai mereka.

Berdasarkan informasi survei dari Yahoo News dan YouGov, lebih dari seperempat orang Amerika dan 44 persen dari Partai Republik percaya bahwa Bill Gates ingin menggunakan vaksin Covid-19 untuk menanamkan microchip di bawah kulit manusia.

Rory Smith, seorang pemeriksa fakta di First Draft menjelaskan, sering kali ada kebenaran yang selanjutnya dihubungkan dengan berkembangnya teori itu, walaupun dengan konteks berbeda.

Sebagai contoh, Yayasan Bill dan Melinda Gates mendanai studi yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) tahun lalu dan melihat kemungkinan menyimpan riwayat vaksinasi pasien dalam pola pewarna.

Baca: Ramalannya terkait Wabah Virus Terbukti, Bill Gates Hadapi Tudingan Teori Konspirasi

Baca: Mengapa Para Ahli Teori Konspirasi Menuding Bill Gates sebagai Dalang dari Pandemi Virus Corona?

Melinda Gates dan suaminya, Bill Gates, berbicara dalam acara Global Citizen “One World: Together At Home” pada 18 April. Ia memberi nilai rendah kepada pemerintahan Trump karena caranya menangani pandemi coronavirus. Foto: AFP (AFP)

Masalah tersebut tidak terlihat secara kasat mata dan dapat diberikan di bawah kulit bersamaan dengan vaksin.

Smith menuturkan, sulit untuk mencari kepastian akar dari teori konspirasi.

Namun, dia juga memperkirakan bahwa internet membuatnya menyebar lebih luas.

"Sebelum internet, mereka mandiri dan hanya ada di lingkungan atau komunitas mereka sendiri.

Tetapi internet memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan melintasi garis politik, antara komunitas.

Jadi saya pikir, ada jauh lebih banyak ruang lingkup teori konspirasi daripada sebelum internet," terangnya.

Smith menjelaskan, teori konspirasi sudah berkembang selama pandemi virus corona ini sebab banyak orang rentan secara psikologis.

"Krisis ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ada area besar ketidakpastian dan manusia membenci ketidakpastian," ujar Smith.

Baca: Kurang Tanggap Tangani Pandemi Corona, Donald Trump Dapat Nilai ‘D-Minus’ dari Istri Bill Gates

Bill Gates juga mengklaim dirinya terkejut saat tahu bahwa dirinya sudah menjadi sasaran tudingan dari teori konspirasi maccam itu.

"Sangat merepotkan bahwa ada begitu banyak kegilaan. Ketika kami mengembangkan vaksin, kami menginginkan 80 persen dari populasi untuk mendapatkannya," ujar Bill.

"Saya agak terkejut beberapa teori tentang saya. Kami hanya memberikan uang, kami menulis cek, dan ya kami berpikir tentang mari melindungi anak-anak dari penyakit. Tetapi tidak ada hubungannya dengan hal-hal semacam itu. Anda kadang harus tertawa," katanya menambahkan.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaka)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer