Rasisme meningkat menyusul kasus pandemi di Negara Paman Sam ini.
Belakangan ini, tampak seorang pria Indonesia diduga berdarah Manado Surabaya diserang secara verbal dan fisik di jalanan umum Amerika.
Dalam sebuah video, pria ini juga niatnya menghindar tapi terus dikejar.
Akhirnya, perkelahian satu lawan satupun tak bisa dihindari.
Baca: Terungkap, Sosok Pria yang Pukul Balik Bule di Amerika hingga Jatuh adalah Bonek Mania
Baca: VIRAL Mahasiswa Indonesia Berkelahi di San Diego, Habisi Bule Hingga Tergeletak, Ternyata Bonek
Hasilnya, pria bule tersebut di pukul sampai KO oleh pemuda Indonesia itu.
Walaupun begitu, pemuda Indonesia masih sempat menolong sang penyerang bahkan meminta maaf sebab sudah memukul jatuh lawannya
Video tersebut sempat heboh.
Hal ini dikarenakan, dalam video itu seorang pria diduga seorang warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri.
Pria Indonesia memakai baju hitam tersebut diganggu oleh pria berbaju abu-abu yang diduga warga negara asing.
Dilansir Tribunnewswiki dari posingan akun Twitter @Hustle_NBA yang mengunggah video itu, pria berbaju hitam tadinya hendak lewat di suatu jalan di San Diego
Namun, dia malah dihadang oleh sang pria berbaju abu-abu.
"no tasers needed got ourselves a fight in San Diego (Tak butuh stun gun untuk berkelahi di San Diego)," cuit akun Twitter tersebut.
Pria Indonesia itu terlihat berjalan mundur demi menghindari pria asing yang berusaha menyerangnya.
Keduanya berjalan cukup jauh dari tempat pria yang memakai baju abu-abu yang melakukan penghadangan.
no tasers needed got our selves a fight in San Diego#riots2020 #protests2020
Sampai keduanya tiba di depan sebuah mobil yang berhenti karena lampu merah sedang menyala.
Pria Indonesia tersebut terdorong mentok ke depan kap mobil dan mendapati salah satu benda miliknya terjatuh.
Ketikan dia lengah melihat bendanya yang terjatuh, si pria berbaju abu-abu tersebut langsung mulai menyerangnya secara fisik.
Akan tetapi, teryanta pria Indonesia tersebut jago berkelahi.
Terlihat bule tersebut langsung mendapatkan balasan pukulan dari pria Indonesia itu.
Setidaknya ada delapan kali pria Indonesia menghujani pukulan kepada pria berbaju abu-abu yang menjadi lawannya itu.
Pada pukulannya yang ke delapan, lawannya tersebut langsung tersbungkur jatuh di jalan.
Langsung saja, pria Indonesia berbaju hitam tersebut menolong pria yang mengganggunya itu.
Bahkan dia juga tak sungkan mengucapkan permintaan maaf sebab sudah membuat lawannya itu terjatuh.
Dia juga kembali mencoba menceritakan situasi kepada orang di sekitarnya yang tak tampak kamera.
"Sorry. He tried to attacked me (Maaf. Dia mencoba menyerangku)," tuturnya.
Seseorang juga terdengar menjawab "I know (Aku tahu)".
Bukan hanya itu sjaa, dia pun mengatakan bahwa lawannya itu tidak bisa diam dengan menggunakan bahasa Indonesia.
"Gak bisa diem nih," ujarnya menambahkan.
Video itu langsung viral di media sosial dan mendapat perhatian dari warga Indonesia.
Tak sedikit yang penasaran mengenai sosok pria berbaju hitam yang disebut orang Indonesia ini.
Melihat antusiasme warganet yang penasaran dengan pra berbaju hiam tersebut, sebuah laman Facebook pun membongkar siapa pria berbaju hitam.
Dilansir Tribunnewswiki dari laman Facebook Peter F. Gontha,akhirnya sosok pria viral karena berhasil menjatuhkan lawannya itu.
"Mahasiswa Indonesia diserang mahasiswa bule, dia engga tau kalau kita jago tawuran!!!," ujar Peter F. Gontha dalam lamannya, diunggah pada Minggu (7/6/2020).
Dia menyebutkan bahwa sosok pria berbaju hitam itu merupakan seorang mahasiswa Indonesia yang tengah diserang oleh mahasiswa asing lainnya.
Bukan hanya itu saja, Peter F. Gontha pun menjelaskan bahwa pria itu sepertinya berasal dari Surabaya dan salah seorang pendukung klub sepak bola, yaitu Bonek.
"ini anak Surabaya kayanya!! Bonek. Namanya Anton Karundeng, Manado Surabaya. Dapet dari teman di Kominfo.," ujarnya memberikan keterangan.
Ternyata sosok pria berbaju hitam itersebut yaitu Anton Karundeng.
Dia adalah keturunan Manado dan Surabaya.
Walaupun begitu, sampai berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi Kemeterian Luar Negeri mengenai kebenaran identitas pria dalam viral tersebut