Cerita dalam film 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi ini terinspirasi dari peristiwa serangan yang terjadi di Benghazi, Libya pada 11 September 2012.
Saat itu, beberapa prajurit Amerika berusaha mempertahankan staf kedutaan di Libya akibat serangan para pemberontak setempat.
Film aksi ini diadaptasi dari buku '13 Hours' karya Mitchell Zuckoff dengan arahan sutradara Michael Bay.
Film 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi semula berdurasi empat jam namun harus dipotong menjadi 144 menit.
Untuk naskah film yang rilis perdana pada 15 Januari 2016 ini ditulis oleh Chuck Hogan.
Sementara para aktor yang terlibat dalam film ini di antaranya, John Krasinski, James Badge Dale, Pablo Schreiber, David Denman, Dominic Fumusa dan Max Martini.
Film yang mengangkat kejadian nyata ini masuk dalam nominasi Piala Oscar tahun 2017 dengan kategori Best Achievement in Sound Mixing.
Proses produksinya diperkirakan menelan dana hingga 50 juta dolar AS.
Baca: FILM - 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi (2016)
Baca: Sinopsis VIP Episode 6 Drama Korea Selatan Tayang Kamis 11 Juni 2020 Pukul 19.00 WIB
Pada 2012, Benghazi disebut-sebut sebagai tempat paling berbahaya di dunia.
Banyak negara yang menarik kantor diplomatik karena takut dengan serangan militan.
Lengsernya Perdana Menteri Muammar Khadafi setelah berkuasa hampir 42 tahun ternyata tidak serta merta membawa angin segar bagi Afrika Utara.
Amerika berniat untuk mengatasi kekacauan dengan menempatkan CIA di sebuah vila yang dialih fungsikan.
Rencana ini berjalan lancar di awal, hingga muncul gerakan separatis mematikan dari bawah tanah.
Ada enam pasukan khusus terdiri dari Tyrone, Jack Da Silva, Mark Geist, John Tiegen, Kris 'Tanto' Paronto dan Boon yang kemudian dikirim ke Libya.
Mereka ditugaskan untuk mengamankan segala kegiatan CIA selama di Benghazi.
Pada 11 September 2012, kelompok pemberontak berupaya membunuh duta besar Amerika untuk Libya, Christopher Stevens.
Baca: FILM - The Secret Life of Walter Mitty (2013)
Baca: FILM - Monsters University (2003)
Milisi Anti Amerika (Ansar al-Sharia dan The Islamic Magreb yang berafiliasi dengan Al Qaeda) menyerang gedung konsulat yang minim penjaga.
Selama 13 jam, keenam pasukan khusus itu mati-matian menyelamatkan nyawa sang duta besar.