Satu protes terhadap kebrutalan polisi terjadi di luar kedutaan besar AS di London.
Para pemrotes Black Lives Matter di Bristol telah menjatuhkan patung seorang pedagang budak abad ke-17 dan melemparkannya ke sungai kota.
Rekaman di media sosial menunjukkan para demonstran merusak sosok Edward Colston dari tiang gantungan selama protes di pusat kota.
Dalam video selanjutnya, pengunjuk rasa terlihat membuang patung tersebut ke Avon di Bristol Harbor.
Demonstrasi datang sebagai tanggapan atas kematian George Floyd di Minneapolis pada 25 Mei.
Dikutip dari Independen.co.uk, Sekretaris Kementerian Dalam Negeri Priti Patel mengatakan penggulingan patung itu "benar-benar memalukan", "benar-benar tidak dapat diterima" dan "vandalisme belaka".
Polisi Avon dan Somerset telah meluncurkan penyelidikan untuk mengidentifikasi mereka yang terlibat dalam insiden tersebut.
Baca: Ribuan Warga Skotlandia Padati Jalanan Protes Tuntut #BlackLivesMatter dan Suarakan Anti-Rasisme
Baca: Ikuti Jejak BTS, ARMY Kumpulkan Rp 13,6 Miliar dalam Waktu 24 Jam untuk Donasi Black Lives Matter
"Sebagian besar dari mereka yang datang untuk menyuarakan keprihatinan mereka tentang ketidaksetaraan rasial dan ketidakadilan melakukannya dengan damai dan penuh hormat," kata Inspektur Andy Bennett, Senin (8/6/2020).
“Namun, ada sekelompok kecil orang yang jelas-jelas melakukan tindakan kriminal dalam merobohkan sebuah patung di dekat Bristol Harbourside.
"Investigasi akan dilakukan untuk mengidentifikasi mereka yang terlibat dan kami sudah menyusun rekaman insiden tersebut,” lanjut dia.
Peringatan perunggu kontroversial, yang dibuat oleh patung John Cassidy, telah berdiri di pusat kota Bristol sejak 1895.
Lebih dari 10.000 orang telah menandatangani petisi yang meminta Dewan Kota Bristol untuk menghapusnya.
Sebelum diturunkan, pemrotes John McAllister, 71, melepas kantong sampah hitam yang menyembunyikan patung-patung itu.
"’Dikatakan’ didirikan oleh warga Bristol, sebagai peringatan bagi salah satu putra paling berbudi luhur dan bijaksana di kota ini,” ujar John McAllister.
“Pria itu adalah pedagang budak.
Dia murah hati ke Bristol, tetapi itu adalah bagian dari perbudakan dan itu benar-benar tercela.
Ini merupakan penghinaan bagi rakyat Bristol,” tambahnya.
Baca: Bintang Star Wars, John Boyega Turun ke Jalan Beri Orasi saat Aksi Black Lives Matter di London
Baca: Penjelasan Tentang Blackout Tuesday, Mengapa Orang Memposting Kotak Hitam di Instagram?
Pedagang budak masih banyak hadir di kota kelahirannya, di mana banyak sekolah, bangunan, dan badan amal dinamai menurut namanya.
Anggota parlemen Partai Buruh mencuitkan tweet dalam solidaritas dengan penghapusan patung, dengan Clive Lewis.