Komentar JK Rowling untuk Sebuah Artikel Dikecam dan Dianggap Tak Memihak Transgender

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JK Rowling

TRIBUNNEWSWIKI.COM - JK Rowling, penulis buku Harry Potter yang populer mendapat kecaman setelah ia mengomentari sebuah artikel dan dianggap tidak berpihak pada transgender.

Ia mengomentari artikel dari Devex.com yag berjudul 'Creating a More Equal Post-Covid-19 World of People Who Menstruate'.

Dikutip Tribunnewswiki.com dari NY Times, Senin (8/6/2020), artikel ini membahas tentang kerentanan para perempuan dan kelompok non-biner atau genderqueer yang mengalami menstruasi terhadap situasi pasca pandemi.

"Diperkirakan 1,8 miliar anak perempuan, wanita, dan jenis kelamin bukan wanita yang sedang menstruasi, dan ini belum berhenti karena pandemi," tulis para penulis artikel tersebut.

Baca: JK Rowling

Baca: Daniel Radcliffe Mengaku Tidak Mau Memerankan Harry Potter Kembali, Apa Alasannya?

JK Rowling kemudian mengomentari kalimat 'orang yang menstruasi' melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu (7/6/2020).

"'Orang yang menstruasi'. Saya yakin ada penggunaan kata untuk orang-orang itu. Seseorang bantu saya. Wumben?Wimpund? Woomud?" tulis JK Rowling.

Reaksi cepat pun datang dari para netizen dan menganggap JK Rowling sebagai sosok yang tidak berpihak pada transgender.

JK Rowling juga dianggap transphobia terhadap kelompok masyarakat transgender, non-biner atau genderqueer yang juga mengalami menstruasi.

Menyadari dirinya dikecam banyak netizen atas komentarnya, JK Rowling kemudian memberikan tanggapan atas apa yang ia tulis di Twitter.

"Bila seks (jenis kelamin) itu tidak nyata, tak ada namanya keteratrikan sesama jenis. Bila seks (jenis kelamin) itu tidak nyata, kehidupan nyata para perempuan secara global terhapus," tulisnya.

"Saya tahu dan mengasihi masyarakat trans, namun menghapus konsep jenis kelamin menghilangkan kemampuan banyak orang untuk mendiskusikan kehidupan mereka secara bermakna. Ini bukan kebencian bila mengatakan yang sebenarnya," tambahnya.

"Ide bahwa perempuan seperti saya, yang telah berempati kepada masyarakat trans selama berdekade, merasakan kekerabatan karena mereka rentan dengan cara yang sama seperti wanita- contohnya kekerasan dari lelaki- 'membenci' masyarakat trans karena mereka pikir seks (jenis kelamin) itu nyata dan berdampak- adalah omong kosong," lanjut Rowling.

Kicauan Rowling juga mendapatkan tanggapan dari lembaga advokasi Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT), GLAAD yang menyebut Rowling telah menyatakan diri bergabung dalam sebuah ideologi "dengan sengaja mengubah fakta tentang identitas gender dan orang-orang trans. Pada 2020, tidak ada alasan untuk menargetkan orang trans"

Mark Hutchinson, perwakilan untuk tim humas sang penulis pun enggan berkomentar lebih lanjut mengenai hal ini.

Ini bukan pertama kalinya Rowling dikritik oleh kelompok LGBTQ.

Pada bulan Desember, ia membela seorang peneliti Inggris, Maya Forstater, yang kehilangan pekerjaannya tahun lalu setelah mengunggah pesan di Twitter yang mengatakan bahwa perempuan transgender tidak dapat mengubah seks biologis mereka.

"Berpakainlah sesukamu," tulis Rowling di Twitter saat itu.

"Panggil dirimu apapun yang kamu suka. Tidurlah dengan orang dewasa manapun yang mau menerimamu. Jalani hidup terbaikmu dalam kedamaian dan keamanan. Tetapi memaksa peremupan keluar dari pejerjaan mereka karena menyatakan bahwa seks (jenis kelamin) itu nyata? #IStandWithMaya #ThisIsNotADrill" tambahnya.

Bahkan sebelum unggahan Twitter di bulan Desember itu, sudah ada kecurigaan di antara beberapa pendukung LGBTQ bahwa Rowling memiliki pandangan negatif terhadap orang-orang transgender.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 16 November 2001, Perjalanan Pertama Film Harry Potter Dimulai

Baca: FILM - Harry Potter

Pada tahun 2018, ia menyukai unggahan Twitter yang menyebut wanita transgender sebagai 'pria berdandan'.

Halaman
12


Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer