Setelah hasil tes swab keluar, rupanya jenazah pasien tersebut positif Covid-19.
Diberitakan TribunnewsMaker.com, petugas akan mengambil sejumlah tindakan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut Steaven Dandel mengungkapkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Gugus Tugas Manado.
"Akan dilakukan tracing dan pemeriksaan kepada semua yang berkontak dengan jenazah PDP tersebut," papar dia.
Baca: Nekat, Keluarga Pasien PDP di Makassar Ambil Paksa Jenazah, Sampel Swab Juga Mau Dibawa Pulang
Hal itu dilakukan untuk menekan risiko penyebaran Covid-19 di Manado.
Terkait hal ini, pihak rumah sakit menegaskan tidak pernah mengizinkan pihak keluarga.
Meski pihak rumah sakit melarang keluarga membawa pulang jenazah, mereka tetap kukuh melakukannya.
"Kami tidak membolehkan (jenazah dibawa pulang). Kalau kami bolehkan, jelas kami bisa diproses melanggar protokol penanganan jenazah Covid-19," kata Direktur Utama RS GMM Pancaran Kasih Manado Frangky Kambey.
Ketika jenazah berada di ruang pemulasaraan, sejumlah orang merangsek masuk.
Mereka membuka dan mengambil jenazah pasien secara paksa.
Keributan sempat terjadi lantaran mereka menolak pemakaman berlangsung sesuai prosedur Covid-19.
Kasus ini menambah daftar panjang aksi tidak terpuji di tengah pandemi Covid-19.
Diberitakan sebelumnya, setidaknya 15 warga Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur dinyatakan positif corona dan lainnya berstatus PDP lantaran nekat memandikan jenazah positif Covid-19.
Gara-gara nekat membuka dan memandikan jenazah yang positif corona, 15 warga di salah satu dusun di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Baca: VIRAL, Bawa 100 Orang Bersenjata Tajam, Keluarga Nekat Bawa Pulang Jenazah PDP Corona di Makassar
"Bukan hanya dibuka, menurut informasi dari Gubernur Jatim, jenazah juga dimandikan lagi," kata Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Achmad Syaifuddin, Minggu (17/5/2020).
Menurutnya, dari hasil identifikasi sementara, jumlah warga yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), jumlahnya lebih banyak.
"Yang PDP banyak, yang positif Covid-19 ada 15," katanya usai penyerahan BLT Dana Desa di Balai Desa Brebek Sidoarjo, Minggu (17/5/2020).
Nur Achmad menjelaskan, kejadian itu berawal saat ada warga setempat meninggal dunia di rumah sakit dan sudah dinyatakan positif Covid-19.
Lalu, pihak keluarga bersikukuh untuk tetap meminta jenazah dipulangkan ke rumah duka.
Sesampainya di rumah duka, jenazah yang sudah dibungkus plastik sesuai SOP pemulasaraan jenazah Covid-19, justru nekat dibuka oleh warga.
Baca: Menuju Kenormalan Baru, Berikut Saran dari Pakar agar Tidak Terpapar Virus Corona Penyebab Covid-19
Setelah dibuka dan dimandikan, jenazah dimakamkan tanpa menerapkan prosedur jenazah positif corona.
Nur Achmad mengakui, pihaknya terlambat menerima informasi kejadian tersebut.
"Kejadiannya sudah 2 pekan yang lalu," jelasnya.
Namun demikian, dirinya sudah meminta petugas medis untuk melakukan tracing dan membatasi akses keluar masuk desa tersebut.
"Kami akan beri perhatian serius, tim tracing sudah bergerak melalukan tracing terhadap siapa saja yang kontak erat dengan para warga yang dinyatakan positif Covid-19," tutupnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul POPULER Nekat Buka Peti & Mandikan Jenazah Positif Covid19, 15 Warga di Sidoarjo Ikut Positif Corona