Diberitakan oleh SCMP, China dan India sudah menyiagakan pasukannya, tetapi belum ada konfirmasi resmi jumlah pasukan yang telah dikerahkan oleh keduanya.
Meski demikian, laporan menunjukkan bahwa Pasukan Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army/PLA) telah mengirim beberapa sistem senjata canggih dan jet tempur yang disiagakan untuk operasi di daerah dataran tinggi di dataran tinggi Tibet.
Tentara India juga telah memindahkan beberapa batalion dari divisi infantri yang biasanya bermarkas di kota Ladakh, Leh, dekat perbatasan, ke "daerah siaga operasional" di sepanjang perbatasan.
Ahli militer yang berbasis di Hong Kong, Liang Guoliang, mengatakan Beijing telah mengerahkan setidaknya sembilan brigade senjata gabungan - dengan spesialisasi termasuk infanteri gunung, artileri, pertahanan udara, penerbangan, kimia dan nuklir, dan perang elektronik - ke Wilayah Militer Tibet, sebuah distrik PLA yang didedikasikan untuk perbatasan sengketa dengan India.
Sebagai informasi, ketegangan antara kedua belah pihak semakin memanas di perbatasan selama sebulan terakhir.
Pasukan dari kedua negara sempat terlibat dalam pertempuran tinju dan saling melempar batu di lembah Sungai Galwan antara Ladakh di Kashmir yang dikelola India dan Aksai Chin yang dikelola China.
Konflik perbatasan antara China dan India sudah memanas pada tahun 2017, ketika pasukan India dan PLA melakukan konfrontasi paling serius mengenai pembangunan jalan di Doklam, China, dekat daerah perbatasan tiga persimpangan yang dikenal sebagai Donglang atau Donglang Caochang di Tiongkok, wilayah yang diklaim oleh China dan Bhutan oleh India.
Baca: Hubungan China dan India Memanas, Rusia Buka Suara dan Mengaku Khawatir
Baca: Klaim Miliki Lembah Sungai Galwan, China Serbu Garis Pertahanan India dengan 10.000 Pasukan Militer
Global Times memberitakan, sejak Doklam berselisih, PLA telah memperluas arsenalnya, mengirimkan senjata seperti tank Tipe 15, helikopter Z-20, pesawat serang GJ-2, dan howitzer canggih yang dipasang kendaraan canggih ke dataran tinggi Tibet.
Sementara itu, Times of India memberitakan, militer India dan China akan menggelar perundingan tingkat tinggi pada 6 Juni 2020 yang melibatkan letnan jenderal kedua belah pihak. Perundingan ini bertujuan untuk membahas proposal spesifik demi meredakan ketegangan di wilayah-wilayah yang sensitif di timur Ladakh.
Menurut sumber Times of India yang menolak namanya disebut, pejabat militer yang akan mewakili India adalah Letnan Jenderal Harinder Singh. Perundingan dijadwalkan akan digelar di titik temu perbatasan.
Sumber tersebut juga bilang, pihak India diprediksi akan mempresentasikan proposal spesifik untuk meredakan ketegangan di Pangong Tso, Galwan Valley dan Demchok.
Ini merupakan tiga area di timur Ladakh di mana kedua belah pihak memiliki hubungan pahit dalam sebulan terakhir.
Baca: Sudah Tanda Tangani Dokumen, Putin Izinkan Militer Rusia Gunakan Nuklir jika Ada Serangan Nonnuklir
Rusia berkomentar atas ketegangan antara China dan India
Rusia turut berkomentar dan mengaku khawatir atas ketegangan China dan India.
Meski demikian, Rusia masih yakin bahwa China dan India akan menyelesaikan masalah mereka secara damai.
Hal itu dikatakan Wakil Kepala Misi Rusia di Delhi Roman Babushkin kepada saluran TV.
“Tentu saja, kami khawatir dengan situasi saat ini di Line of Actual Control (LAC). Namun, seperti yang kita ketahui, ada mekanisme khusus yang dikembangkan oleh kedua negara (India dan Cina) termasuk hotline dan dialog perwakilan khusus dan bahkan KTT informal," ujarnya seperti dilansir Deccanchronicle.com, Selasa (2/6).
Ia menambahkan bahwa Rusia yakin baik India maupun China telah memiliki jalur yang baik untuk mencari jalan keluar. Tugas Rusia adalah mendorong kedua negara menuju pembicaraan damai.
Rusia merupakan mitra India yang telah teruji oleh waktu dan sebagai pemasok utama sistem pertahanan selama beberapa dekade ke India. Rusia juga menjadi mitra strategis utama India.
Namun dalam beberapa dekade terakhir, Rusia merasa cemburu atas meningkatnya hubungan India dengan Amerika Serikat.
Meski demikian, pemerintah India telah melakukan segala upaya untuk mempertahankan hubungan yang kuat dengan Rusia dan Moskow sehingga tetap menjadi teman dekat.
Rusia juga merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB bersama dengan China dan memiliki hubungan yang dekat dengan Beijing.