Berbagai perusahaan besar melakukan efisiensi, demi agar tetap bertahan di situasi tak menentu semejak wabah virus Corona meraja lela.
Para miliarder AS telah mencatatkan peningkatan kekayaan dalam 1 bulan terakhir meski dampak virus corona (Covid-19) belum sepenuhnya pulih.
Secara kolektif, kekayaan para miliarder ini meningkat 406 miliar dollar AS atau sekitara Rp 6.090 triliun (kurs Rp 15.000 per dollar AS).
Mengutip CNBC, Senin (4/5/2020), Institute for Policy Studies mencatat, kekayaan miliarder meningkat sekitar 14 persen dari periode 18 Maret hingga 29 April 2020.
Dalam periode tersebut, 30 juta warga AS diketahui tengah mengajukan tunjangan pengangguran sebagai akibat dari finansial yang menurun.
Di samping itu, pasar saham AS sedikit demi sedikit bangkit karena pemerintah setempat memberikan beragam paket stimulus besar-besaran untuk membantu menumbuhkan ekonomi.
Antara 18 Maret sampai 29 April, indeks S&P 500 melonjak hampir 23 persen.
Baca: Bos Amazon Jeff Bezos Minta Para Pemegang Saham Bertahan di Tengah Krisis Covid-19
Baca: Pandemi Corona Hantam Retail Raksasa Amazon, Ongkos Kebutuhan Bebani Laba Perusahaan
Baca: Imbas Pandemi: Harta Jack Ma Raib 1,5 Milliar Dollar AS, Posisinya Bukan Lagi Orang Terkaya di China
Sebelumnya universitas Johns Hopkins, menerbitkan laporan "Billionaire Bonanza 2020" minggu lalu.
Temuan itu kemudian diperbarui dengan melihat kasus virus corona dan analisis data dari indeks miliarder individu yang dirilis Bloomberg dan Forbes.
Daftar tahunan orang terkaya di dunia versi Forbes sendiri telah menemukan kekayaan miliarder di AS sedikit menurun pada tahun 2020.
Hingga 18 Maret 2020, kekayaan para miliarder turun menjadi 2,9 triliun dollar AS dari 3,1 triliun dollar AS pada tahun 2019, sebagian disebabkan karena pandemi.
Tetapi, peringkat harian menunjukkan kekayaan para taipan cepat pulih dalam 6 minggu berikutnya.
Pendiri dan CEO Amazon Jeff Bezos, yang diakui sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes memiliki kekayaan bersih kira-kira 145 miliar dollar AS.
Bezos merupakan salah satu miliarder yang kekayaannya telah meningkat selama pandemi.
Sebab pembatasan sosial membuat penjualan ritel online meningkat.
Amazon bahkan telah memperkerjakan 75.000 pekerja tambahan selama pandemi.
Sejak awal 2020, kekayaannya telah meningkat sebesar 32 miliar dollar AS, meskipun sempat jatuh ke level 105 miliar dollar AS pada "Black Thursday" pada 12 Maret 2020 lalu.
Saat itu pasar mengalami penurunan paling tajam sejak 1987.
Namun mulai 21 Februari, ketika pasar secara lebih luas mulai megap-megap, harga saham Amazon telah naik sekitar 16 persen.