Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Candi Wringin Lawang atau yang lebih terkenal dengan Gapura Wringin Lawang merupakan tempat berserajarah peninggalan kerajaan Majapahit.
Gapura ini berlokasi di Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia.
Tepatnya, bangunan ini terletak tak jauh ke arah selatan dari jalan utama di Jatipasar.
Dalam bahasa Jawa, Candi Wringin Lawang mempunyai arti'Pintu Beringin'.
Penamaan ini diambil juga dari bentuk candi yang merupakan sebuah gapura. (1)
Wringin artinya beringin, sedangkan Lawang adalah pintu, apabila dijadikan satu Wringin Lawang diartikan sebuah candi yang berbentuk seperti pintu.
Wringin Lawang merupakan salah satu situs yang berbentuk gapura tanpa atap.
Menurut sejarah, candi ini diperkirakan menjadi gapura menuju salah satu kompleks bangunan yang berada di kota Majapahit.
Walaupun belum dapat dipastikan apakah gapura ini menjadi pintu masuk atau keluar. (2)
Tidak banyak yang diketahui tentang masa pembangunan maupun fungsi candi ini.
Dalam tulisan Raffles tahun 1815, bangunan kuno ini disebut dengan nama Gapura Jati Paser.
Sebutan itu kemungkinan berkaitan dengan nama desa tempat candi itu berada pada zaman dahulu.
Dalam tulisan Knebel tahun 1907, gapura ini disebut sebagai 'Gapura Wringinlawang.' (3)
Baca: Candi Tegawangi
Baca: Candi Surawana
Baca: Candi Singasari
Bentuk Bangunan
Candi Wringin Lawang merupakan candi tipe bentar, yaitu gapura yang dibangun tanpa atap.
Candi bentar biasanya berfungsi sebagai gerbang terluar dari suatu kompleks bangunan.
Menilik dari bentuk bangunannya, Gapura Wringinlawang diduga merupakan gapura menuju salah satu kompleks bangunan yang berada di kota Majapahit.
Gapura Wringinlawang telah mengalami pemugaran yang dilaksanakan sejak tahun 1991 sampai dengan tahun 1995.
Keseluruhan bangunan yang menghadap timur-barat ini terbuat dari bata merah.
Fondasi gapura berbentuk segi empat dengan ukuran 13 x 11,50 meter.
Sebelum dipugar belahan selatan gapura masih utuh, berdiri tegak dengan ketinggian 15,50 m, sementara belahan utara hanya tersisa 9 meter.
Pada sisi kiri dan kanan tangga naik menuju celah di antara kedua belahan gapura terdapat dinding penghalang setinggi sekitar 2 m.
Celah di antara kedua belahan gapura tersebut cukup lebar.
Tidak tampak ukiran atau relief di dinding candi yang bisa dianalisis.
Atap candi berbentuk piramida bersusun dengan puncak persegi.
Bentuk atap maupun hiasan pola piramida terbalik pada atap candi mirip dengan yang terdapat di Candi Bajangratu. (4)
Diperkirakan, candi peninggalahan Kerajaan Majapahit ini dibangun pada abad ke-14.
Gaya arsitektur candi bentar seperti ini, diduga muncul pada era Majapahit dan kini banyak ditemukan dalam arsitektur Bali.
Kebanyakan sejarawan sepakat bahwa gapura ini adalah pintu masuk menuju kompleks bangunan penting di ibu kota Majapahit.
Dugaan lain yang muncul mengenai fungsi asli bangunan ini mengundang banyak spekulasi, salah satu yang paling populer adalah gerbang ini diduga menjadi pintu masuk ke kediaman Mahapatih Gajah Mada. (5)
Baca: Candi Sawentar
Baca: Candi Plumbangan
Baca: Candi Kidal
Filosofi Candi Wringin Lawan
Dalam sebuah karya kerajaan masa lalu, tentu semuanya terdapat makna yang dalam secara filosofis.
Candi Wringin Lawang juga memiliki makna secara filosofis.
Meski kadang-kadang tafsir makna filosofis tersebut tidak sama dari masing-masing penafsir.
Di bawah ini adalah makna secara filosofis yang terkandung di dalam bangunan Gapura Wringin Lawang:
Gunung Mahameru ini diyakini sebagai persemayaman para dewa pada masa itu.
Ini bisa diartikan sebagai konsep dualisme atau pasangan yang selalu ada di dunia, seperti kiri-kanan, atas-bawah, terang-gelap, laki-perempuan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bentuk terbelah ini ada juga yang menafsirkan dengan lambang kesuburan.
Gapura kecil yang menempel ini bisa terlihat jika dilihat dari luar yang letaknya pada bagian induk.
Gapura kecil ini digambarkan sebagai gerbang yang dimiliki rakyat dan yang lebih besar merupakan miliki dari raja.
Ini bisa diartikan sebagai kebijaksanaan raja lebih besar daripada kekuasaan rakyat, namun rakyat sepenuhnya berada dibawah perlindungan kekuasaan dan kebijaksanaan raja. (6)
Baca: Candi Jawi
Baca: Candi Gunung Gangsir
Baca: Candi Bajangratu
Lokasi dan Akses
Candi Wringin Lawang berlokasi di Dukuh Wringin Lawang, Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Untuk menuju ke sini, pengunjung bisa melewati jalur utama Mojokerto – Jombang dengan menempuh waktu selama kurang lebih 20 menit dari Kota Mojokerto.
Setelah sampai di daerah Jati Pasar, pengunjung cukup sedikit masuk ke dalam gang yang terpasang petunjuk arah menuju Candi Wringin Lawang di depannya.
Ikuti jalan kecil tersebut hingga menemukan lokasi wisata Candi Wringin Lawang. (7)