Cantengan

Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kuku kaki - penyakit cantengan.


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Cantengan adalah tumbuhnya salah satu sisi kuku atau ujung kuku ke dalam daging di sekitar kuku.

Kondisi ini ditandai dengan terjadinya pembengkakan yang disertai rasa sakit serta perubahan warna kulit menjadi kemerahan pada area jari kaki, khususnya ibu jari.

Cantengan terjadi ketika kuku pada jempol kaki tumbuh tidak sebagaimana mestinya, dalam hal ini kuku tumbuh menjorok ke dalam sehingga menusuk kulit. 

Cantengan (ingrown toenail) rentan dialami oleh mereka yang memiliki kuku tebal dan berbentuk melengkung.

Kondisi ini bisa menimpa salah satu atau kedua jempol kaki.

Umumnya, kondisi ini tidak berbahaya jika tidak ada penyakit gangguan aliran darah atau diabetes sebelumnya.

Cantengan menimbulkan nyeri, khususnya saat berjalan dan mengenakan sepatu.

Bila dibiarkan atau penanganan yang dilakukan tidak tepat, bisa terjadi infeksi. (1)

Baca: Dehidrasi

Baca: Insomnia

  • Penyebab


Proses pertumbuhan kuku menyebabkan stres pada kuku, sementara kuku harus tetap menempel di dasarnya.

Saat kuku tumbuh tidak sebagaimana mestinya, dalam hal ini ujung kuku keluar dari ‘lajur’ yang semestinya.

Hal tersebut berakibat pada kuku yang tumbuh menembus kulit.

Lantas, apa yang menjadi penyebab cantengan akibat pertumbuhan kuku yang tidak normal tersebut?

1. Salah cara memotong kuku 

Meski terlihat mudah, nyatanya memotong kuku tidak bisa sembarangan.

Jika sembarangan memotong kuku, maka cantengan adalah salah satu akibat yang akan diterima.

Banyak orang (mungkin termasuk Anda salah satunya) yang memotong kuku terlalu pendek, atau memotong kuku hingga ke ujungnya.

Cara memotong kuku yang salah inilah yang kemudian menyebabkan kuku tumbuh secara tidak normal dan menusuk kulit.

2. Kuku berbentuk melengkung

Cara memotong kuku yang salah lantas menghasilkan bentuk kuku yang melengkung dari ujung kuku yang satu ke ujung kuku yang lainnya.

Bentuk kuku seperti ini lebih berisiko menyebabkan kulit bagian dalam dari jempol kaki tertusuk yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya pembengkakan yang disebut cantengan.

3. Penggunaan alas kaki yang terlalu sempit

Anda juga harus memerhatikan ukuran alas kaki—sepatu maupun kaus kaki—agar tidak terlalu sempit.

Pasalnya, penggunaan alas kaki yang terlalu sempit juga sedikit banyak menjadi penyebab cantengan.

Sepatu atau kaus kaki yang terlalu sempit akan memberikan tekanan pada kuku kaki.

Jika hal ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin kuku kaki akan semakin tertekan dan pada akhirnya menembus kulit hingga menyebabkan cantengan.

4. Keringat pada kaki

Kaki yang berkeringat juga bisa menjadi penyebab cantengan.

Hal ini dikarenakan keringat dapat memengaruhi perubahan tekstur kuku kaki menjadi lunak yang lama-kelamaan akan membuat kuku kaki rusak dan terselip ke dalam kulit.

5. Kaki mengalami cedera

Jempol kaki yang mengalami cedera, contohnya ketika secara tidak sengaja membentur benda tumpul juga menjadi penyebab timbulnya cantengan yang menyakitkan.

Kondisi ini dimungkinkan terjadi karena saat membentur benda tumpul tersebut, kuku akan mengalami kerusakan atau tertekan ke dalam hingga kemudian menembus kulit.

6. Kaki kotor

Cantengan yang Anda alami bisa juga disebabkan oleh infeksi bakteri atau kuman, yang mana hal tersebut dipicu oleh kondisi kaki yang kotor.

Oleh sebab itu, jaga selalu kebersihan kaki Anda dengan rajin mencuci kaki menggunakan sabun antiseptik setiap habis berkegiatan demi meminimalisir kaki cantengan akibat kotor.

Selain faktor-faktor di atas, pada kasus yang jarang, penyebab cantengan di kaki bisa karena faktor keturunan (genetik). (1)

Baca: Diabetes

Baca: Hipertensi

  • Gejala


Cantengan ditandai dengan munculnya nyeri, bengkak, dan kemerahan pada jari, khususnya di samping kuku.

Berikut ini adalah gejala atau keluhan yang dapat muncul akibat cantengan:

  • Kuku yang mengalami cantengan terasa nyeri saat disentuh atau mendapat tekanan, seperti saat memakai sepatu.
  • Kulit di sekitar kuku yang mengalami cantengan membengkak, memerah, dan mengeras.
  • Terdapat penumpukan cairan di sekitar kuku yang mengalami cantengan.
  • Keluar darah atau nanah dari kulit dekat kuku yang mengalami cantengan.

Jika cantengan disertai dengan infeksi, penderitanya mungkin akan mengalami demam, tidak enak badan, atau meriang.

Baca: Hipotensi

Baca: Bronkiektasis

  • Diagnosis


Untuk mendiagnosis cantengan, dokter akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami pasien.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk melihat lebih detail peradangan dan infeksi yang terjadi di area kuku.

Langkah-langkah tersebut umumnya cukup untuk mendiagnosis cantengan.

Namun, pada beberapa kasus yang berat, dokter mungkin menyarankan pasien melakukan pemeriksaan Rontgen untuk mengetahui penyebab cantengan dan seberapa dalam kuku sudah menembus daging. (2)

  • Pengobatan


Jika tidak disertai infeksi, cantengan dapat ditangani secara mandiri.

Namun, bila keluhan tidak kunjung mereda, terlihat ada tanda-tanda infeksi, atau terjadi pada seseorang yang memiliki diabetes atau gangguan aliran darah, maka cantengan perlu ditangani oleh dokter.

Penanganan cantengan secara mandiri

Penanganan cantengan secara mandiri dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

  • Bersihkan kaki dengan air dan sabun secara rutin.
  • Rendam kaki di air hangat selama 15–20 menit sebanyak 3–4 kali sehari.
  • Konsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol.
  • Jaga kaki agar tidak lembab dan tetap kering serta jangan gunakan alas kaki dan kaus kaki yang terlalu ketat dan sempit.
  • Gunakan alas kaki dengan ujung terbuka, seperti sandal, sehingga kuku tidak mendapat tekanan.

Sebagian orang mungkin menyarankan untuk menyelipkan kapas di celah antara kuku jari dan kulit.

Namun, tindakan ini tidak sepenuhnya aman dan efektif karena bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada jari.

Selain itu, sebaiknya jangan memotong sendiri kuku yang menancap atau yang masuk ke dalam kulit.

Penanganan cantengan oleh dokter

Cantengan yang tidak kunjung membaik, terinfeksi, sering kambuh, atau dialami oleh penderita penyakit tertentu, seperti diabetes, membutuhkan penanganan dari dokter.

Kondisi ini tidak boleh ditangani secara mandiri, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi.

Untuk menangani cantengan, dokter akan melakukan operasi pencabutan sebagian atau seluruh kuku.

Pilihan jenis operasi akan disesuaikan dengan kondisi pasien, tetapi yang lebih sering dilakukan adalah operasi pencabutan sebagian kuku.

Setelah menjalani operasi, dokter akan meminta pasien untuk melakukan beberapa langkah untuk mempercepat pemulihan, yaitu:

  • Meninggikan area yang mengalami cantengan saat berbaring, misalnya dengan menyangga kaki dengan bantal saat tidur
  • Membatasi aktivitas atau gerakan pada kuku jari yang mengalami cantengan selama masa pemulihan
  • Menggunakan alas kaki dengan ujung terbuka yang tidak menekan area cantengan
  • Merendam kaki dengan air garam setiap hari hingga cantengan pulih
  • Menggunakan obat yang diberikan dokter secara rutin

Kuku yang dicabut sebagian umumnya dapat tumbuh kembali dalam beberapa bulan.

Sedangkan kuku yang dicabut seluruhnya membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk tumbuh kembali. (2)

Baca: Campak

Baca: Ebola

  • Komplikasi


Jika tidak segera ditangani, cantengan dapat menyebabkan beragam komplikasi, di antaranya:

  • Infeksi yang menyebar ke bagian kaki lain bahkan hingga ke tulang
  • Paronikia
  • Timbul borok
  • Aliran darah terhambat
  • Kerusakan saraf
  • Kematian jaringan (gangrene)

(Tribunnewswiki.com/Ron)



Nama Cantengan


Jenis Penyakit


Sumber :


1. doktersehat.com
2. www.alodokter.com/cantengan


Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer