Wabah virus corona kini sedang menyebar di seluruh dunia.
Negara-negara besar di dunia kini sedang mencoba unntuk menemukan vaksin Covid-19 ini.
Hal tersebut lantaran kasus positif di berbagai negara terus bertambah dan korban pun bertumbangan.
Di antara negara yang paling buruk berdampak pada virus corona adalah Italia.
Kasus di Italia kini menjadi kasus terbanyak nomor 6 di Dunia dengan kasus kematian terbanyak ketiga di dunia setelah Amerika dan Britania Raya.
Baca: Rusia Berhasil Temukan Vaksin Virus Corona, Disebut Anti Virus Covid-19 Paling Menjanjikan di Dunia
Baca: Kasus Positif Covid-19 Menurun Tajam, Italia Cabut Pembatasan Perjalanan pada 3 Juni 2020
Sebelumnya Italia bahkan sempat menjadi negara terburuk yang berdampak pada virus corona ini.
Namun kini jumlah kasus di Italia semakin menurun dibanding dua bulan terakhir.
Italia bahkan kini telah mulai membuka beberapa lockdown di negaranya.
Seorang dokter asal Italia juga mengungkap tentang hal terbaru yang ia temukan perihal virus corona ini.
Zangrillo, dokter asal Italia yang turut mengatasi virus corona di Italia mengatakan bahwa virus corona saat ini jauh lebih tidak mematikan dari 2 bulan sebelumnya.
"Pada kenyataannya, virus secara klinis tidak ada lagi di Italia," ujar Zangrillo pada Minggu (31/5/2020) kemarin.
"Swab yang dilakukan selama 10 hari terakhir menunjukkan viral load secara kuantitatif yang benar-benar sangat kecil dibandingkan dengan yang dilakukan sebulan atau dua bulan lalu," lanjutnya kepada televisi RAI.
Italia menjadi negara ketiga dengan angka kematian tertinggi akibat Covid-19, dengan 33.475 orang meninggal dunia sejak virus corona terungkap pada 21 Februari hingga Selasa (2/6/2020).
Negeri Pizza itu juga menjadi negara tertinggi keenam dengan kasus Covid-19 yang mencapai 233.197 per Selasa (2/6/2020) hari ini.
Namun, jumlah infeksi baru dan kematian akibat virus corona telah menurun secara mantap di bulan Mei lalu.
Italia juga sedang membuka beberapa pembatasan lockdown paling kaku yang diterapkan di mana pun di Eropa.
Zangrillo mengatakan beberapa ahli terlalu khawatir tentang prospek gelombang kedua infeksi dan politisi perlu memperhitungkan kenyataan baru.
"Kita harus kembali menjadi negara normal."
"Seseorang harus mengambil tanggung jawab untuk meneror negara," ujarnya.
Baca: Jumlah Kasus Positif Coronavirus di Italia Turun untuk Pertama Kali Sejak Terserang Pandemi Covid-19