Viral Foto Pria Bertato Peta Indonesia Ikut Rusuh Demo Kematian George Floyd, Begini Klarifikasinya

Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria bertato peta Indonesia ikut rusuh dalam demo menentang kematian Goerge Floyd di Amerika Serikat.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Baru-baru tersebar foto-foto tentang seorang perusuh dalam demo menentang kematian George Floyd di Amerika Serikat yang kemudian menjadi viral.

Gambar tersebut viral lantaran menunjukkan seorang pria yang ikut rusuh dalam demo, terlihat memiliki tato peta Indonesia.

Dalam gambar tersebut tampak pria tesebut hendak memecahkan sebuah kaca bangunan dengan melempar benda.

Foto demonstran ini lantas ramai dibicarakan di Indonesia.

Baca: Demonstrasi Amerika Serikat Meluas, Donald Trump Justru Tuding Kelompok ANTIFA Sebagai Biang Keladi

Baca: Jadi Korban Konflik Politik Amerika Serikat vs China, Kini Banyak Warga Hong Kong Ingin Bermigrasi

Bahkan, lebih dari itu, foto ini menjadi headline sebuah media internasional, yaitu The Inquirer.

Dikabarkan, lokasi kejadian ini ada di Philadelpia dan pria tersebut bernama Rainey A Backues.

Dalam foto Rainey terlihat memegang sebuah benda yang digunakan untuk memecahkan kaca bank Wells Fargo.

Tak lama setelah foto ini ramai diperbincangkan, Rainey lantas memberi pengakuan serta klarifikasi terkait foto dirinya tersebut di Instagram pribadinya.

 

“Anda mungkin mengenali saya dari beberapa foto yang beredar di media sosial dalam beberapa jam terakhir,” tulis Rainey mengawali klarifikasinya.

“Jika Anda mengenal saya secara pribadi, Anda akan tahu bahwa apa yang terlihat di sana sangat berbeda dengan saya.”

Pendemo yang memiliki tato peta Indonesia. (Instagram/rainsfordthegreat)

Rainey melanjutkan, ia biasanya mengawali harinya dengan bersepeda setiap pagi.

Lalu, saat itu ia melewati Center City dan ikut serta dalam demonstrasi.

“Awalnya, saya ingin mendokumentasikan di Instagram Story tentang apa yang saya lihat, untuk dibagikan pada mereka yang berada di rumah.”

“Namun, setelah malam mulai berlalu, diri saya mulai merasakan kemarahan pada pembunuhan George Floyd dan perasaan ketidakadilan polisi nasional atas kerusuhan yang merebak.”

“Bahkan, hari ini saya masih merasakan sakit hari atas ketidakadikan rasial yang sering diarahkan pada orang kulit berwarna, termasuk saya sendiri.”

“Perasaan ini bagi saya sangat mendalam.”

Dalam postingannya, Rainey yang memiliki tato kepualauan Indonesia di lengan kanan dalamnya mengungkapkan penyesalannya.

Baca: Hampir Seluruh Wilayah, Demonstrasi Atas Kematian George Floyd Semakin Luas di Amerika Serikat

Baca: Amerika Serikat Cabut Status Istimewa Hong Kong: Bukan Lagi Daerah Otonom dan China Kena Getahnya

Rainey merasa menyesal atas apa yang ia lakukan karena didorong oleh amarahnya sendiri.

Serta, ia juga menyesal atas tindakannya dalam ikut rusuh dan menghancurkan properti yang ada.

“Berunjuk rasa bukan berarti merusak, keduanya tidak sama,” tulisnya.

Halaman
12


Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer