Dilansir oleh Banjarmasinpost.co.id, penyerangan tersebut menewaskan seorang anggota polisi, Brigadir Leonardo akbiat luka bacok.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sumber di lokasi kejadian, pelaku saat memasuki halaman Mapolsek menggunakan pedang jenis samurai.
“Pelaku membacok anggota Polsek di ruang tempat pelaporan (SPKT-red),”ungkap sumber warga Desa Bayanan yang ada di TKP setelah mendengar ada keributan.
Pelaku juga sempat kejar-kejaran dengan anggota Polsek lainnya.
Namun anggota Polsek berhasil mengamankan diri di salah satu ruangan.
Pelaku sendiri tetap nekat berada di ruang Polsek.
Hingga datang bantuan dari Mapolres HSS, pelaku tetap tidak mau menyerah.
Baca: Fakta tentang Pelaku Penyerangan di JPO Olimo: Seorang Tunawisma dan Serang Korban Pakai Kuku
Baca: Fakta Penyerangan Polsek Wonokromo : Diduga Simpatisan ISIS, Jual Makaroni Goreng, Warga Tak Curiga
“Informasinya pelaku dilumpuhkan dengan tembakan,” ungkap warga.
Adapun sebelum masuk ke ruang Mapolsek, pelaku yang berjumlah dua orang terlebih dahulu membakar mobil patroli Polsek Daha Selatan.
Sementara itu, hingga kini belum ada pernyataan dari pihak kepolisian.
Dilansir banjarmasinpost.co.id, berdasarkan informasi yang beredar dari laporan Polres HSS, saat itu anggota Polsek Daha Selatan, Bripda M Azmi yang berada di ruang unit reskrim mendengar keributan di ruang SPKT.
Bripda Azmi lantas mendatangi ruang SPKT tersebut.
Ia menyaksikan Brigadir Leonardo dalam kondisi tersungkur dengan luka bacok.
Bripda Azmi kemudian mendatangi Kanit Intel Brigadir Sahat untuk meminta bantuan bersama-sama mendatangi ruang SPKT.
Namun sesampainya di ruang SPKT, pelaku malah mengejar kedua anggota Polsek tersebut menggunakan pedang ala samurai.
Anggota yang dikejar itu pun menyelamatkan diri ke ruang Unit Reskrim dan berhasil mengunci pintunya.
Anggota polisi pun meminta bantuan Polres HSS melalui telepon genggam.
Saat anggota Polsek HSS datang, menurut sumber itu dalam laporan itu, pelaku tak mau menyerah, dan sembunyi di ruang unit reskrim, hingga akhirnya pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak.
Diinformasikan pelaku kemudian dibawa ke rumah sakit.
Sedangkan korban anggota Polsek yang ditemukan terkapar di ruang SPKT dengan luka bacok, meninggal dunia di tempat kejadian.
Informasi yang diperoleh saat ini Kapolda dan Wabup HSS sedang berada di TKP melakukan pemantauan pasca insieiden yang menewaskan anggota Polsek Daha Selatan tersebut.
Baca: Tabrak Rumah & Tewaskan 2 Warga, Oknum Polisi Ini Dicopot dari Jabatan Kapolsek
Baca: Kapolda Jatim Usir Kapolsek yang Tertidur Saat Rapat Evaluasi PSBB: Saya Minta Serius Ya
Dilansir oleh Banjarmasinpost.co.id, pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan disebut-sebut berjumlah lima orang.
salah satu pelaku berhasil ditembak, dan meninggal dunia di Rumah Sakit Brigjen H Hasan Basry Kandangan, Senin (1/6/2020).
Namun, pelaku tersebut belum diketahui identitasnya.
“Polisi masih melacak identitas pelaku yang sudah meninggal dunia, akibat luka tembak,”ungkap sumber banjarmasinpost.co.id.
Dijelaskan, pelaku yang berhasil dilumpuhkan itu adalah yang bersembunyi di ruang Unit Reskrim Polsek Daha Selatan.
Saat dikepung anggota Polres HSS pelaku tak mau menyerah.Sedangkan pelaku lainya, masih dalam pengejaran.
Sementara itu, sejumlah barang bukti juga sudah ditemukan, berupa samurai, tas pinggang, serta secarik kertas.
Dikertas yang ditandatangani orang mengaku Ana Abdurrahman itu mengataskan kelompok yang sedang memerangi thoghut dan mengaku sedang berjihad.
Sementara, pihak kepolisian yang saat ini sedang melakukan penyelidikan belum memberikan konfirmasi terkait hal tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "2 Pria Serang Polsek Daha Selatan, 1 Polisi Tewas, Kantor Dirusak hingga Mobil Patroli Dibakar" dan artikel berjudul "Pelaku Penyerangan di Polsek Daha Selatan Kabupaten HSS Diduga 5 Orang, Info 1 Tewas Ditembak"