Jika New Normal Diberlakukan, Tempat ini Berisiko Tinggi Menjadi Pusat Penularan Corona

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang yang memakai masker pelindung berjalan melalui distrik Itaewon di Seoul. Korea Selatan melaporkan sekelompok kasus baru yang terkait dengan klub malam di daerah Itaewon. Foto: Bloomberg

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Meski kasus penyebaran virus corona di Indonesia belum juga menurun, namun pemerintah telah mencanangkan wacana penerapan New Normal.

New Normal akan segera diberlakukan untuk menata kembali ekonomi negara yang telah terpuruk.

Selain itu, pemerintah pun telah mendongkrak wacana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Bahkan, beberapa kota resmi tidak memperpanjang aturan PSBB dan mulai membuka akses pariwisata untuk umum kembali.

Namun, pelonggaran PSBB di tengah kasus penyebaran yang belum menurun bisa menyebabkan beberapa tempat menjadi peluang penularan virus corona.

Cara penularan

Covid-19 atau virus corona diketahui menyebar dan dapat menginfeksi seseorang melalui droplet dalam jarak yang dekat.

Risiko semakin besar jika Anda berada di ruang tertutup bersama dengan orang yang terinfeksi Covid-19.

Baca: Ramalan Zodiak Kesehatan Senin 1 Juni 2020, Aquarius Makan Makanan Bergizi, Cancer Hindari Stres

Baca: Jangan Simpan Hand Sanitizer di Dalam Mobil, Bisa Kehilangan Efektivitas dan Sebabkan Iritasi Kulit

Baca: Tengah Mengandung, Zaskia Gotik & Sirajuddin Mahmud Ijab Kabul Ulang, Kini Resmi Nikah Negara

Para peneliti dari Guangzhou, China, meneliti bagaimana virus corona berpindah dan menular di antara 347 orang.

Dalam studi yang terbit di medRxiv, studi ini menemukan bahwa risiko penularan virus di rumah atau kontak dengan orang terinfeksi, 10 kali lebih besar dibanding risiko penularan di rumah sakit, dan 100 kali lebih besar dibanding penularan di transportasi umum.

Lebih berbahaya di tempat umum

Penyebaran virus corona di luar rumah lebih berisiko karena kondisi lingkungan yang sangat beragam.

"Namun apa yang dapat kami katakan adalah, penyebaran SARS-CoV-2 cenderung lebih tinggi di tempat umum, di mana ada banyak orang yang melewati kawasan itu, kata Seema Jasim dari Pusat Penelitian Virus MRC-Universitas Glasgow, Inggris.

"(Penularan juga terjadi) di daerah yang sering dipegang orang. Misalnya pegangan pintu, meja, keyboard komputer, dan lain-lain," imbuh Jasim dilansir New Scientist, Rabu (27/5/2020).

Risiko tertular juga tampaknya lebih tinggi ketika orang lebih aktif secara fisik.

Investigasi terhadap sekelompok kasus di kota Cheonan, Korea Selatan, mengungkap bahwa delapan instruktur kebugaran terinfeksi virus corona setelah menghadiri lokakarya Zumba selama 4 jam.

Beberapa dari mereka kemudian memberikan kelas yang melibatkan latihan dengan intensitas tinggi di studio indoor berukuran kecil.

"Suasana lembab dan hangat, ditambah dengan aliran udara turbulen yang dihasilkan oleh latihan fisik yang intens dapat menyebabkan penularan," tulis tim peneliti yang melakukan penelitian dan laporannya terbit di jurnal Emerging Infectious Diseases.

Namun, siswa yang mengikuti kelas yoga dan pilates di ruang sama tidak terinfeksi Covid-19.

Hal tersebut membuktikan jika penularan virus corona akan semakin besar jika beberapa orang berada di tempat yang sama di ruangan dengan kapasitas pengunjung yang sedikit.

Halaman
12


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer