Sambut New Normal di Sekolah, Pengamat Beri Saran Agar Lakukan Sistem Bergilir untuk Siswa

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat memberikan saran agar lakukan sistem bergilir untuk siswa | Para murid SDN Jayamekar di Cianjur, Jawa Barat harus belajar di teras sekolah karena bangunan sekolah mereka rusak.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan kalender pendidikan tahun ajaran baru 2020/2021.

Berdasarkan kalender pendidikan itu, tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai pada 13 Juli 2020.

Namun, hingga saat ini, Kemendikbud belum memberikan penjelasan terkait pemberlakuan pembukaan sekolah.

Pengamat pendidikan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Dr Joko Nurkamto MPd memberikan pandangannya terkait kesiapan dunia pendidikan di Indonesia dalam menghadapi new normal.

Joko mengatakan, dunia pendidikan di Indonesia bisa dibilang siap untuk menghadapi new normal.

Jika pendidikan di Indonesia harus menerapkan new normal, Joko memberikan beberapa saran.

Ia berpendapat bahwa lebih baik sekolah diberlakukan sistem bergilir untuk para siswa.

Baca: Hal-hal yang Harus Dilakukan Guru, Siswa dan Warga Sekolah Jika Sekolah Dibuka Kembali

Baca: Minggu Depan, Nadiem Makarim Bakal Umumkan Mekanisme dan Syarat Sekolah Kembali Dibuka

"Juli jangan langsung semuanya masuk, pakai sistem bergiliran, misalnya minggu pertama itu dalam jenjang SD yang masuk kelas 4 sampai 6."

"Setelah itu diadakan evaluasi, supaya ada perbaikan-perbaikan," terang Joko kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.

Selain itu, ia memeberikan sarana agar sekolah menyediakan tim kesehatan untuk memantau siswa.

"Disamping itu, salah satu bentuk evaluasi itu juga di sekolah harus disediakan tim kesehatan yang memantau anak-anak."

"Jadi pemantauan dari petugas kesehatan ini untuk menjamin misalnya berkumpulnya anak-anak bisa dikendalikan," imbuh Joko.

Baca: Inilah 9 Alasan Ikatan Guru Indonesia Minta Tahun Ajaran Baru Masuk Sekolah Diganti ke Januari 2021

Baca: Tahun Ajaran Baru Bukan Berarti Sekolah Kembali Dibuka, Kemendikbud Gunakan Pembelajaran Jarak Jauh

Menurutnya untuk melakukan hal itu, pemerintah harus siap karena jika tidak akan berbahaya.

"Siap tidak pemerintah untuk itu karena kalau tidak akan berbahaya," tambahnya.

Oleh karena itu, dalam menghadapi new normal di dunia pendidikan, Joko menekankan harus ada sinergi dari guru, siswa, orang tua dan juga tim kesehatan.

Protokol Kesehatan di Lingkungan Pendidikan

Berikut protokol kesehatan new normal di institusi pendidikan seperti dikutip dari laman covid19.go.id :

Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

1. Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk mengetahui rencana atau kesiapan daerah setempat dalam menghadapi COVID-19

2. Menyediakan sarana untuk cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol di berbagai lokasi strategis di sekolah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan

3. Menginstruksikan kepada warga sekolah melakukan cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol, dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) lainnya seperti: makan jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan

4. Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal 1 kali sehari) dengan desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan. Memonitor absensi (ketidakhadiran) warga sekolah, Jika diketahui tidak hadir karena sakit dengan gejala demam/ batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas disarankan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri.

Baca: Orangtua Murid Mengaku Resah Jika Sekolah Dibuka Kembali pada Tahun Ajaran Baru di Tengah Covid-19

Baca: Penerapan New Normal untuk Sekolah, Kemen PPPA Sarankan Hilangkan Jam Istirahat, Belajar 4 Jam

5. Memberikan himbauan kepada warga sekolah yang sakit dengan gejala demam/ batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas untuk mengisolasi diri dirumah dengan tidak banyak kontak dengan orang lain.

6. Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit, serta tidak memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran (jika ada).

7. Jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang berkaitan dengan pernapasan, Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.

8. Mengalihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen kepada tenaga kependidikan lain yang mampu.

9. Pihak institusi pendidikan harus bisa melakukan skrining awal terhadap warga pendidikan yang punya keluhan sakit, untuk selanjutnya diinformasikan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

10.Memastikan makanan yang disediakan di sekolah merupakan makanan yang sehat dan sudah dimasak sampai matang.

11.Menghimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan, minuman, termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang akan meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit.

12.Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik langsung (bersalaman, cium tangan, berpelukan, dan sebagainya).

13.Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di lingkungan luar sekolah (berkemah, studi wisata).

14.Melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu tubuh terhadap semua tamu yang datang ke institusi pendidikan.

15.Warga sekolah dan keluarga yang berpergian ke negara dengan transmisi lokal Covid-19 serta mempunyai gejala demam atau gejala pernapasan seperti batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas diminta untuk tidak melakukan pengantaran, penjemputan, dan berada di area sekolah.

(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria) (Tribunnews/Maliana)

Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesiapan Indonesia Hadapi New Normal di Dunia Pendidikan, Pengamat: Tidak Semaksimal yang Diharapkan



Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer