Update Covid-19 di Dunia: Jepang Hadapi Gelombang Kedua, Kematian di India Lampaui China

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi suasana di Jepang - Orang-orang yang mengenakan masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19 di jalan distrik perbelanjaan Ameya-Yokocho, yang terletak di sebelah Stasiun Ueno, di Tokyo pada 11 April 2020. Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan pada 10 April bahwa pemerintah metropolitan akan meminta banyak bisnis, termasuk klub malam, ruang karaoke, dan ruang pinball pachinko untuk menangguhkan operasi mulai 11 April karena keadaan darurat terkait epidemi coronavirus.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - China melaporkan tidak ada penambahan kasus baru virus corona (Covid-19) yang dikonfirmasi wilayah tersebut pada akhir 28 Mei 2020 kemarin, turun dari dua hari sebelumnya, otoritas kesehatan negara mengatakan pada Jumat (28/5/2020).

Komisi Kesehatan Nasional juga mengkonfirmasi lima kasus virus corona asimptomatik baru pada 28 Mei, turun dari 23 hari sebelumnya.

Ini terjadi ketika India menjadi negara yang memiliki jumlah korban meninggal karena virus corona melampaui jumlah nyawa yang hilang di China, di mana pandemi dimulai.

ILUSTRASI - Buruh migran mengantri untuk naik kereta api khusus menuju Agra di negara bagian Uttar Pradesh selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai langkah pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Stasiun Kereta Api Sabarmati di pinggiran Ahmedabad pada 2 Mei 2020. (SAM PANTHAKY / AFP)

Dilansir oleh SCMP, korban meninggal akibat Covid-19 di negara Asia Selatan itu mencapai 4.695 pada Kamis, naik melewati 4.638 korban jiwa dari Covid-19 di China.

Negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu sekarang memiliki jumlah kematian tertinggi di Asia, tidak termasuk Iran, meskipun India melakukan kebijakan lockdown terbesar di dunia.

Jumlah korban tewas di negara itu empat kali lipat dalam waktu kurang dari sebulan, meningkat lebih dari 1.000 selama sepekan terakhir.

Sementara jumlah infeksi telah melonjak pada kecepatan yang sama.

Baca: Kabarnya Diringkus di India terkait Vaksin Covid-19, Berikut Fakta Kabar Bill Gates Sebenarnya

Para ahli pemerintah mulai mengakui bahwa wabah ini tidak akan mencapai puncaknya hingga Juni atau Juli.

Jumlah total kasus di India sudah sekitar dua kali lipat kasus virus corona di China, dan juga melampaui yang ada di Iran.

Kasus Covid-19 di India naik menjadi 165.069 pada hari Kamis, menjadikannya tertinggi kesembilan secara global, menurut data dari Johns Hopkins University.

"Harapannya adalah kuncian akan dapat mencegah penularan, tetapi jelas itu tidak terjadi," kata Vivekanand Jha, direktur eksekutif Institut Kesehatan Global George, India.

Sementara masih jauh di belakang jumlah kasus dan kematian yang terlihat di tempat-tempat seperti Amerika Serikat, Spanyol dan Italia, pertumbuhan jumlah kasus virus corona di India muncul ketika laju infeksi baru mulai meningkat atau menurun di banyak negara kaya tempat pandemi pertama kali terjadi.

Sementara itu, dalam beberapa minggu terakhir, jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi oleh Brasil juga terus naik, menjadikan negara itu sebagai yang terbesar kedua di dunia di belakang AS.

Sementara Peru, Meksiko dan Chili semuanya dengan cepat berkembang menjadi titik masalah.

Berikut perkembangan pandemi Covid-19 yang terjadi di berbagai negara di dunia:

Kota di Jepang terjadi lonjakan kasus Covid-19

Otoritas Kota Kitakyushu di barat daya Jepang mengatakan pada Jumat (29/5/2020) bahwa kota itu telah dilanda gelombang kedua infeksi virus corona, menyusul lonjakan jumlah kasus baru-baru ini.

"Saya menyadari bahwa kita berada di tengah-tengah gelombang kedua," Walikota Kenji Kitahashi mengatakan pada pertemuan tim tanggapan kota, dalam perkembangan yang datang hanya beberapa hari setelah Perdana Menteri Shinzo Abe mengangkat keadaan darurat atas pandemi ini pada Minggu.

Kota di Prefektur Fukuoka itu tidak memiliki kasus virus corona yang dikonfirmasi sejak 30 April hingga 22 Mei 2020.

Baca: Ahli Jepang Ingatkan Bahaya Penggunaan Masker untuk Anak di Bawah Dua Tahun, Ini Alasannya

Baca: Pertimbangkan Keselamatan dan Pendapatan, Industri Seks di Jepang Pilih Tetap Buka di Tengah Pandemi

Namun kemudian menghadapi lonjakan 43 kasus dalam jangka waktu enam hari hingga Kamis (28/5/2020), 21 di antaranya dilaporkan pada hari yang sama saja.

Halaman
12


Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer