Malam Kedua Aksi Kerusuhan di Minnesota AS, Para Pejabat Setempat Serukan Perdamaian

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kerusuhan di Minnesota, Amerika Serikat memasuki hari kedua. Para pejabat setempat menyerukan perdamaian. FOTO: Para pengunjuk rasa berkumpul di depan sebuah toko bir yang telah terbakar di dekat Kantor Polisi pada 28 Mei 2020 di Minneapolis, Minnesota, selama protes atas kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, yang meninggal setelah seorang petugas polisi menginjak lehernya.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Memasuki malam kedua aksi kerusuhan massa di Minnesota, para pejabat setempat menyerukan perdamaian.

Gubernur Minnesota, Tim Walz membuat pernyataan di Twitter pada Rabu malam, mendesak orang-orang meninggalkan daerah itu.

Seorang anggota kongres, Betty McCollum -perwakilan distrik ke-4 Minnesota, mencakup wilayah St. Paul dan pinggiran kota, mengeluarkan pernyataan.

"George Floyd mati dengan sia-sia. Kita semua mengenangnya dan harus menghormatinya dengan tindakan terpuji, kemanusiaan, dan perilaku tanpa kekerasan. Sebagai warga Minnesota, kita harus bersatu melawan rasisme, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan. Dan, meski ada kemarahan, kita harus sanggup bersama dalam damai," kata Betty.

Sementara itu, senator AS, Amy Klobuchar berkomentar melalui Twitter merespons insiden kerusuhan.

Perempuan politisi partai Demokrat ini mengakui adanya kemarahan dan kesedihan dari warga Minnesota.

Namun, Amy memohon untuk berhenti saling menyakiti satu sama lain.

Di lain hal, anggota Kongres, Ilhan Omar, senator perwakilan distrik ke-5 Minnestoa, yang mencakup seluruh wilayah Minneapolis, mengungkapkan kekecewaannya dalam sebuah tweet.

"Saya patah hati.

Ngeri pada kematian George Floyd yang sia-sia, seorang pria kulit hitam tak berdosa lain yang dibunuh oleh polisi di wilayah kita.

Frustrasi bahwa kita terus menemukan diri kita dalam posisi ini.

Marah bahwa keadilan tampaknya masih di luar jangkauan.

Kemarahan kita adil.

Kemarahan kita dibenarkan.

Dan prioritas kita sekarang harus saling melindungi.

Kekerasan hanya menghasilkan kekerasan.

Semakin banyak kekuatan hanya akan menyebabkan lebih banyak nyawa yang hilang dan kehancuran yang lebih banyak.

Kita harus memprioritaskan keamanan komunitas kita.

Kita dapat membangun kembali, tetapi kita tidak dapat menghidupkan kembali." tulisnya.

Pernyataan Wali Kota Minneapolis, Minnesota.

Sementara itu Wali Kota Minneapolis, Jacob Frey menyebut bahwa tewasnya George Floyd adalah kesalahan fatal di segala lini penegak hukum.

"Kita tak bisa gelap mata atas insiden ini. George Floyd pantas menerima keadilan. Warga kulit hitam pantas mendapatkan keadilan. Para teman dan keluarganya juga demikian," katanya di Twitter.

4 Nama Oknum Polisi yang Diduga Terlibat dalam  Tewasnya George Floyd

Otoritas kota Minneapolis resmi merilis nama 4 (empat) petugas kepolisian yang diduga terlibat dalam tewasnya warga kulit hitam, George Floyd.

Keempat petugas polisi ini dilaporkan terlibat dalam upaya penangkapan seorang warga kulit hitam yang berujung tercekiknya George Floyd, akibat ditindih kaki polisi.

Mereka adalah: 

  1. Derek Chauvin
  2. Thomas Lane
  3. Tou Thao
  4. J. Alexander Kueng

Nama Chauvin telah dikonfirmasi oleh tim hukum yang mewakilinya.

Otoritas setempat Minneapolis menyatakan bahwa keempat petugas kepolisian ini telah bertugas sejak lama.

Baca: Kerusuhan Meletus di Minnesota AS, Buntut Terbunuhnya Pria Kulit Hitam George Floyd di Tangan Polisi

Chauvin telah bertugas sejak tahun 2001, Thao sejak tahun 2008.

Sedangkan dua lainnya telah bekerja sebagai polisi selama kurang dari tiga tahun.

Menurut pernyataan otoritas Minneapolis, Ibukota Minnesota, keempat orang ini datang di tempat kejadian perkara di Chicago Avenue pada Senin (25/5/2020) pukul 8 malam.

Mereka kemudian memborgol Floyd, setelah mengatakan bahwa Floyd "secara fisik melawan petugas".

Saat itulah polisi mengklaim mereka memborgol Floyd, menjatuhkan dan mengikatnya di atas aspal, sebelum kemudian dilaporkan tewas kesulitan bernafas.

Baca: Gesekan Amerika-China Kian Panas, Trump Bujuk Sekutu Putus Aliansi dengan Negeri Tirai Bambu

Video Amatir

Dalam sebuah video amatir yang diunggah di Facebook menunjukkan Floyd memohon polisi saat ia tak bisa bernapas.

Seorang perwira polisi berkulit putih terlihat menindih kepalanya dengan lutut selama beberapa menit sebelum akhirnya Floyd kehilangan kesadaran.

--

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer