Selain melakukan pembatasan sosial, pemerintah menyerukan kesiapsiagaan masyarakat untuk membendung penulan Covid-19, misalnya dengan mengikutsertakan perangkat desa/kelurahan, RT dan RW dalam hal ini.
Untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19, banyak lapisan masyarakat yang berinisiatif melakukan karantina wilayah dan mendirikan kampung Tanggap Covid-19, dengan atau tanpa bantuan pemerintah.
Beberapa contoh misalkan seperti terjadi di Purwakarta dan Karawang, Jawa Barat.
Di Purwakarta, masyarakat dan tokoh melaksanakan karantina wilayah hingga membangun bale untuk isolasi warga yang positif Covid-19.
Salah satu tokoh masyarakat Purwakarta yang juga anggota DPR RI, Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya melakukan karantina wilayah.
Salah satu pelaksanaannya adalah mengisolasi warga positif Covid-19 di sebuah bale.
Selain dipasok makanan sesuai selera, keluarga yang ditinggalkan juga mendapatkan uang sekitar Rp 2,5 juta.
Baca: Jelang New Normal, Serikat Buruh: Masyarakat Sudah Kehilangan Pekerjaan, Akan Kembali Kerja Dimana?
Baca: Marak Dipakai, Seberapa Amankah Penggunaan Face Shield Cegah Penularan Covid-19? Ini Penjelasannya
Baca: Gagal Terapkan Aturan New Normal, Korea Selatan Kembali Perketat Pembatasan Sosial di Ibu Kota
"Dalam gerakan isolasi komunal itu, lahirlah kesepakatan bahwa pasien dikarantina di balai karatnina yang disiapkan pemda."
"Tetapi keluarga yang ditinggal dapat biaya hidup."
"Yang diisolasi pun saya layani langsung. Dilayani tiga kali sehari," kata mantan bupati Purwakarta itu.
Disebutkan, di Purwakarta terdapat 16 orang warga positif Covid-19. Satu di antaranya adalah seorang bocah berusia 2 tahun.
Khusus untuk bocah ini, ia diberi sepeda agar betah di ruang isolasi.
Selain itu, para warga yang positif Covid-19 juga mendapatkan makanan enak sesuai kesukaannya.
"Para pasien positif Covid-19 sering memesan makanan kesukaan mereka via WA. Ada martabak, bubur ayam, soto, sampai sate."
"Mereka pesan ke saya. Ada juga anak kecil saya beri sepeda baru. Kasihan karena saya juga ingat anak saya yang masih kecil," kata Dedi Kamis (28/5/2020).
Dedi pun memberikan contoh isi pesan makanan via WA yang berbunyi :
Assalamualaikum bapak
Berikut data pemesanan dari Bapak dan ibu yg d sini :
- Martabak telor