Ketika dia sadar dari koma, musisi ini mengaku telah melihat neraka dan menyaksikan banyak hal mengerikan.
Kemudian, pemain band ini bertekad untuk merubah hidupnya.
Berikut kisah lengkapnya :
Sudah jadi rahasia umum, pandemi Covid-19, telah memberikan banyak cerita menarik di dalamnya.
Ada kisah sendu, haru, sampai mengerikan.
Baca: Cerita Tenaga Medis yang Habiskan Lebaran di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet: Kita Saling Menguatkan
Baca: Cerita Tenaga Medis Tak Bisa Pulang Saat Lebaran: Saya Ingin Cepat Pulang, Kangen Sama Keluarga
Belum lama ini, sorang drummer veteran mengklaim dirinya melihat neraka dan pergi ke akhirat saat mengalami koma karena virus Corona.
Dilansir Tribunnewswiki dari TribunJatim, ia mengaku telah bertemu dengan iblis dan tak lagi menganggap setan keren stelah terbangun dari kondisi kritis yang ia jalani.
Berdasarkan informasi dari Loudwire.com dan Globalnews, Rabu (27/5/2020), pria paruh baya itu bernama Will Carroll, drummer dari band metal veteran, Death Angel.
Carroll membagikan pengalamannya usai berjuang melawan virus yang bersemayam di paru-parunya.
Virus Corona telah membuatnya koma hingga 12 hari, Carroll harus menggunakan ventilator selama tak sadarkan diri.
Saat dirinya terbangun di Pusat Medis Pasifik California San Francisco pada 30 Maret, musisi tersebut mengaku telah pergi ke neraka dan kembali.
Carroll menjelaskan bahwa dalam mimpinya, iblis akan menghukumnya karena "dosa kemalasan yang mematikan."
Hal itu dia ceritakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan San Francisco Chronicle yang diterbitkan pada 15 Mei, hanya beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-47.
"Saya pergi ke neraka dan setan adalah seorang wanita, saya dihukum karena kemalasan," ujar Carroll kepada Decibel bulan lalu, dikutip dari Loudwire.com.
Dia juga menceritakan, setan akan mengubahnya menjadi makhluk yang mirip dengan Star Wars ‘Jabba the Hutt.
Dia akan dibuat memuntahkan darah sampai mengalami serangan jantung.
Begitu juga ketika selama perawatan, anggota staf medis menjelaskan bahwa jantung Varroll beberapa kali gagal berfungsi.
"Aku adalah raksasa jenis Jabba the Hut yang gemuk. Aku muntah darah dan terus muntah darah sampai aku terkena serangan jantung, yang agak aneh karena aku mengalami gagal jantung selama koma," ungkapnya.
Carroll menyebutkann kepada San Francisco Chronicle bahwa "apa yang dia lalui" memungkinkan dia untuk mengubah beberapa kebiasaan buruknya dalam hidup.
Yaitu gaya hidupnya yang khas, termasuk alkohol yang dulunya kerap dikonsumsinya dalam jumlah sangat banyak, juga soal asupan ganja.
"Aku masih akan mendengarkan logam Setan (meskipun), dan aku masih suka Deicide dan band-band seperti itu," candanya setelah mengakui pengalamannya melawan virus yang terasa seperti "kembali dari neraka".
Carroll lalu juga mengakui jika setelah mengalahkan Covid-19, dia tidak berpikir "Setan sekeren dulu."
Sampai saat ini, Carroll tidak tahu dari mana ia terkena virus Corona, akan tetapidirinya meyakini, virus itu menyerangnya saat berada di pesawat terbang.
Dia kembali ke AS dari 24-hari tur head-head Death Angel dengan Testament dan Exodus beberapa waktu lalu.
Tur berakhir pertengahan Maret di Jerman dan berakhir dengan menyedihkan untuk ketiga band metal veteran tersebut.
Menurut San Francisco Examiner, Di antara masing-masing anggota band dan kru, 10 lainnya didiagnosis dengan Covid-19, termasuk vokalis 'Testamen frontman' Chuck Billy.
Tur Bay Strikes Back dimulai pada 6 Februari dan berakhir pada 11 Maret - sehari sebelum band kembali ke California, dan hanya beberapa waktu sebelum Presiden Donald Trump menyerukan larangan perjalanan di AS.
"Beberapa hari terakhir terasa berat," kenang Carroll tentang tur itu, dikutip Sosok.ID dari Globalnews.
"Bukannya kami suka pertunjukkan dibatalkan, tetapi dalam situasi itu, kami hanya ingin pulang."
Pada 30 Maret, Carroll akhirnya bangun dari keadaan tak sadarkan diri dan beurjar dia menerima tepuk tangan meriah dari mereka yang merawatnya.
Bukan hanya itu saja, dia mengingat kata-kata pertama yang dia katakan saat bangun tidur.
“Saya terbangun di tempat tidur rumah sakit," katanya.
"Ada seorang perawat di sana dan kata-kata pertama yang keluar dari mulut saya adalah,‘ Apakah saya masih di neraka?" tanyanya pada perawat.
"Tapi dia (perawat) mengabaikan saya,” imbuhnya.
Lebih dari sekadar mimpi, Carroll menggambarkan perjalanan ke akhirat sebagai pertemuan "keluar dari tubuh".
"Saya ingat bangkit dari neraka ... dan begitu saya tiba di surga, itu juga mengerikan di sana. Rasanya seperti pesta seks Romawi dan para malaikat lebih menakutkan daripada iblis," katanya, dikutip dari Loudwire.com.
"Saya menembak kembali ke bumi, dan saya menjadi berada dengan beberapa teman di kelab malam. Itu hal terakhir yang saya ingat," lanjutnya.
"Aku bukan pria super spiritual," ungkapnya.
Sekarang ini, Carroll menjalani terapi untuk memperkuat tubuhnya setelah dinyatakan sembuh.
Ia juga berhenti merokok.
"Ini bukan flu biasa," Carroll memperingatkan.
"Kamu benar-benar harus tetap di dalam rumah dan mengikuti aturan. Tidak menyenangkan untuk dikurung, dan aku bukan penggemar Big Brother tetapi kita harus mencegah ini menyebar. Aku tidak akan berharap ini pada musuh terburuk dan orang-orangku perlu menganggapnya serius," tegasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim dengan judul "Cerita Pemain Band Kena Corona Lalu Koma 12 Hari, saat Sadar Ngaku Melihat Neraka: Ngeri, Menakutkan"